Monitoring Pembongkaran Kapal di Pelabuhan Tanjung Wangi, Direksi Bulog Percepat Bongkar Muat Beras

Kompas.com - 17/10/2024, 21:01 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

Direksi Bulog melakukan monitoring pembongkaran muatan Kapal MV. Hoang Phuong Lucky di Pelabuhan Tanjung Wangi, Bayuwangi, Jawa Timur, Kamis (17/10/2024).DOK. Bulog Direksi Bulog melakukan monitoring pembongkaran muatan Kapal MV. Hoang Phuong Lucky di Pelabuhan Tanjung Wangi, Bayuwangi, Jawa Timur, Kamis (17/10/2024).

KOMPAS.com - Direksi Badan Urusan Logistik ( Bulog) mengadakan monitoring pembongkaran kapal di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (17/10/2024).

Dalam monitoring tersebut, salah satu aspek yang mendapat perhatian khusus Direksi Bulog adalah kecepatan bongkar muat beras di berbagai pelabuhan di seluruh Indonesia.

Terlebih pembongkaran muatan komoditas beras dari pengadaan luar negeri yang menjadi pelengkap pengadaan beras dalam negeri.

Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita mengatakan, Direksi Bulog memonitoring pembongkaran Kapal "MV. Hoang Phuong Lucky" dengan muatan kurang lebih 6.200 ton.

"Kami ingin memastikan kegiatan tersebut berjalan dengan lancar. Jika terdapat kendala maka akan kami selesaikan dengan segera, karena ini menyangkut dengan pemerataan stok yang dimiliki oleh Perum Bulog," kata Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita dalam siaran persnya.

Untuk mempercepat, Bulog menugaskan pembongkaran komoditas melalui pelabuhan-pelabuhan terdekat dengan lokasi gudang yang akan menjadi tempat penyimpanan beras.

Baca juga: Bulog Pastikan Stok Beras di Jabar Aman

Dengan begitu, kegiatan bongkar muat akan semakin efektif demi tercapainya Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang aman sepanjang tahun. Pasalnya kebutuhan beras tersebar di seluruh wilayah penugasan dari pemerintah.

"Untuk kapal yang sedang sandar ini akan kami alokasikan untuk memenuhi gudang-gudang Bulog di wilayah Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso, kurang lebih akan kami persiapkan untuk 5-6 komplek pergudangan terdekat,” ujar Febby Novita yang melakukan monitoring dengan didampingi Direktur Human Capital Sudarsono Hardjosoekarto.

Dalam kesempatan monitoring ini, Direksi Perum Bulog meminta penjelasan dari pihak yang terkait dengan bongkar muat di kapal. Mereka adalah Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi (PJPT), Perusahaan Bongkar Muat (PBM), Surveyor, agen kapal, Pelindo, dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP).

Para pihak terkait ini, di depan rombongan Direksi Bulog menyatakan siap untuk melaksanakan percepatan bongkar muat, melalui koordinasi sejak dini, termasuk akan memecahkan permasalahan teknis di lapangan yang dapat timbul setiap saat.

Hal-hal teknis, seperti kebutuhan tenaga kerja bongkar muat yang cukup banyak pada saat puncak kegiatan, dan bersamaan dengan hari-hari keagamaan masyarakat, akan diatasi oleh jajaran Kantor Cabang Perum Bulog setempat.

Baca juga: Serap Panen di Banyuwangi, Wujud Konsistensi Program Mitra Tani Perum Bulog 

Sudarsono Hardjosoekarto menambahkan bahwa percepatan waktu pembongkaran kapal ini semata-mata tidak hanya tergantung oleh Bulog saja. Namun merupakan kolaborasi dari berbagai pihak yang terlibat, mulai dari yang menangani handling dan transporter, Badan Karantina hingga pengelola pelabuhan.

“Harapan kami sinergi dan kolaborasi di tiap titik pelabuhan, bukan hanya di Pelabuhan Tanjung Wangi tetapi juga di seluruh pelabuhan mitra di seluruh Indonesia, dapat berjalan dengan lancar," katanya

"(Hal ini) karena kita sama-sama mendukung penugasan pemerintah dalam mengelola cadangan pangan pemerintah,” tambah Sudarsono Hardjosoekarto.

Bagikan artikel ini melalui
Oke