KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara ( PLN) (Persero) menandatangani kerja sama strategis dengan Kementerian Perhubungan ( Kemenhub) PT HDF Energy Indonesia, dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dalam rangka studi bersama pemanfaatan hidrogen hijau untuk sektor transportasi laut.
Penandatanganan kerja sama itu berlangsung di sela-sela gelaran forum internasional Global Hydrogen Ecosystem Summit di Jakarta, Selasa (15/4/2025).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan, inisiatif itu merupakan langkah konkret PLN dalam mendukung dekarbonisasi sektor transportasi nasional, khususnya maritim.
Dukungan itu juga sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo untuk mewujudkan swasembada energi dan mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.
“Kerja sama ini merupakan langkah strategis yang sejalan dengan visi besar Presiden Republik Indonesia dalam mewujudkan ketahanan energi berbasis sumber daya domestik dan berkelanjutan,” katanya dalam siaran pers, Senin (21/4/2025).
Baca juga: Kembangkan 13 Fasilitas Produksi Hidrogen Hijau, PLN IP Siap Produksi 80 Ton Per Tahun
Darmawan menegaskan, kolaborasi itu menjadi bagian untuk mengurangi emisi karbon di sektor transportasi laut melalui pemanfaatan energi bersih dalam negeri.
Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN Hartanto Wibowo menambahkan, studi bersama itu akan difokuskan di wilayah Indonesia Timur.
Sebab, wilayah timur Indonesia memiliki potensi energi terbarukan melimpah dan sekaligus menjadi jalur pelayaran strategis yang dikelola ASDP.
“PLN menyambut baik kolaborasi global ini untuk meningkatkan pemanfaatan energi bersih dari hulu ke hilir, khususnya di sektor energi dan transportasi,” ujarnya.
Hartanto mengatakan, setelah sukses membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, PLN kini mendorong ekosistem kendaraan berbasis hidrogen.
“Hal ini dilakukan sebagai solusi alternatif dekarbonisasi sektor transportasi, selain kendaraan listrik berbasis baterai,” jelasnya.
Baca juga: Wujudkan Swasembada Energi, PLN Akselerasi Pengembangan Hidrogen di Tanah Air
Sementara itu, Direktur HDF Energy untuk Asia Pasifik sekaligus Direktur Utama PT HDF Energy Indonesia Mathieu Geze menyampaikan, pihaknya berkomitmen mendukung dekarbonisasi sektor transportasi laut di Indonesia melalui teknologi fuel cell berbasis hidrogen hijau.
“Kami bangga menegaskan kembali komitmen terhadap masa depan NZE melalui kolaborasi strategis ini,” ujarnya.
Geze menegaskan, pihaknya ingin menempatkan Indonesia sebagai pelopor inovasi hidrogen hijau di kawasan Asia Pasifik.
“Teknologi fuel cell kami merupakan langkah maju penting dalam dekarbonisasi transportasi laut di Indonesia, sekaligus menjadi etalase inovasi Prancis di panggung global,” terangnya.
Sementara itu, Direktur Perkapalan dan Kepelautan Kemenhub Hendri Ginting menyambut baik kolaborasi antarperusahaan tersebut.
Upaya itu berkontribusi dalam mencapai target Nationally Determined Contributions (NDC).
“Kemenhub sebagai penggagas studi tentang konversi kapal menjadi kapal dengan sistem hibrida hidrogen dan baterai berkomitmen untuk mendukung dan mendorong kolaborasi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di sektor maritim,” katanya.
Baca juga: Bahan Bakar Hidrogen Disebut Lebih Murah dari Bensin dan Listrik, PLN Punya Suplai Berlebih
Hendri mengatakan, upaya-upaya tersebut memiliki peran penting dalam mendorong pencapaian NDC Indonesia.
Untuk diketahui, sebagai pionir pengembangan ekosistem hidrogen di Indonesia, hingga saat ini, PLN telah memproduksi 203 ton hidrogen hijau melalui 22 green hydrogen plant (GHP) yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.