KOMPAS.com – Menjelang akhir Maret 2025, beberapa daerah produksi di Indonesia akan memasuki puncak panen, termasuk Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Pimpinan Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik ( Bulog) Kantor Cabang (Kancab) Kediri Imam Mahdi menyampaikan, saat ini, Bulog Kancab Kediri siap dan serius dalam menyerap gabah serta beras petani.
"Serapan gabah petani Bulog Kancab Kediri telah mencapai 33.600 ton setara gabah kering panen (GKP) atau 16.800 ton setara beras. Bahkan, jumlah ini menjadi yang tertinggi di Jatim," ungkapnya dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Kamis (20/3/2025).
Imam juga menampik isu bahwa Bulog Kediri tidak mau menyerap gabah petani sebagai informasi yang tidak benar.
Untuk diketahui, Bulog Kancab Kediri setiap hari telah menyerap lebih dari 1.500 ton GKP.
Baca juga: Harga GKP Naik Jadi Rp 6.500, Bulog Gandeng TNI dan KTNA Optimalisasi Penyerapan Gabah
"Kami sudah membangun komunikasi yang baik. Jaringan informasi juga telah kami jalin dengan para pemangku kepentingan. Harapan kami, semua pihak dapat bersama-sama menjalankan amanat pemerintah dengan baik," ujarnya.
Terkait isu tersebut, lanjut dia, Bulog Kancab Kediri telah berkomunikasi dengan asosiasi para kepala desa serta turun langsung ke desa tempat berita itu muncul.
“Kami sudah sepakat bahwa penyerapan di daerah tersebut akan difasilitasi sesuai dengan tugas dan tanggung jawab kami dalam melaksanakan penugasan pemerintah di bidang penyerapan gabah dan beras," jelasnya.
Lebih lanjut, Imam menjelaskan, Bulog Kediri memiliki strategi dalam melakukan penyerapan gabah dan beras.
Strategi tersebut melibatkan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Tentara Nasional Indonesia (TNI), pemerintah daerah, dan dinas pertanian melalui penyuluh pertanian lapangan (PPL).
Baca juga: Cegah Penyebaran PMK Sapi, Dinas Pertanian Aceh Besar Gencarkan Vaksinasi
Salah satu bentuk kolaborasi konkret yang dilakukan adalah penjadwalan prioritas panen oleh petani.
"Tujuannya adalah agar setiap petani yang melaksanakan panen dapat langsung memproses hasil panennya melalui pengeringan sesuai dengan umur panen yang cukup," jelasnya.
Imam menilai, menunda atau mempercepat panen dapat mengurangi hasil secara maksimal, terutama saat puncak panen bertepatan dengan intensitas hujan yang tinggi.
Lebih lanjut, Imam mengungkapkan, Bulog Kancab Kediri telah membentuk 18 Tim Jemput Gabah.
Setiap hari, tim tersebut berkeliling menjemput hasil panen petani di titik panen dan melakukan pembayaran secara tunai.
"Secara capaian, kami sudah melebihi target yang diberikan dan akan terus melakukan penyerapan di wilayah kerja kami," tutur Imam.
Adapun kapasitas pengeringan yang telah disiapkan di Kancab Kediri mencakup wilayah Kabupaten Kediri, Kota Kediri, dan Kabupaten Nganjuk, mencapai 450 ton per hari.
Strategi penjadwalan prioritas panen itu merupakan upaya efektif dalam mengakomodasi produksi yang melimpah.
Berdasarkan data dinas pertanian, produksi di wilayah tersebut diperkirakan mencapai sekitar 5.600 ton per hari selama periode puncak panen pada Maret hingga April 2025.