KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah menyelesaikan rangkaian inspeksi jalur kerta api (KA) menggunakan Kereta Api Inspeksi (KAIS) pada 2-4 Desember 2025.
Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam memastikan kesiapan prasarana, sarana, dan layanan stasiun menjelang Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru (Nataru) 2026.
Inspeksi yang dilakukan melalui dua lintasan utama Pulau Jawa ini menegaskan peran kereta api dalam mendukung kepentingan nasional, memenuhi kebutuhan masyarakat, dan memperkuat pemerataan aktivitas ekonomi saat puncak mobilitas akhir tahun.
Inspeksi lintas utara dilakukan dari Gambir menuju Cikampek, Cirebon, Tegal, Semarang Tawang, Cepu, Surabaya Pasar Turi, dan Surabaya Gubeng sebelum melanjutkan perjalanan ke Bangil, Jember, Kalisetail, hingga Ketapang.
Lintasan tersebut merupakan tulang punggung mobilitas nasional yang menghubungkan pusat pertumbuhan ekonomi dan jalur distribusi logistik antarkota besar.
Baca juga: Jelang Nataru, KAI Tingkatkan Pengamanan Jalur Daop 9 Jember Antisipasi Cuaca Ekstrem
Pada lintas selatan, perjalanan dimulai dari Bandung dan melintasi Warungbandrek, Cipeundeuy, Karangpucung, Banjar, Gandrungmangun, Kroya, Purwokerto, Kutoarjo, Yogyakarta, dan Solo Balapan.
Rangkaian kereta inpeksi kemudian bergerak menuju Walikukun, Madiun, Tulungagung, Blitar, Wlingi, Malang Kota Lama, Malang, Sengon, hingga Bangil dan berakhir di Surabaya Gubeng.
Lintasan selatan memiliki kontur menantang sehingga memerlukan perhatian lebih dalam hal keselamatan operasional.
Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono yang ikut melakukan inspeksi menegaskan, pentingnya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem pada periode angkutan Nataru.
Soerjanto menyampaikan bahwa KNKT mengikuti rangkaian inspeksi jalur dari Jakarta hingga Ketapang untuk melihat langsung kondisi lapangan sekaligus memastikan bahwa rekomendasi keselamatan telah dijalankan oleh KAI.
“Kami lihat bahwa apa yang menjadi konsen KNKT, terutama hal-hal yang sesuai dengan rekomendasi kami, apakah sudah dikerjakan atau belum untuk mencegah agar tidak terjadi kecelakaan dengan penyebab yang sama,” ujar Soerjanto dalam siaran persnya, Kamis.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono bersama jajaran Pimpinan PT KAI ketika sedang melakukan inspeksi jalur KA menggunakan Kereta Api Inspeksi (KAIS) pada 2 hingga 4 Desember 2025.Soerjanto juga mengapresiasi langkah KAI yang dinilainya memiliki inisiatif tinggi dalam menjaga keselamatan.
Ia menegaskan bahwa keterlibatan langsung jajaran direksi dalam inspeksi menjadi gambaran bahwa aspek keselamatan benar-benar ditempatkan sebagai prioritas utama.
“KAI menunjukkan komitmen yang serius terhadap keselamatan. Direksi turun langsung melihat kondisi jalur dan memutuskan tindak lanjutnya di tempat. Ini adalah praktik baik dalam memastikan sistem keselamatan berjalan,” ujar Soerjanto.
Ia menambahkan bahwa sejumlah wilayah rawan, termasuk beberapa titik di Jawa Timur, sehingga membutuhkan pengawasan intensif. Pasalnya, curah hujan yang tinggi dapat memengaruhi kestabilan rel, jembatan, dan tebing di sekitar jalur.
Temuan yang muncul selama inspeksi menunjukkan bahwa proses pengawasan berlangsung dan langkah mitigasi dapat dilakukan secara cepat.
Baca juga: Cuaca Ekstrem, KNKT Minta KAI Waspadai Jalur Rawan Banjir dan Longsor
Wakil Direktur Utama KAI Dody Budiawan menegaskan bahwa masa Nataru merupakan fase penting bagi KAI dalam menjaga keselamatan dan memastikan layanan berjalan andal.
Dody menyampaikan bahwa peran kereta api pada periode ini sangat vital dalam mendukung mobilitas masyarakat dan turut menggerakkan perekonomian di berbagai wilayah.
“Keselamatan adalah prinsip tanpa kompromi. Setiap perjalanan harus dipastikan aman. Selain itu, pelayanan harus maksimal dan seluruh petugas wajib siap siaga," katanya
"Setiap temuan di lapangan harus ditindaklanjuti saat itu juga. KAI harus menjadi perusahaan yang dapat dipercaya dan diandalkan,” tegas Dody.
Ia menambahkan bahwa kesiapan Nataru menjadi momentum bagi seluruh insan KAI untuk menunjukkan profesionalisme dan disiplin operasional dalam melayani masyarakat pada periode mobilitas tertinggi sepanjang tahun.
Selama inspeksi, KAI memantau kondisi jalur, wesel, jembatan, sinyal, serta fasilitas layanan di stasiun. Untuk meningkatkan keandalan prasarana, KAI telah memasang 84.525 meter rel baru, 189.883 meter kubik batu kricak, dan 12.084 batang bantalan sintetis pada jembatan baja.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono bersama jajaran Pimpinan PT KAI sedang mnerima hormat dari petugas yang ada di salah satu stasiun kereta api di Pulau Jawa. Hal ini terjadi ketika KNKT bersama pimpinan PT KAI sedang melakukan inspeksi jalur KA menggunakan Kereta Api Inspeksi (KAIS) pada 2 hingga 4 Desember 2025.Selain itu, KAI menempatkan 19 lokomotif, 17 kereta pembangkit, 3 crane, serta 2.483 petugas tambahan di lokasi strategis untuk mendukung kesiapsiagaan Nataru.
Pusat Posko Terpadu Nataru kini beroperasi penuh untuk memantau perjalanan secara real time dan memastikan seluruh aspek operasional berjalan aman serta terkendali.
Koordinasi antara KAI, KNKT, dan Direktorat Jenderal Kereta Api (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkuat kesiapan prasarana dan pelayanan jelang tingginya mobilitas masyarakat pada akhir tahun.
Dody menegaskan bahwa rangkaian inspeksi ini mencerminkan komitmen kuat seluruh Insan KAI dalam menjaga keselamatan perjalanan, memperkuat mobilitas masyarakat, dan mendukung pemerataan aktivitas ekonomi melalui layanan transportasi yang aman dan andal.
“Kami ingin memastikan masyarakat dapat bepergian dengan aman dan nyaman. Melalui kesiapan ini, KAI siap menjalankan tugas Nataru dengan penuh tanggung jawab,” ujar Dody.