KOMPAS.com - Dalam mengakselerasi swasembada pangan nasional, peran strategis duet kepemimpinan Menteri Pertanian ( Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menjadi kunci utama.
Dengan visi dan sinergi yang kuat, keduanya tampil sebagai ujung tombak di Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menggerakkan mesin pertanian nasional dengan strategi yang kompak, cepat, dan terarah.
Sosok Mentan Amran yang dikenal sebagai sosok pekerja keras, penuh dedikasi, dan tidak kenal waktu pun diimbangi Wamentan Sudaryono dengan kecepatan kerjanya.
Kombinasi itu menjadikan keduanya duet yang efektif dalam menjalankan visi besar Presiden Prabowo Subianto, yaitu meraih swasembada pangan secepat-cepatnya.
“Kalau kami kompak, program cepat jalan dan hasilnya langsung dirasakan rakyat. Ini bukan hanya soal kebijakan, tapi soal keberpihakan pada petani,” tegas Amran dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Selasa (22/4/2025).
Di sisi lain, Sudaryono juga kerap mendapat pujian dari Amran. Pada awal duet mereka, Amran menilai Sudaryono sebagai energi baru bagi Kementan.
Baca juga: Mentan Amran Ingin Sumbawa Jadi Sentra Hilirisasi Jagung
"Alhamdulillah, ada wamen. Ini energi baru karena tantangan pertanian ke depan makin kompleks, semua harus diselesaikan dengan secepatnya,” sebut Amran.
Maka dari itu, dengan besarnya tugas yang dijalani, mereka pun berbagi tugas secara terstruktur.
Dalam hal ini, Amran memimpin pada tataran kebijakan makro, menyusun langkah strategis, serta melakukan diplomasi pangan di tingkat nasional dan internasional.
Sementara itu, Sudaryono mengawal langsung teknis pelaksanaan di lapangan serta memastikan program berjalan tepat sasaran dan berdampak langsung bagi petani.
“Pak Menteri selalu menekankan pentingnya eksekusi cepat dan kerja konkret. Kami bergerak bersama dengan semangat yang sama untuk memastikan petani benar-benar merasakan hasilnya,” ujar Sudaryono.
Pembagian tugas itu mempercepat berbagai agenda prioritas Kementan, seperti optimasi lahan (oplah), peningkatan pupuk bersubsidi, percepatan tanam, dan penguatan infrastruktur pertanian.
Baca juga: RI Akan Kembangkan Gandum dengan Yordania, Mentan Tertarik Sistem Manajemen Air
Mentan dan wamentan juga aktif turun langsung ke lapangan dan berbagi wilayah kerja agar seluruh potensi lahan di Indonesia dimanfaatkan secara optimal.
Selain itu, penunjukan wamentan sebagai Ketua Dewan Pengawas Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) pun memperkuat sinergi antara Kementan dan Bulog.
Hingga pertengahan April 2025, Bulog telah menyerap 2,7 juta ton gabah. Langkah ini menjadi salah satu strategi kunci dalam menjaga harga di tingkat petani serta ketahanan stok nasional.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan, produksi beras nasional sepanjang Januari–Mei 2025 mencapai 16,62 juta ton, mengalami peningkatan 1,83 juta ton jika dibandingkan periode yang sama 2024.
Dengan tingginya kapasitas penyerapan gabah dan potensi produksi sejauh ini, Amran bahkan memprediksi stok beras yang ada di gudang Bulog dapat mencapai 3,3 juta ton pada musim panen Mei 2025.
Stok beras itu merupakan yang tertinggi dalam 10 hingga 20 tahun terakhir.
Kepemimpinan yang saling melengkapi antara mentan dan wamentan menjadi kekuatan utama di tubuh Kementan.
Baca juga: Mentan Amran Tak Masalah Harga Kelapa Bulat Tinggi karena Petaninya Bahagia
Duet yang solid di level tertinggi kementerian ini terbukti menjadi ujung tombak dalam mewujudkan swasembada pangan nasional.
Duet kompak mentan dan wamentan juga tidak bisa dilepaskan dari kejelian Presiden Prabowo dalam memilih pasangan kerja yang saling melengkapi.