Jelang HUT RI, Bulog Stabilkan Harga Beras di Seluruh Indonesia lewat SPHP

Kompas.com - 15/08/2025, 12:33 WIB
I Jalaludin S,
Dwinh

Tim Redaksi

KOMPAS.com -  Menjelang peringatan 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, situasi pangan nasional menunjukkan tren positif. 

Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan ( SPHP) yang dijalankan Badan Urusan Logistik ( Bulog) secara masif di seluruh wilayah mulai membuahkan hasil nyata. 

Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan, sejak awal Agustus 2025, Bulog telah menggelontorkan beras SPHP secara serentak di seluruh Indonesia. 

“Hasilnya mulai terasa, harga kembali terkendali, pasokan aman, dan kepanikan masyarakat mereda,” ungkapnya dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Jumat (15/8/2025). 

Ahmad menegaskan, capaian itu merupakan bentuk komitmen Bulog untuk memastikan rakyat mendapat akses pangan dengan harga terjangkau.

“Prinsip kami sederhana, yakni melindungi petani agar harga di tingkat produksi tetap menguntungkan, sekaligus memastikan konsumen mendapatkan harga yang wajar,” ujarnya. 

Baca juga: Beli Beras Bulog di Toko Ritel Bakal Dibatasi Maksimal 2 Pax

Ahmad menyebutkan, dengan stok nasional yang kuat, Bulog optimistis tren positif itu akan terus berlanjut hingga akhir tahun.

Dengan stok aman, distribusi lancar, dan harga yang mulai terkendali, Bulog memastikan masyarakat dapat menyongsong peringatan kemerdekaan dengan rasa tenang. 

Program SPHP akan terus dilanjutkan secara konsisten hingga akhir 2025 agar stabilitas pasokan dan harga pangan tetap terjaga di seluruh pelosok negeri.

Berdasarkan data terkini, stok beras yang dikelola Bulog berada pada level aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun. 

Di sisi hulu, harga gabah kering panen (GKP) di berbagai daerah produsen mulai menunjukkan tren penurunan. 

Data Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan, dalam periode 1–14 Agustus 2025, harga GKP terkoreksi di sejumlah wilayah, antara lain Aceh dari Rp 7.750 menjadi Rp 6.900, Jambi dari Rp 6.867 menjadi Rp 6.720, dan Sumatera Selatan dari Rp 6.666 menjadi Rp 6.543.

Baca juga: Apresiasi Bulog dan Polri Atas Inisiasi Gerakan Pangan Murah, Mendagri Tito: Ini Penting untuk Kendalikan Inflasi

Kemudian, Jawa Tengah dari Rp 6.814 menjadi Rp 6.809, DIY dari Rp 6.608 menjadi Rp 6.547, Banten dari Rp 6.527 menjadi Rp 6.500, Kalimantan Selatan dari Rp 6.581 menjadi Rp 6.533, serta Sulawesi Barat dari Rp 6.759 menjadi Rp 6.730 per kilogram. 

Tren penurunan itu dipicu bertambahnya pasokan gabah seiring masuknya musim panen di sentra-sentra produksi padi.

Selain faktor panen, penurunan harga beras juga dipengaruhi oleh intervensi besar-besaran Bulog melalui penyaluran Bantuan Pangan alokasi Juni-Juli.

Alokasi bantuan itu sudah tersalurkan sebanyak 338.000 ton dan penyaluran beras SPHP yang dilakukan sejak Juli 2025 hingga akhir ini mencapai 29.000 ton.

Bulog juga melakukan penyaluran beras SPHP melalui tujuh saluran strategis, yakni pengecer di pasar rakyat, koperasi desa/kelurahan Merah Putih, outlet pangan binaan pemerintah daerah dan Gerakan Pangan Murah (GPM), outlet BUMN, koperasi instansi pemerintah, Rumah Pangan Kita (RpK) Bulog, serta swalayan atau toko modern. 

Baca juga: Dirut Bulog Ungkap Alasan Masih Rendahnya Penyaluran Beras SPHP

Penyaluran itu berdampak nyata, yaitu terjadi penurunan harga beras medium di tingkat konsumen di 19 provinsi, termasuk Aceh, Jawa Barat, Gorontalo, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.

Harga beras juga turun di Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Selatan, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara. 

Di wilayah-wilayah tersebut, harga beras turun signifikan sehingga meringankan beban masyarakat dan pedagang kecil.

 

 

Terkini Lainnya
Jaga Kualitas Beras, Bulog Ajak Media Tinjau Perawatan di Gudang Sunter

Jaga Kualitas Beras, Bulog Ajak Media Tinjau Perawatan di Gudang Sunter

BULOG
Bulog Catat Rekor MURI Gerakan Pangan Murah Serentak di 4.337 Titik

Bulog Catat Rekor MURI Gerakan Pangan Murah Serentak di 4.337 Titik

BULOG
Jelang HUT RI, Bulog Stabilkan Harga Beras di Seluruh Indonesia lewat SPHP

Jelang HUT RI, Bulog Stabilkan Harga Beras di Seluruh Indonesia lewat SPHP

BULOG
Atasi Masalah Stunting, Program Bulog Peduli Gizi Sasar Balita di Desa Karangdawa

Atasi Masalah Stunting, Program Bulog Peduli Gizi Sasar Balita di Desa Karangdawa

BULOG
Perkuat Ketahanan Pangan Nasional, Bulog Jalin Kerja Sama dengan Koperasi Merah Putih

Perkuat Ketahanan Pangan Nasional, Bulog Jalin Kerja Sama dengan Koperasi Merah Putih

BULOG
Wamentan Sudaryono Bongkar Strategi Bulog Ubah Sejarah Ketahanan Pangan RI

Wamentan Sudaryono Bongkar Strategi Bulog Ubah Sejarah Ketahanan Pangan RI

BULOG
Bulog Jatim Catat Serapan Beras Tertinggi Nasional, Tembus 500.000 Ton

Bulog Jatim Catat Serapan Beras Tertinggi Nasional, Tembus 500.000 Ton

BULOG
Serapan Gabah Kering di Karawang Lebih dari 95.000 Ton, Bulog: Ini Kebahagiaan Para Petani

Serapan Gabah Kering di Karawang Lebih dari 95.000 Ton, Bulog: Ini Kebahagiaan Para Petani

BULOG
Stok CBP Capai 3,7 Juta Ton, Wamentan Pastikan Bulog Bisa Jaga Kualitas Beras

Stok CBP Capai 3,7 Juta Ton, Wamentan Pastikan Bulog Bisa Jaga Kualitas Beras

BULOG
HUT Ke-58, Bulog Bagikan 144 Paket Bansos untuk Anak Yatim Piatu dan Tahfiz Al Quran

HUT Ke-58, Bulog Bagikan 144 Paket Bansos untuk Anak Yatim Piatu dan Tahfiz Al Quran

BULOG
Cadangan Beras Pemerintah 3,5 Juta Ton, Rektor IPB Apresiasi Serapan Gabah Bulog

Cadangan Beras Pemerintah 3,5 Juta Ton, Rektor IPB Apresiasi Serapan Gabah Bulog

BULOG
Peneliti UI: Bulog Berperan Strategis dalam Wujudkan Swasembada Pangan

Peneliti UI: Bulog Berperan Strategis dalam Wujudkan Swasembada Pangan

BULOG
Pakar Pangan: Serapan Gabah dan Beras Bulog Adalah Kado bagi Bangsa Indonesia

Pakar Pangan: Serapan Gabah dan Beras Bulog Adalah Kado bagi Bangsa Indonesia

BULOG
Serapan Awal Mei Tembus 2 Juta Ton Setara Beras, Stok Bulog Lampaui 3,6 Juta Ton

Serapan Awal Mei Tembus 2 Juta Ton Setara Beras, Stok Bulog Lampaui 3,6 Juta Ton

BULOG
Kejar Target Swasembada, Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Riset Pertanian Terbaik Dunia

Kejar Target Swasembada, Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Riset Pertanian Terbaik Dunia

BULOG
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com