Pasca Akuisisi, Inalum Beberkan Keuntungan dari PT Freeport Indonesia

Kompas.com - 24/02/2019, 20:00 WIB
Alek Kurniawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Pemandangan area tambang Grasberg Mine di Kabupaten Mimika, Papua, yang dikelola oleh PT Freeport Indonesia, Minggu (15/2). Lubang menganga sedalam 1 kilometer dan berdiameter sekitar 4 kilometer itu telah dieksploitasi Freeport sejak 1988. Hingga kini, cadangan bijih tambang di Grasberg Mine tersisa sekitar 200 juta ton dan akan benar-benar habis pada 2017 nanti.

Kompas/Aris Prasetyo (APO)
15-02-2015     ARIS PRASETYO Pemandangan area tambang Grasberg Mine di Kabupaten Mimika, Papua, yang dikelola oleh PT Freeport Indonesia, Minggu (15/2). Lubang menganga sedalam 1 kilometer dan berdiameter sekitar 4 kilometer itu telah dieksploitasi Freeport sejak 1988. Hingga kini, cadangan bijih tambang di Grasberg Mine tersisa sekitar 200 juta ton dan akan benar-benar habis pada 2017 nanti. Kompas/Aris Prasetyo (APO) 15-02-2015

KOMPAS.com - Pada Desember 2018 lalu, PT Inalum (Persero) resmi membeli sebagian saham PT Freeport Indonesia (PTFI). Dengan begitu, kepemilikan saham Indonesia atas PTFI meningkat dari 9 persen menjadi 51 persen.

Kemudian, pada awal 2019 ini akusisi saham PTFI kembali ramai menjadi perbincangan publik. Terutama mengenai keuntungan finansial pasca akuisisi sampai berapa sisa kandungan emas yang terdapat di tambang Grasberg.

Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lengkap fakta mengenai akuisisi tersebut, berikut Kompas.com berikan ulasannya.

Baca jugaMemprediksi Keuntungan Inalum Usai Mencaplok Freeport

1. Keuntungan finansial

Pada akuisisi tahun lalu, Inalum mengeluarkan total 3,85 miliar dolar AS atau setara Rp 54 triliun. Mengutip dokumen Inalum, laba bersih PTFI tiap tahunnya diprediksi akan mencapai di atas 2 miliar dolar AS per tahun dari 2023 hingga 2041.

"Jika Inalum memiliki 51 persen, maka perusahaan akan diproyeksikan mendulang 18 miliar dolar AS (Rp 261 triliun) sebagai laba bersih PTFI dalam kurun waktu tersebut," tulis Inalum lewat rilis tertulis yang Kompas.com terima, Minggu (24/2/2019).

2. Keuntungan manajemen

Inalum dalam rilis yang sama menyebutkan bahwa setelah PTFI beroperasi selama 51 tahun, justru sekarang pihak Indonesia memiliki pengaruh yang signifikan dalam penentuan dividen, anggaran dasar, direksi, serta komisaris.

3. Posisi PTFI di bawah pemerintah

Rampungnya akusisi PTFI juga berdampak pada berubahnya operasional PTFI dari Kontrak Karya (KK) menjadi berdasarkan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

"Sewaktu beroperasi melalui KK, kedudukan PTFI setara dengan Pemerintah Indonesia dan bahkan KK berlaku layaknya sebuah undang-undang. Dengan beralihnya KK menjadi IUPK, maka status PTFI saat ini berada di bawah pemerintah," jelas pihak Inalum.

Baca juga: Inalum Kucurkan Dana Beli Freeport Tanpa Agunan

4. Cadangan emas terbesar di dunia

Tambang emas Grasberg yang berada di Kabupaten Mimika, Papua, menjadi tambang emas terbesar di dunia.

Tambang yang dikelola oleh PTFI ini memiliki berbagai kekayaan, seperti emas, tembaga, dan perak. Inalum memperkirakan, total nilai yang terkandung dalam tambang ini sekitar 150 miliar dolar AS atau Rp 2,190 triliun.

"Emas dan tembaga di tambang bawah tanah Grasberg diperkirakan tidak akan habis hingga 2060," klaim Inalum kepada Kompas.com.

5. Masyarakat Papua diuntungkan

Dari 100 persen saham PTFI, total 10 persen akan dimiliki pemerintah lokal Papua. Dengan demikian masyarakat Papua bisa merasakan manfaat langsung dari sumber daya alamnya.

Namun, hingga kini saham tersebut masih dipegang Inalum dan belum dapat diberikan ke Pemda Papua.

Hal itu karena saat ini masih berlangsung proses negosiasi antara Pemda Provinsi Papua dengan Pemda Kabupaten Mimik terkait pembentukan BUMD untuk menampung saham tersebut.

6. Penyerapan tenaga kerja lokal

Untuk saat ini, tenaga kerja di PTFI mayoritas adalah orang Indonesia. Tercatat hingga Maret 2018, jumlah karyawan di PTFI yang secara langsung direkrut oleh PTFI adalah 7.028.

Dari total itu, 2.888 karyawan di antaranya adalah orang Papua. Selain itu, PTFI juga masih memiliki kapasitas untuk menyediakan 30.000 lapangan pekerjaan lagi ke depannya.

7. Pengembangan masyarakat setempat

Kehadiran PTFI menyumbang terhadap pengembangan masyarakat setempat. Sedikitnya PTFI menyumbangkan total 44 juta dolar AS pada 2017 dan 33 juta dolar AS pada 2016.

Baca jugaInalum: Divestasi Freeport Tidak Sama dengan Membeli Tanah Sendiri

8. Sumber perekonomian daerah Papua

Sekitar 90 persen kegiatan ekonomi 300.000 penduduk Kabupaten Mimika bergantung pada operasional PTFI.

Oleh karena itu, di masa depan pengembangan ekonomi lokal akan menjadi salah satu prioritas agar masyarakat menjadi mandiri. 

9. Alih teknologi dan pengetahuan

Tambang bawah tanah Grasberg yang dioperasikan oleh PTFI adalah tambang yang paling rumit di dunia.

Tambang tersebut menjadi tempat belajar terbaik untuk para ahli tambang di Indonesia sehingga pengetahuan mereka dapat diterapkan di tambang bawah tanah lain di Indonesia dan di negara lain.

Terkini Lainnya
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024
Kilas Pertambangan
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat
Kilas Pertambangan
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar
Kilas Pertambangan
Peduli Kesejahteraan Masyarakat, PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Masjid hingga Panti Asuhan di Lampung
Peduli Kesejahteraan Masyarakat, PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Masjid hingga Panti Asuhan di Lampung
Kilas Pertambangan
Sambut Idul Fitri 1445 H, Antam Gelar
Sambut Idul Fitri 1445 H, Antam Gelar "Mudik Bersama BUMN"
Kilas Pertambangan
Antam dan PPSDM Geominerba Jalankan Pelatihan dan Sertifikasi Operator Pirometalurgi
Antam dan PPSDM Geominerba Jalankan Pelatihan dan Sertifikasi Operator Pirometalurgi
Kilas Pertambangan
Mudik Asyik Bersama BUMN 2024, PT Bukit Asam Berangkatkan 100 Pemudik
Mudik Asyik Bersama BUMN 2024, PT Bukit Asam Berangkatkan 100 Pemudik
Kilas Pertambangan
Freeport Indonesia Dukung Pengentasan Penyakit TB di Kabupaten Mimika 
Freeport Indonesia Dukung Pengentasan Penyakit TB di Kabupaten Mimika 
Kilas Pertambangan
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa
Kilas Pertambangan
Freeport Indonesia-USAID Kolaborasi untuk Percepatan Penurunan Stunting di Papua
Freeport Indonesia-USAID Kolaborasi untuk Percepatan Penurunan Stunting di Papua
Kilas Pertambangan
Terapkan Praktik CGC, Antam Raih Penghargaan di Indonesia Excellence Good Corporate Governance Awards 2024
Terapkan Praktik CGC, Antam Raih Penghargaan di Indonesia Excellence Good Corporate Governance Awards 2024
Kilas Pertambangan
Papua Football Academy Awali Sejarah di Kompetisi Nasional dan Internasional
Papua Football Academy Awali Sejarah di Kompetisi Nasional dan Internasional
Kilas Pertambangan
SATP Road to Mainstage Broadway Jakarta Ajak Anak-anak Papua Bersinar Bersama
SATP Road to Mainstage Broadway Jakarta Ajak Anak-anak Papua Bersinar Bersama
Kilas Pertambangan
Hadiri Talk Show di UPN Yogyakarta, Presdir Freeport Indonesia Bagikan Tips Sukses Jadi CEO
Hadiri Talk Show di UPN Yogyakarta, Presdir Freeport Indonesia Bagikan Tips Sukses Jadi CEO
Kilas Pertambangan
Menilik Serunya Kegiatan Belajar Siswa-siswi Sekolah Taruna di Papua
Menilik Serunya Kegiatan Belajar Siswa-siswi Sekolah Taruna di Papua
Kilas Pertambangan
Bagikan artikel ini melalui
Oke