KOMPAS.com – Perusahaan umum daerah (Perumda) Air Minum Jaya ( PAM JAYA) resmi menghadirkan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Buaran III, yang merupakan fasilitas pengolahan air terbesar di Asia Tenggara.
Peresmian pengolahan air tersebut dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung sebagai bagian dari Program Prioritas 100 Hari Gubernur untuk memperluas cakupan air minum perpipaan di ibu kota.
Pada kesempatan itu, ia menyatakan bahwa seluruh kebutuhan air bersih warga DKI Jakarta ditargetkan terpenuhi pada 2029.
"Tahun 2029, semua kebutuhan air di Jakarta bisa terpenuhi, termasuk pipanisasi. Sekarang sudah 70 persen lebih (cakupan layanan air bersih), sehingga ini menjadi tantangan bagi kita semua," ujar Pramono Anung melalui siaran persnya, Selasa (6/5/2025).
Baca juga: Pramono Resmikan Transport Hub Dukuh Atas, Perintahkan Integrasi Transportasi
Ia juga mengingatkan agar pengelolaan air tidak bergantung pada satu sumber.
"Sudah saya sampaikan kepada Direktur Utama (Dirut) PAM JAYA agar jangan bergantung hanya pada satu titik," tegas Pramono Anung.
Dirut PAM JAYA, Arief Nasrudin menyampaikan bahwa pembangunan IPA Buaran III merupakan salah satu dari delapan program prioritas perusahaan.
“IPA Buaran III adalah wujud nyata komitmen kami untuk mempercepat pemerataan layanan air minum, sekaligus mendukung target pembangunan berkelanjutan di Jakarta,” ucapnya.
IPA Buaran III dibangun sejak April 2023 dan rampung pada April 2025. Proyek ini berdiri di atas lahan seluas 3,4 hektar (ha) dengan kapasitas produksi mencapai 3.000 liter per detik dan volume reservoir sebesar 39.400 meter kubik (m3).
Baca juga: Aturan ASN Jakarta Naik Transportasi Umum: Ojol Panen Order, Jalanan Tetap Macet
Dengan kapasitas tersebut, IPA Buaran III diproyeksikan melayani hingga 31 kelurahan di wilayah timur Jakarta.
Pada tahap awal operasional, IPA Buaran III akan menyuplai air sebesar 600 liter per detik untuk wilayah Kecamatan Kramat Jati (tujuh kelurahan) dan Makasar (lima kelurahan).
Suplai tersebut mencakup sekitar 42.052 potensi pelanggan baru, terutama di area Pangkalan Jati, Kelurahan Cipinang Melayu.
Selain itu, IPA juga memperkuat pasokan air di wilayah bertekanan rendah, seperti Halim, Pasar Rebo, Kiwi, dan Matraman.
Arief menambahkan bahwa manfaat dari suplai awal ini sudah mulai dirasakan masyarakat.
Baca juga: Tarif Listrik 5–11 Mei 2025, Biaya Per kWh Semua Golongan Pelanggan
“Pelanggan eksisting di wilayah low supply kini bisa menikmati air mengalir 24 jam. Kami juga mengundang 50 perwakilan pelanggan baru dari Cipinang Melayu yang kini menjadi bagian dari 27.015 penerima manfaat IPA Buaran III,” jelasnya.
Selain kapasitas besar, IPA Buaran III juga menjadi pionir dalam penerapan teknologi pengolahan air canggih, yakni Densadeg. Teknologi ini merupakan yang pertama digunakan di Indonesia dan Asia Tenggara.
Densadeg memungkinkan pengolahan air bisa dilakukan lebih cepat dan efisien dengan menggunakan lahan lebih kecil dibanding teknologi konvensional.
Sistem tersebut mampu mengolah air dengan kekeruhan tinggi hingga 4.000 nephelometric turbidity unit (NTU) tanpa mengurangi kapasitas produksi, melampaui kemampuan IPA eksisting di Jakarta.
Baca juga: 4 Cara Merebus Telur agar Matang Sempurna, Langsung Rendam Air Es
“Teknologi ini menjadi keunggulan strategis dalam mengelola sumber daya air yang terbatas. Ini adalah lompatan besar dalam efisiensi pengolahan air minum di Jakarta,” tegas Arief.
PAM JAYA menargetkan perluasan layanan IPA Buaran III secara bertahap hingga 2029.
Wilayah tambahan yang akan dijangkau meliputi Kecamatan Cipayung (sembilan kelurahan), Ciracas (lima kelurahan), dan Pasar Rebo (lima kelurahan).
Tak hanya IPA Buaran III, PAM JAYA juga menjalankan berbagai program prioritas lain, seperti:
Dengan berbagai inisiatif tersebut, PAM JAYA terus mendorong percepatan pemerataan layanan air bersih yang aman, andal, dan berkelanjutan bagi seluruh warga Jakarta.