KOMPAS.com - Badan Urusan Logistik ( Bulog) terus melaksanakan penugasan pemerintah dalam upaya mewujudkan swasembada pangan nasional.
Dalam momentum panen raya April, Bulog berhasil menyerap 1 juta ton setara beras. Capaian ini diperoleh dari hasil penyerapan gabah dan beras.
Sekretaris Perusahaan Bulog Arwakhudin Widiarso mengatakan, terserapnya gabah beras sebanyak 1 juta ton secara beras atau lebih semakin memperkuat stok cadangan beras pemerintah (CBP) pada 2025.
“Dalam momentum musim panen raya ini, kami akan terus mengoptimalkan penyerapan gabah beras sebanyak mungkin sesuai dengan penugasan dari pemerintah,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Senin (14/4/2025).
Hingga saat ini, kata dia, stok yang dikuasai telah mencapai lebih dari 2,5 juta ton. Bahkan, gudang Bulog di beberapa daerah sudah penuh.
Baca juga: Gudang Bulog Melebihi Kapasitas, Ribuan Ton Gabah Petani Bone Belum Terangkut
Adapun capaian pada minggu ke dua April dilakukan berkat strategi membentuk tim jemput gabah untuk turun langsung ke sawah dan melakukan penyerapan langsung gabah kering petani.
Kemudian, Bulog juga melakukan kerja sama melibatkan penggilingan padi, baik dengan skala besar maupun kecil. Ini dilakukan untuk dapat menyerap beras secara langsung. Bulog juga bekerja sama dalam pengolahan gabah kering petani.
Arwakhudin mengatakan, pihaknya juga bekerja sama dengan stakeholders lainnya untuk melakukan penyewaan unit gudang untuk menyimpan komoditas hasil serapan Bulog.
Bulog bekerja sama dengan stakeholders terkait, seperti dinas pertanian setempat, penyuluh pertanian, hingga Tentara Nasional Indonesia (TNI) berikut bintara pembina desa (babinsa).
Arwakhudin menegaskan, Bulog selalu berkoordinasi dalam melakukan monitoring titik panen yang membuat kegiatan penyerapan gabah/beras menjadi lebih optimal di tiap wilayah masing-masing.
Baca juga: Stok Beras Capai 2,5 Juta Ton Per April, Bulog Siapkan 1.500 Gudang Penyimpanan
“Semakin banyak gabah kering panen dari petani yang terserap, semakin banyak petani yang mendapatkan harga yang baik dalam penjualan ke Bulog,” ujarnya.
Dia menegaskan, Bulog terus melakukan rangkaian sosialisasi dan publikasi dalam upaya menjangkau lebih banyak petani untuk dapat melakukan penyerapan.
Untuk diketahui, pemerintah menugaskan Bulog untuk membeli gabah kering petani dengan harga Rp 6.500 per kilogram (kg).
Kebijakan tersebut disambut baik petani karena pemerintah memberikan harga yang baik untuk pembelian gabah agar petani menjadi lebih sejahtera.
Bulog pun terus melakukan rangkaian sosialisasi dan publikasi dalam upaya menjangkau lebih banyak petani lagi untuk dapat melakukan penyerapan.
Baca juga: Masih Ada Harga Gabah di Bawah HPP, Kementan: Kami Bantu Info ke Bulog