Antisipasi Banjir, KAI Operasikan Lokomotif Diesel Hidrolik di Jalur Semarang Tawang–Alastua

Kompas.com - 28/10/2025, 17:35 WIB
I Jalaludin S,
Dwinh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengambil tindakan cepat untuk mengantisipasi potensi gangguan perjalanan akibat genangan air di jalur kilometer (km) 2+8/9 antara Stasiun Semarang Tawang dan Stasiun Alastua.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba menjelaskan, KAI telah menyiagakan petugas di lokasi untuk melakukan pemantauan intensif terhadap ketinggian air, stabilitas jalur, serta sistem drainase di sekitar rel. 

Selain itu, KAI juga mengoperasikan lokomotif Diesel Hidrolik BB 304 sebagai langkah antisipatif agar perjalanan kereta tetap dapat berjalan dengan aman.

Lokomotif Diesel Hidrolik BB 304 memiliki keunggulan konstruksi dan sistem transmisi yang memungkinkan tetap beroperasi pada jalur dengan genangan air hingga batas aman tertentu. 

Sementara itu, lokomotif dengan sistem Diesel Elektrik hanya dapat melintas dengan aman pada genangan maksimal 7,5 cm di atas kepala rel.

Baca juga: Operasional Kembali Normal, KAI Pastikan Perjalanan dari Jakarta Aman dan Tepat Waktu

Anne mengatakan, langkah tersebut merupakan bagian dari upaya KAI untuk memastikan keselamatan pelanggan tetap menjadi prioritas utama. 

“Petugas kami memantau kondisi jalur secara real time dan melakukan pengaturan kecepatan operasi KA sesuai standar keamanan,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (28/10/2025).

Kereta api pertama yang menggunakan lokomotif diesel hidrolik tersebut adalah KA Argo Bromo Anggrek (KA 2) relasi Gambir–Surabaya Pasarturi, yang berhasil melintas dengan aman melalui jalur terdampak genangan.

“Saat ini, seluruh perjalanan kereta api di lintas Semarang Tawang–Alastua masih dapat dilalui menggunakan lokomotif Diesel Hidrolik BB 304 dengan pembatasan kecepatan maksimal 10 km per jam,” tambah Anne.

Dia mengatakan, KAI menyampaikan permohonan maaf atas potensi keterlambatan perjalanan yang terjadi akibat kondisi cuaca ekstrem.

Baca juga: KAI Kini Wajibkan Penumpang Lapor jika Bawa Powerbank Lebih dari 20.000 mAh

Pihaknya juga mengucapkan terima kasih atas kesabaran serta kepercayaan masyarakat yang tetap menggunakan layanan KAI di tengah situasi tersebut.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait dan memantau kondisi jalur secara berkelanjutan demi menjaga keselamatan dan keandalan perjalanan KA,” tutur Anne.

Berdasarkan laporan petugas lapangan, genangan mulai meningkat sejak pukul 10.12 WIB. Hingga pukul 14.00 WIB, ketinggian air di jalur hulu tercatat mencapai 8,5 cm dan di jalur hilir mencapai 12 cm di atas kepala rel. 

Kondisi tersebut menjadi perhatian serius KAI mengingat titik tersebut merupakan salah satu area yang rawan genangan air saat hujan deras maupun rob di wilayah Semarang.

KAI mengimbau pelanggan untuk selalu memperbarui informasi perjalanan melalui Contact Center KAI 121, WhatsApp 0811-222-33-121, e-mail cs@ kai.id, serta akun media sosial resmi KAI121 di Instagram, X (Twitter), dan Facebook yang telah terverifikasi.

Baca juga: Kereta Terdampak Kecelakaan atau Bencana, KAI Beri Refund 100 Persen

Terkini Lainnya
KAI Raih MILEA 2025, Bukti SDM Unggul dalam Pengambilan Keputusan Cepat dan Aman

KAI Raih MILEA 2025, Bukti SDM Unggul dalam Pengambilan Keputusan Cepat dan Aman

Kereta Api Indonesia
KAI Salurkan Bantuan bagi Masyarakat Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang Terdampak Banjir

KAI Salurkan Bantuan bagi Masyarakat Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang Terdampak Banjir

Kereta Api Indonesia
Layanan KA di Sumut dan Sumbar Pulih, Mobilitas dan Distribusi BBM Kembali Normal

Layanan KA di Sumut dan Sumbar Pulih, Mobilitas dan Distribusi BBM Kembali Normal

Kereta Api Indonesia
Railfans Indonesia Galang Donasi untuk Korban Banjir Bandang di Sumatera Utara

Railfans Indonesia Galang Donasi untuk Korban Banjir Bandang di Sumatera Utara

Kereta Api Indonesia
KAI dan KNKT Selesai Inspeksi Jalur KA Jelang Nataru, Tekankan Utamakan Keselamatan

KAI dan KNKT Selesai Inspeksi Jalur KA Jelang Nataru, Tekankan Utamakan Keselamatan

Kereta Api Indonesia
Kasus Tumbler Hilang di KRL, KAI Lakukan Mediasi dan Tegaskan Pegawai Tidak Dipecat

Kasus Tumbler Hilang di KRL, KAI Lakukan Mediasi dan Tegaskan Pegawai Tidak Dipecat

Kereta Api Indonesia
Komitmen Lawan Korupsi di Hakordia 2025, KAI: Tanggung Jawab Moral dari Kepercayaan Jutaan Pelanggan

Komitmen Lawan Korupsi di Hakordia 2025, KAI: Tanggung Jawab Moral dari Kepercayaan Jutaan Pelanggan

Kereta Api Indonesia
Berkat Transformasi Digital, KAI Raih Penghargaan Penyedia Transportasi Nasional Luar Biasa

Berkat Transformasi Digital, KAI Raih Penghargaan Penyedia Transportasi Nasional Luar Biasa

Kereta Api Indonesia
Peduli Pelanggan, Dirut KAI Kunjungi Penumpang KA Purwojaya yang Anjlok Sabtu Lalu

Peduli Pelanggan, Dirut KAI Kunjungi Penumpang KA Purwojaya yang Anjlok Sabtu Lalu

Kereta Api Indonesia
Antisipasi Banjir, KAI Operasikan Lokomotif Diesel Hidrolik di Jalur Semarang Tawang–Alastua

Antisipasi Banjir, KAI Operasikan Lokomotif Diesel Hidrolik di Jalur Semarang Tawang–Alastua

Kereta Api Indonesia
Operasional Kembali Normal, KAI Pastikan Perjalanan dari Jakarta Aman dan Tepat Waktu

Operasional Kembali Normal, KAI Pastikan Perjalanan dari Jakarta Aman dan Tepat Waktu

Kereta Api Indonesia
Terima Kunjungan Dubes Inggris, KAI Dorong Pengembangan Berkelanjutan di Kawasan Stasiun Tawang

Terima Kunjungan Dubes Inggris, KAI Dorong Pengembangan Berkelanjutan di Kawasan Stasiun Tawang

Kereta Api Indonesia
513 SDM KAI Siap Ambil Alih Operasional Whoosh, Wujud Kedaulatan Teknologi Indonesia

513 SDM KAI Siap Ambil Alih Operasional Whoosh, Wujud Kedaulatan Teknologi Indonesia

Kereta Api Indonesia
Dukung Target NZE 2060, KAI dan PLN Sepakat Elektrifikasi Jalur Kereta Nasional

Dukung Target NZE 2060, KAI dan PLN Sepakat Elektrifikasi Jalur Kereta Nasional

Kereta Api Indonesia
Cegah Pencucian Uang, KAI dan PPATK Teken MoU Pengawasan Keuangan

Cegah Pencucian Uang, KAI dan PPATK Teken MoU Pengawasan Keuangan

Kereta Api Indonesia
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com