KOMPAS.com – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 DKI Jakarta, Perumda Air Minum Jaya ( PAM JAYA) melalui Daya Wanita PAM JAYA kembali menyelenggarakan Khitanan Massal 2025 sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak.
Kegiatan tersebut merupakan program tahunan yang menjadi bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan.
Direktur Operasional PAM JAYA Syahrul menyampaikan bahwa kegiatan khitanan massal merupakan bentuk nyata kepedulian perusahaan terhadap masyarakat Jakarta di luar layanan air perpipaan, terutama dalam bidang kesehatan.
“Khitanan ini bukan hanya seremonial, melainkan bentuk nyata dari kolaborasi dan kepedulian terhadap masyarakat,” ujarnya melalui keterangan pers, Selasa (17/62025).
Baca juga: Keuntungan Khitan Bayi Menurut Medis
Senada dengan itu, Ketua Daya Wanita PAM JAYA Lya Arief menyatakan bahwa kegiatan tersebut adalah hasil kolaborasi banyak pihak dan bukti bahwa kepedulian sosial dapat dilakukan secara berkelanjutan.
“Kami percaya bahwa kesehatan anak-anak adalah fondasi masa depan bangsa. Melalui kegiatan khitanan massal ini, Daya Wanita PAM JAYA ingin hadir lebih dekat dengan masyarakat serta memberikan dampak nyata bagi keluarga-keluarga di Jakarta,” ujarnya.
Lebih lanjut, Lya Arief menyampaikan bahwa kegiatan tersebut tidak hanya bertujuan memberikan layanan kesehatan, tetapi juga menjadi sarana edukasi dan dukungan sosial bagi orang tua dan anak-anak.
Upaya tersebut menjadi bagian dari komitmen PAM JAYA untuk hadir di tengah masyarakat, tidak hanya lewat layanan air perpipaan, tetapi juga melalui aksi-aksi sosial yang menyentuh langsung kehidupan warga.
Baca juga: Saat Sport Tourism dan Aksi Sosial Jadi Satu
Program khitan massal disambut dengan antusias oleh masyarakat. Hal ini tercermin dari peningkatan jumlah peserta setiap tahun.nya
Pada 2023, jumlah peserta tercatat sebanyak 155 anak. Pada 2024, meningkat menjadi 503 anak.
Sementara itu, pada 2025, PAM JAYA mencatat jumlah peserta tertinggi, yaitu sebanyak 1.280 anak.
Pelaksanaan Khitanan Massal 2025 tersebar di enam wilayah. Di Jakarta Timur, khitanan digelar di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Mustika, Kramat Jati, dengan 297 peserta.
Di Jakarta Selatan, 213 peserta mengikuti khitanan di RPTRA Taman Anggrek, Bintaro. Di Jakarta Utara, khitanan diadakan di RPTRA Tipar Asri dengan jumlah peserta tertinggi, yaitu 304 anak.
Baca juga: PN Jakarta Selatan Kembali Gelar Sidang Kasus Judol Komdigi Siang Ini
Di Jakarta Barat, kegiatan khitan massal berlangsung di RPTRA Cengkareng Timur Berseri dengan 211 peserta. Adapun 247 anak di Jakarta Pusat mengikuti khitanan di RPTRA Borobudur.
Selain itu, pada Jumat (20/6/2025), sebanyak delapan anak dari Kabupaten Kepulauan Seribu dijadwalkan mengikuti khitanan di RPTRA Tidung Ceria.
Kegiatan Khitanan Massal 2025 tidak hanya berfokus pada aspek medis, tetapi juga dirancang agar anak-anak merasa nyaman, aman, dan senang menjalani proses khitan.
Seperti tahun sebelumnya, khitanan digelar gratis dengan menggunakan metode Mahdian Klem, yaitu metode modern tanpa jahitan, minim pendarahan, dan mempercepat proses pemulihan.
Baca juga: Hidung Pasien Terinfeksi akibat Jahitan Terbuka Usai Operasi di Klinik Kecantikan Jakarta
Anak-anak juga diberikan celana khitan untuk mendukung kenyamanan pasca tindakan.
Selain layanan khitan, peserta menerima sejumlah fasilitas tambahan, antara lain uang tunai sebesar Rp 250.000, tumbler, kaos, makanan ringan, dan makan siang.
Melalui Khitanan Massal 2025, PAM JAYA berharap dapat terus menjalin kedekatan dengan masyarakat serta memperkuat peran perusahaan sebagai bagian penting dari pembangunan sosial di ibukota Jakarta.
Dalam sambutannya di RPTRA Mustika Kramat Jati, Syahrul turut menyampaikan bahwa lokasi pelaksanaan khitanan di Jakarta Timur merupakan salah satu titik dari proyek sambungan baru air perpipaan Buaran 3, yang akan menjangkau hingga 2.000 rumah di Kelurahan Kramat Jati.
“Lokasi pelaksanaan di RPTRA Mustika Kramat Jati ini juga merupakan area yang akan mendapatkan manfaat dari sambungan air perpipaan baru melalui Proyek Buaran 3,” ujarnya.
Dengan proyek tersebut, lanjut dia, masyarakat di Jakarta Timur akan semakin mudah mengakses air bersih yang layak dan aman.
Baca juga: 28 Juta Warga Indonesia Alami Kesulitan Mengakses Air Bersih
PAM JAYA juga mengingatkan masyarakat bahwa berdasarkan kajian Dinas Lingkungan Hidup Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta tahun 2023, air tanah di Jakarta sudah tidak layak konsumsi, baik dari sisi kualitas maupun dampaknya terhadap lingkungan.
Karena itu, masyarakat diimbau mulai beralih ke air perpipaan yang lebih aman, sehat, dan sesuai standar.