Dua Peran Berbeda Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Capai Swasembada Pangan

Kompas.com - 22/04/2025, 10:42 WIB
I Jalaludin S,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam mengakselerasi swasembada pangan nasional, peran strategis duet kepemimpinan Menteri Pertanian ( Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menjadi kunci utama. 

Dengan visi dan sinergi yang kuat, keduanya tampil sebagai ujung tombak di Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menggerakkan mesin pertanian nasional dengan strategi yang kompak, cepat, dan terarah.

Sosok Mentan Amran yang dikenal sebagai sosok pekerja keras, penuh dedikasi, dan tidak kenal waktu pun diimbangi Wamentan Sudaryono dengan kecepatan kerjanya.

Kombinasi itu menjadikan keduanya duet yang efektif dalam menjalankan visi besar Presiden Prabowo Subianto, yaitu meraih swasembada pangan secepat-cepatnya.

“Kalau kami kompak, program cepat jalan dan hasilnya langsung dirasakan rakyat. Ini bukan hanya soal kebijakan, tapi soal keberpihakan pada petani,” tegas Amran dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Selasa (22/4/2025).

Di sisi lain, Sudaryono juga kerap mendapat pujian dari Amran. Pada awal duet mereka, Amran menilai Sudaryono sebagai energi baru bagi Kementan.

Baca juga: Mentan Amran Ingin Sumbawa Jadi Sentra Hilirisasi Jagung

"Alhamdulillah, ada wamen. Ini energi baru karena tantangan pertanian ke depan makin kompleks, semua harus diselesaikan dengan secepatnya,” sebut Amran.

Maka dari itu, dengan besarnya tugas yang dijalani, mereka pun berbagi tugas secara terstruktur. 

Dalam hal ini, Amran memimpin pada tataran kebijakan makro, menyusun langkah strategis, serta melakukan diplomasi pangan di tingkat nasional dan internasional. 

Sementara itu, Sudaryono mengawal langsung teknis pelaksanaan di lapangan serta memastikan program berjalan tepat sasaran dan berdampak langsung bagi petani.

“Pak Menteri selalu menekankan pentingnya eksekusi cepat dan kerja konkret. Kami bergerak bersama dengan semangat yang sama untuk memastikan petani benar-benar merasakan hasilnya,” ujar Sudaryono.

Pembagian tugas itu mempercepat berbagai agenda prioritas Kementan, seperti optimasi lahan (oplah), peningkatan pupuk bersubsidi, percepatan tanam, dan penguatan infrastruktur pertanian. 

Baca juga: RI Akan Kembangkan Gandum dengan Yordania, Mentan Tertarik Sistem Manajemen Air

Mentan dan wamentan juga aktif turun langsung ke lapangan dan berbagi wilayah kerja agar seluruh potensi lahan di Indonesia dimanfaatkan secara optimal.

Selain itu, penunjukan wamentan sebagai Ketua Dewan Pengawas Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) pun memperkuat sinergi antara Kementan dan Bulog. 

Hingga pertengahan April 2025, Bulog telah menyerap 2,7 juta ton gabah. Langkah ini menjadi salah satu strategi kunci dalam menjaga harga di tingkat petani serta ketahanan stok nasional.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan, produksi beras nasional sepanjang Januari–Mei 2025 mencapai 16,62 juta ton, mengalami peningkatan 1,83 juta ton jika dibandingkan periode yang sama 2024.

Dengan tingginya kapasitas penyerapan gabah dan potensi produksi sejauh ini, Amran bahkan memprediksi stok beras yang ada di gudang Bulog dapat mencapai 3,3 juta ton pada musim panen Mei 2025.  

Stok beras itu merupakan yang tertinggi dalam 10 hingga 20 tahun terakhir.

Kepemimpinan yang saling melengkapi antara mentan dan wamentan menjadi kekuatan utama di tubuh Kementan. 

Baca juga: Mentan Amran Tak Masalah Harga Kelapa Bulat Tinggi karena Petaninya Bahagia

Duet yang solid di level tertinggi kementerian ini terbukti menjadi ujung tombak dalam mewujudkan swasembada pangan nasional. 

Duet kompak mentan dan wamentan juga tidak bisa dilepaskan dari kejelian Presiden Prabowo dalam memilih pasangan kerja yang saling melengkapi. 

Terkini Lainnya
Jaga Kualitas Beras, Bulog Ajak Media Tinjau Perawatan di Gudang Sunter

Jaga Kualitas Beras, Bulog Ajak Media Tinjau Perawatan di Gudang Sunter

BULOG
Bulog Catat Rekor MURI Gerakan Pangan Murah Serentak di 4.337 Titik

Bulog Catat Rekor MURI Gerakan Pangan Murah Serentak di 4.337 Titik

BULOG
Jelang HUT RI, Bulog Stabilkan Harga Beras di Seluruh Indonesia lewat SPHP

Jelang HUT RI, Bulog Stabilkan Harga Beras di Seluruh Indonesia lewat SPHP

BULOG
Atasi Masalah Stunting, Program Bulog Peduli Gizi Sasar Balita di Desa Karangdawa

Atasi Masalah Stunting, Program Bulog Peduli Gizi Sasar Balita di Desa Karangdawa

BULOG
Perkuat Ketahanan Pangan Nasional, Bulog Jalin Kerja Sama dengan Koperasi Merah Putih

Perkuat Ketahanan Pangan Nasional, Bulog Jalin Kerja Sama dengan Koperasi Merah Putih

BULOG
Wamentan Sudaryono Bongkar Strategi Bulog Ubah Sejarah Ketahanan Pangan RI

Wamentan Sudaryono Bongkar Strategi Bulog Ubah Sejarah Ketahanan Pangan RI

BULOG
Bulog Jatim Catat Serapan Beras Tertinggi Nasional, Tembus 500.000 Ton

Bulog Jatim Catat Serapan Beras Tertinggi Nasional, Tembus 500.000 Ton

BULOG
Serapan Gabah Kering di Karawang Lebih dari 95.000 Ton, Bulog: Ini Kebahagiaan Para Petani

Serapan Gabah Kering di Karawang Lebih dari 95.000 Ton, Bulog: Ini Kebahagiaan Para Petani

BULOG
Stok CBP Capai 3,7 Juta Ton, Wamentan Pastikan Bulog Bisa Jaga Kualitas Beras

Stok CBP Capai 3,7 Juta Ton, Wamentan Pastikan Bulog Bisa Jaga Kualitas Beras

BULOG
HUT Ke-58, Bulog Bagikan 144 Paket Bansos untuk Anak Yatim Piatu dan Tahfiz Al Quran

HUT Ke-58, Bulog Bagikan 144 Paket Bansos untuk Anak Yatim Piatu dan Tahfiz Al Quran

BULOG
Cadangan Beras Pemerintah 3,5 Juta Ton, Rektor IPB Apresiasi Serapan Gabah Bulog

Cadangan Beras Pemerintah 3,5 Juta Ton, Rektor IPB Apresiasi Serapan Gabah Bulog

BULOG
Peneliti UI: Bulog Berperan Strategis dalam Wujudkan Swasembada Pangan

Peneliti UI: Bulog Berperan Strategis dalam Wujudkan Swasembada Pangan

BULOG
Pakar Pangan: Serapan Gabah dan Beras Bulog Adalah Kado bagi Bangsa Indonesia

Pakar Pangan: Serapan Gabah dan Beras Bulog Adalah Kado bagi Bangsa Indonesia

BULOG
Serapan Awal Mei Tembus 2 Juta Ton Setara Beras, Stok Bulog Lampaui 3,6 Juta Ton

Serapan Awal Mei Tembus 2 Juta Ton Setara Beras, Stok Bulog Lampaui 3,6 Juta Ton

BULOG
Kejar Target Swasembada, Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Riset Pertanian Terbaik Dunia

Kejar Target Swasembada, Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Riset Pertanian Terbaik Dunia

BULOG
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com