KOMPAS.com - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik ( Perum Bulog) memperkuat perannya dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional dan kemandirian desa dengan mendukung penuh program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP).
Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita mengatakan, Bulog siap terlibat aktif untuk memastikan program Kopdes Merah Putih berjalan efektif, khususnya dalam aspek penguatan pasokan dan distribusi bahan pangan strategis ke seluruh pelosok desa.
“Program KDKMP sejalan dengan visi Bulog dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan di seluruh Indonesia,” ujarnya dalam keterangan pers, Selasa (22/7/2025).
Pernyataan tersebut disampaikan Febby saat mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto dalam peluncuran KDKMP di Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025).
Baca juga: Sebanyak 81.147 Kopdes Merah Putih Sudah Terbentuk Jelang Peluncuran 21 Juli 2025
Febby menegaskan, Bulog siap mendukung dan bermitra dengan koperasi desa dalam mendistribusikan beras dan bahan pokok lainnya, sekaligus menjadi bagian dari sistem logistik pangan nasional yang tangguh.
Melalui KDKMP, Bulog akan menyalurkan bahan pangan pokok, seperti beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP), beras premium, minyak goreng, gula, dan produk pangan lainnya ke koperasi-koperasi desa.
Kerja sama itu bertujuan untuk membantu stabilitas pasokan serta mendorong partisipasi aktif desa dalam menjaga ketahanan pangan dari tingkat bawah.
Salah satu bentuk kerja sama tersebut diwujudkan melalui tap in antara KDKMP Bentangan Klaten dengan Rumah Pangan Kita (RPK), yaitu outlet milik masyarakat yang dibina oleh Bulog untuk mendistribusikan berbagai macam komoditi yang dimiliki perusahaan.
Baca juga: Bulog Jual Beras Murah Rp12.500 per Kg di 5.000 Titik untuk Tekan Inflasi
Dengan adanya kerja sama tersebut, KDKMP Bentangan Klaten dapat mendistribusikan beras Bulog berkualitas premium, seperti Befood Setra Ramos, Befood Punokawan, dan Beras Befood Slyp Super.
“Kami berharap koperasi desa menjadi simpul kekuatan ekonomi rakyat. Bulog hadir untuk memperkuat rantai pasok pangan hingga ke desa terpencil dan menjaga agar harga tetap terjangkau bagi masyarakat,” jelas Febby.
Proses tap in antara KDKMP dan RPK dilakukan secara bertahap. Hingga saat ini, lebih dari 103 KDKMP di seluruh Indonesia yang telah tap in dengan RPK Bulog, sementara ratusan koperasi lainnya masih dalam proses.
Baca juga: Dirut Bulog Pastikan Beras SPHP Bersih dan Tidak Berkutu
Dalam kesempatan tersebut, Febby menyampaikan bahwa Bulog juga membuka peluang kolaborasi pengelolaan cadangan pangan pemerintah bersama koperasi desa, termasuk pembinaan sistem distribusi dan manajemen stok berbasis digital.
"Program KDKMP diharapkan menjadi contoh model distribusi pangan yang efisien dan inklusif di masa depan," katanya.
Sebagai informasi, program KDKMP merupakan inisiatif strategis Presiden Prabowo yang digerakkan bersama kementerian/lembaga dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membangun kemandirian pangan dari desa.
Baca juga: 3 Desa Wisata Jadi Role Model Koperasi Merah Putih, Cuan dan Budaya Jalan Bareng
Dengan menggandeng koperasi sebagai penggerak utama, KDKMP menjadi ruang yang menyatukan produksi lokal, distribusi, dan pemberdayaan masyarakat desa.
Keterlibatan Bulog dalam program KDKMP menjadi bagian dari sinergi lintas sektor untuk mengoptimalkan peran koperasi desa dalam distribusi pangan, penguatan cadangan pangan lokal, serta gerakan ekonomi kerakyatan.