KOMPAS.com - Yayasan Pendidikan Kader Bangsa Indonesia (YPKBI) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi meluncurkan Kereta Kader Bangsa, di Stasiun Gambir, Jakarta, Senin (14/7/2025).
Kereta ini adalah sebuah inisiatif monumental yang menandai dimulainya perjalanan pendidikan para siswa unggulan dari SMA Kemala Taruna Bhayangkara (KTB) dan Global Darussalam Academy (GDA).
Mereka disiapkan untuk bisa bersaing hingga ke Top 100 University Dunia, dengan fondasi karakter, kedisiplinan, dan nilai-nilai kebangsaan yang kuat.
Kereta Kader Bangsa menjadi simbol awal komitmen kuat dua institusi—YPKBI dan KAI—dalam mencetak calon pemimpin masa depan Indonesia. Hal ini sebagai bentuk nyata dukungan terhadap Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, khususnya pada program Hasil Terbaik Cepat untuk membangun sekolah unggul terintegrasi di setiap kabupaten.
Pada Senin ini, sebagian dari 190 siswa terpilih, yang merupakan putra-putri terbaik dari total 11.200 pendaftar diberangkatkan dari Stasiun Gambir, Jakarta pada pukul 10.30 WIB menggunakan Kereta Kader Bangsa. Rombongan ini akan turun di Stasiun Tugu Yogyakarta.
Baca juga: KAI Commuter: 166 Juta Penumpang Naik KRL Sepanjang Semester I 2025
Adapun Kereta Kader Bangsa yang dimaksud menggunakan kereta Panoramic yang terangkai pada Kerta Api (KA) Manahan relasi Gambir-Solo Balapan.
Kereta api ini tidak hanya mengantar mereka secara fisik, tetapi juga menjadi ruang simbolis perpindahan menuju masa depan pendidikan unggul.
Ketua Pembina YPKBI Dirgayuza Setiawan mengatakan, Kereta Kader Bangsa adalah simbol transformasi pendidikan nasional—bahwa siapapun anak bangsa, dari mana pun asalnya, berhak mendapat akses menuju pendidikan kelas dunia.
“Hari ini bukan hanya perjalanan ke sekolah, tetapi perjalanan sejarah. Di dalam gerbong ini, ada anak-anak terpilih yang akan dididik menggunakan kurikulum internasional (IB). Namun dengan penanaman nilai-nilai kebangsaan yang kuat. Kami siapkan mereka menjadi pemimpin Indonesia Emas 2045,” kata Dirgayuza Setiawan dalam siaran persnya, Senin.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menyampaikan bahwa KAI bangga menjadi bagian dari perjalanan penting ini.
“Perjalanan menggunakan kereta bukan hanya mengantarkan ke stasiun tujuan tapi memiliki nilai sejarah dan pelajaran masa depan tentang keberlanjutan,” ucap Didiek.
Didiek mengatakan, kerja sama dengan YPKBI menunjukkan perhatian serius KAI terhadap sektor pendidikan.
Selain menghadirkan Kereta Kader Bangsa, KAI juga memberikan tarif reduksi 10 persen untuk civitas akademi dan alumni perguruan tinggi mitra, serta Rail Library sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Inisiatif tersebut sejalan dengan Asta Cita poin keempat, yang menitikberatkan pada peningkatan kualitas pendidikan dan pembangunan sumber daya manusia unggul.
Melalui pendekatan berbasis komunitas pendidikan, KAI berharap dapat memperluas akses dan memperkuat dampak jangka panjang bagi generasi penerus, sekaligus menghadirkan transportasi publik yang inklusif, relevan, dan berkelanjutan.
Dengan dimulainya perjalanan Kereta Kader Bangsa, YPKBI dan KAI berharap inisiatif ini bisa menjadi model kolaborasi antar lembaga dalam menciptakan pengalaman pendidikan yang menyeluruh—dari ruang kelas hingga rel kereta api. Hal ini demi mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045.