PLN Resmi Terlibat dalam Perdagangan Karbon Luar Negeri untuk Dukung Mitigasi Perubahan Iklim

Kompas.com - 03/02/2025, 13:14 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

Executive Vice President Transisi Energi dan Keberlanjutan PLN, Kamia Handayani menjelaskan bahwa secara resmi PLN ikut serta dalam perdagangan karbon luar negeri pada Senin (20/1) lalu, setelah sebelumnya perdagangan karbon dilakukan terbatas dalam pasar domestik sejak akhir September 2023. Hal ini disampaikannya pada acara CNBC Indonesia ESG Sustainability Forum 2025 pada Jumat (31/1) di Jakarta.
DOK. PLN Executive Vice President Transisi Energi dan Keberlanjutan PLN, Kamia Handayani menjelaskan bahwa secara resmi PLN ikut serta dalam perdagangan karbon luar negeri pada Senin (20/1) lalu, setelah sebelumnya perdagangan karbon dilakukan terbatas dalam pasar domestik sejak akhir September 2023. Hal ini disampaikannya pada acara CNBC Indonesia ESG Sustainability Forum 2025 pada Jumat (31/1) di Jakarta.

KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, melalui langkah progresifnya, kini resmi ikut serta dalam perdagangan karbon luar negeri. 

Hal tersebut diumumkan oleh Executive Vice President (EVP) Transisi Energi dan Keberlanjutan PLN Kamia Handayani dalam acara ESG Sustainability Forum 2025 yang diselenggarakan oleh CNBC Indonesia, Jumat (31/1/2025).

Pada kesempatan tersebut,  Kamia mengungkapkan bahwa pada perdagangan karbon internasional pertama ini, PLN telah menyiapkan 1,78 juta ton carbon dioxide equivalents (CO2e) Sertifikat Pengurangan Emisi (SPE) yang akan dijual ke pembeli luar negeri. 

Sertifikat tersebut telah mendapat otorisasi dari pemerintah Indonesia untuk menghindari risiko double counting pada unit karbon yang diperdagangkan.

Baca juga: [POPULER MONEY] Pembongkaran Pagar Laut Tangerang Berlanjut meski Libur Isra Miraj | Jadwal Libur Bursa Efek

Perdagangan karbon ini dimulai di bursa domestik pada 2023 dan baru dibuka untuk pasar internasional pada 2025. Untuk permintaan PLN, sebanyak 1,7 juta ton CO2e Sertifikat Pengurangan Emisi telah diotorisasi oleh pemerintah untuk dijual ke luar negeri,” jelas Kamia ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (3/2/2025).

Untuk diketahui, PLN memulai langkah tersebut pada Senin (20/1/2025), setelah sebelumnya melakukan perdagangan karbon terbatas di pasar domestik sejak September 2023.

Kamia juga menambahkan bahwa dibukanya perdagangan karbon luar negeri ini merupakan langkah positif dalam mengimplementasikan Artikel 6 Perjanjian Paris, sesuai hasil Conference of the Parties (COP29) yang diselenggarakan di Azerbaijan pada November 2024.

Baca juga: Kesepakatan Akhir COP29 Timbulkan Banyak Kekecewaan

"Pertama-tama, kami ingin menyampaikan apresiasi kepada pemerintah, seperti yang disampaikan oleh Pak Hashim Djojohadikusumo (Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi), yang telah mengadakan rapat khusus. Sehingga, akhirnya pemerintah sepakat untuk membuka pasar karbon luar negeri," tuturnya. 

Langkah tersebut, lanjut Kamia, merupakan hal yang positif untuk meningkatkan permintaan dan mendorong investasi hijau di dalam negeri.

PLN dorong pengembangan investasi hijau 

Suasana diskusi panel dengan tema Peran Pembiayaan dalam Mendorong ESG dan Energi Berkelanjutan pada acara CNBC Indonesia ESG Sustainability Forum 2025, Jumat (31/1) di Jakarta.
DOK. PLN Suasana diskusi panel dengan tema Peran Pembiayaan dalam Mendorong ESG dan Energi Berkelanjutan pada acara CNBC Indonesia ESG Sustainability Forum 2025, Jumat (31/1) di Jakarta.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa PLN bersama dengan pemerintah terus mendorong pengembangan investasi hijau yang berkontribusi langsung pada pelestarian lingkungan. 

Baca juga: Menag: Al-Quran Larang Eksploitasi Alam, Pelestarian Lingkungan Jadi Keharusan

Salah satu inisiatif penting dalam upaya tersebut adalah perdagangan karbon, yang menjadi alternatif strategis dalam mitigasi perubahan iklim.

Perubahan iklim adalah persoalan global, yang memerlukan solusi global. Peluncuran perdagangan karbon luar negeri ini adalah langkah nyata PLN dan pemerintah Indonesia dalam mengatasi dampak perubahan iklim yang semakin mendesak,” ujar Darmawan.

Ia menjelaskan bahwa PLN tidak hanya melakukan offset emisi melalui bursa karbon, tetapi juga melakukan perdagangan emisi dan offset emisi melalui mekanisme perdagangan langsung. 

Baca juga: YKAN: Emisi CO2 Naik 38 Persen jika Lahan Gambut Dikonversi ke Sawit

Selain itu, PLN telah meluncurkan platform PLN Climate Click, yang memungkinkan aktivitas perdagangan karbon, baik emisi maupun offset emisi, yang telah dimulai sejak 2023.

“PLN siap menjadi garda terdepan dalam upaya penurunan emisi. Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan ekosistem perdagangan karbon di Indonesia, serta berperan aktif dalam mendorong transisi menuju ekonomi hijau,” ucap Darmawan.

Apresiasi pemerintah terhadap langkah PLN

Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo saat menyampaikan keynote speech pada acara CNBC Indonesia ESG Sustainability Forum 2025 di Jakarta, Jumat (31/1). Dirinya menyampaikan keputusan dibukanya perdagangan karbon luar negeri diharapkan dapat menghidupkan pasar karbon nasional melalui arus investasi asing tanpa mengurangi pencatatan di dalam negeri. Hashim juga mengapresiasi langkah progresif PT PLN (Persero) yang telah masuk dalam perdagangan karbon luar negeri.
DOK. PLN Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo saat menyampaikan keynote speech pada acara CNBC Indonesia ESG Sustainability Forum 2025 di Jakarta, Jumat (31/1). Dirinya menyampaikan keputusan dibukanya perdagangan karbon luar negeri diharapkan dapat menghidupkan pasar karbon nasional melalui arus investasi asing tanpa mengurangi pencatatan di dalam negeri. Hashim juga mengapresiasi langkah progresif PT PLN (Persero) yang telah masuk dalam perdagangan karbon luar negeri.

Sebelumnya, Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, memberikan apresiasi atas langkah PLN sebagai perusahaan pertama di Indonesia yang terlibat dalam perdagangan karbon internasional. 

Baca juga: Peluang Dagang Karbon Rp 184 Triliun dari Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove

Ia menyebutkan bahwa langkah tersebut adalah bukti nyata komitmen PLN dalam memitigasi perubahan iklim sekaligus membuka peluang bagi investasi hijau di Indonesia.

"Langkah PLN ini sangat positif, signifikan untuk mendorong investor luar negeri membeli carbon credit di Indonesia, yang akan memasukkan likuiditas ke pasar domestik kita," kata Hashim. 

Ia menjelaskan bahwa keputusan untuk membuka perdagangan karbon luar negeri tersebut merupakan hasil keputusan tim yang ia pimpin, bersama Menteri Lingkungan Hidup (LH), Menteri Kehutanan, dan Dewan Ekonomi Nasional (DEN). 

Baca juga: Menteri Kehutanan Diminta Tindak Perambahan Hutan di Bengkulu

Mereka merekomendasikan kepada Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto agar pelaku pasar luar negeri bisa berpartisipasi dalam bursa karbon domestik Indonesia.

“Kita harus mengakui bahwa Indonesia memiliki banyak kelebihan, terutama di bidang kehutanan dan solusi berbasis alam (nature-based solutions), yang selama ini belum bisa dimanfaatkan oleh pelaku pasar domestik karena terbatasnya akses,” jelas Hashim.

Dia menambahkan, dengan dibukanya perdagangan karbon luar negeri, arus investasi asing dapat memberikan dorongan bagi pasar karbon nasional tanpa mengurangi pencatatan yang ada di dalam negeri.

Baca juga: Syarat IPK dan TOEFL-IELTS untuk Daftar Beasiswa LPDP S2 Dalam Negeri

“Ini adalah langkah yang saya umumkan hari ini, yang berdasarkan rapat yang saya pimpin kemarin. Dengan membuka pasar ini, likuiditas yang sekarang sudah siap di luar negeri bisa masuk dan menghidupkan pasar karbon domestik, yaitu IDXCarbon,” imbuh Hashim.

Terkini Lainnya
PLN Dorong Pemanfaatan FABA untuk UMKM hingga Pembangunan Infrastruktur Desa
PLN Dorong Pemanfaatan FABA untuk UMKM hingga Pembangunan Infrastruktur Desa
PLN
PLN Resmi Terlibat dalam Perdagangan Karbon Luar Negeri untuk Dukung Mitigasi Perubahan Iklim
PLN Resmi Terlibat dalam Perdagangan Karbon Luar Negeri untuk Dukung Mitigasi Perubahan Iklim
PLN
Tingkatkan Bisnis Kelautan dan Aktivitas Pelabuhan, PLN Hadirkan Listrik 47,32 GWh Sepanjang 2024
Tingkatkan Bisnis Kelautan dan Aktivitas Pelabuhan, PLN Hadirkan Listrik 47,32 GWh Sepanjang 2024
PLN
PLN Hasilkan 1,67 Juta MWh Listrik Hijau dari Co-Firing Biomassa PLTU pada 2024
PLN Hasilkan 1,67 Juta MWh Listrik Hijau dari Co-Firing Biomassa PLTU pada 2024
PLN
Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Prabowo: Kita Akan Mulai Bangun Puluhan Proyek Besar
Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Prabowo: Kita Akan Mulai Bangun Puluhan Proyek Besar
PLN
Jakarta Electric PLN Jadi Tuan Rumah, Ini Hasil Lengkap Putaran Pertama PLN Mobile Proliga 2025 Seri Malang
Jakarta Electric PLN Jadi Tuan Rumah, Ini Hasil Lengkap Putaran Pertama PLN Mobile Proliga 2025 Seri Malang
PLN
Prabowo Resmikan 37 Proyek Strategis Ketenagalistrikan PLN, Dorong Swasembada Energi Berbasis Energi Bersih
Prabowo Resmikan 37 Proyek Strategis Ketenagalistrikan PLN, Dorong Swasembada Energi Berbasis Energi Bersih
PLN
Program Electrifying Agriculture PLN: Bantu Petani Hemat Biaya dan Tingkatkan Produksi
Program Electrifying Agriculture PLN: Bantu Petani Hemat Biaya dan Tingkatkan Produksi
PLN
Pemerintah dan PLN Berhasil Listrik 99,92 Persen Desa di Seluruh Indonesia
Pemerintah dan PLN Berhasil Listrik 99,92 Persen Desa di Seluruh Indonesia
PLN
Kementerian BUMN Gelar Workshop Penggunaan AI untuk Optimalkan Medsos
Kementerian BUMN Gelar Workshop Penggunaan AI untuk Optimalkan Medsos
PLN
Peringati Bulan K3 Nasional 2025, PLN Tegaskan Komitmen Zero Harm Zero Loss
Peringati Bulan K3 Nasional 2025, PLN Tegaskan Komitmen Zero Harm Zero Loss
PLN
PLN Rampungkan Pembangunan PLTMG Luwuk 40 MW, Pasokan Listrik Sulteng Kini Lebih Andal
PLN Rampungkan Pembangunan PLTMG Luwuk 40 MW, Pasokan Listrik Sulteng Kini Lebih Andal
PLN
Posko Nataru ESDM Resmi Ditutup, PLN Amankan Kelistrikan dan Catatkan Rekor Transaksi SPKLU
Posko Nataru ESDM Resmi Ditutup, PLN Amankan Kelistrikan dan Catatkan Rekor Transaksi SPKLU
PLN
CEO ESB Paparkan Cara AI Ubah Strategi Bisnis FnB, dari Meningkatkan Penjualan hingga Mengakses Permodalan
CEO ESB Paparkan Cara AI Ubah Strategi Bisnis FnB, dari Meningkatkan Penjualan hingga Mengakses Permodalan
PLN
Dukung Bio Farma Raih Sertifikas dari WHO, PLN Suplai Listrik 27.000 kVA untuk Tingkatkan Produksi Vaksin
Dukung Bio Farma Raih Sertifikas dari WHO, PLN Suplai Listrik 27.000 kVA untuk Tingkatkan Produksi Vaksin
PLN
Bagikan artikel ini melalui
Oke