Peran LRT Jabodebek Membangkitkan Ekonomi

Kompas.com - 28/08/2025, 13:44 WIB

TIDAK terasa, sudah dua tahun moda transportasi LRT (Light Rail Transit) atau Lintas Rail Terpadu Jabodebek (Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi) telah resmi beroperasi.

Tepat pada 28 Agustus 2023, LRT Jabodebek resmi beroperasi, menjadi tonggak penting dalam upaya pemerintah meningkatkan mobilitas warga.

Sebenarnya, sistem transportasi menggunakan LRT bukan hal baru dan telah banyak digunakan di dunia. Kanada dan negara-negara di Amerika Utara mulai menggunakan sistem LRT tahun 1978, yaitu di Edmonton, Alberta, Calgary, Alberta, dan San Diego, serta California.

Di Amerika Serikat saat ini ada sekitar 30 Jalur LRT. Sementara itu di Brasil LRT memiliki jalur sepanjang 28 km yang dibangun untuk persiapan Olimpiade Sedangkan di Inggris LRT mulai beroperasi pada tahun 1980-an dengan Tyne and Wear Metro dan Docklands Light Railway (DLR) di London.

Negara-negara ASEAN juga sudah menggunakan sistem LRT. Filipina merupakan negara ASEAN pertama yang mengoperasikan LRT pertama yaitu di tahun 1984. LRT di negara Filipina memiliki satu jalur dengan panjang 16,9 kilometer dilengkapi dengan 13 stasiun.

Singapura mengoperasikan LRT tahun 1987 yang beroperasi di wilayah pinggiran kota seperti Choa Chu Kang, Sengkang, dan Punggol.

Thailand mulai mengoperasikan LRT tahun 2004 Saat ini, terdapat dua jalur LRT di Thailand yang beroperasi di Kota Bangkok dengan total panjang 45 kilometer.

LRT Malaysia mulai mengoperasikan LRT tahun 2016 dan dikelola RapidKL dan MyRapid, melayani tiga jalur utama: Jalur Kelana Jaya, Jalur Ampang, dan Jalur Sri Petaling.

Ada beberapa LRT yang beroperasi di Indonesia. LRT Sumatera Selatan di Palembang beroperasi sejak tahun 2018. LRT Jakarta beroperasi tahun 2019. Sedangkan LRT yang paling besar adalah LRT Jabodebek yang mulai beroperasi tahun 2023.

Menarik dikaji LRT Jabodebek ini dikaitkan dengan perkembangan ekonomi di wilayah Jabodebek.

Baca juga: Warga Bogor, Siap-siap LRT Menuju Ke Kotamu, Harga Rumah Bakal Meroket

LRT tidak sekadar solusi kemacetan

Sama seperti yang lain, tujuan utama dibangun dan dioperasikannya LRT Jabodebek adalah mengurangi kemacetan lalu-lintas dengan segala dampak negatifnya.

Kemacetan lalu lintas diakibatkan oleh bertambahnya kendaraan bermotor dan mobil yang sangat cepat yang tidak diimbangi dengan pertambahan infrastruktur jalan raya.

Beberapa dampak negatif kemacetan lalu-lintas adalah: waktu tempuh ke tujuan yang lebih lama, pemborosan bahan bakar, berkurangnya produktivitas seseorang karena kelelahan di perjalanan, adanya polusi yang hebat baik suara maupun udara, dan resiko kecelakaan yang sangat besar karena padatnya kendaraan akan memicu emosi sehingga orang cenderung saling berdesakan dan memacu kendaraannya mengejar waktu.

Dalam kenyataannya sistem LRT tidak hanya mengatasi kemacetan dengan segala dampak negatifnya tetapi juga terkat dengan perekonomian secara makro.

Ada 2 (dua) pandangan tentang hubungan antara transportasi dengan perekonomian secara makro. Pertama, transportasilah yang memengaruhi perekonomian (transportation led growth).

Kedua perekonomianlah yang memengaruhi transportasi (growth led transportation)

Transportation Led Growth

Pandangan ini menyatakan bahwa dengan pembangunan sara dan prasarana transportasi maka perekonomian suatu wilayah akan berkembang.

Contohnya wilayah yang dulunya terisolasi atau sarana dan parasarana transportasinya jelek maka dengan dibukanya jalan baru atau diperbaikinya jalan yang sudah ada perekonomian suatu wilayah akan berkembang.

Mobilitas barang menjadi lebih lancar sehingga produk pertanian maupun non pertanian pasarnya menjadi lebih luas sehingga kesejahteraan penduduk di wilayah terebut menjadi lebih baik.

Mobilitas penduduk juga lebih lancar sehingga membuka wawasan penduduk serta membuka peluang kesempatan kerja yang lebih luas karena tenaga kerja bisa mencari pekerjaan di wilayah lain sehingga pendapatannya naik.

Mobilitas penduduk ke wilayah lain juga membuka wawasan penduduk sehingga bisa menciptakan usaha-usaha baru. Usaha-usaha baru tersebut kemudian juga akan menciptakan usaha-usaha baru yang terkait.

Baca juga: HUT ke-80 RI: LRT Jabodebek Layani 158.888 Pengguna Tarif Spesial Rp 80

Demikian juga jika di suatu wilayah dibangun terminal untuk moda transportasi tertentu maka pembangunan terminal tersebut akan menciptakan berbagai kegiatan usaha karena terminal menjadi pusat berkumpulnya orang-orang yang mempunyai beragam kebutuhan.

Berbagai kegiatan usaha baru tersebut tentu juga akan menaikkan pendapatan masyarakat di wilayah tersebut.

Dalam kasus LRT Jabodebek keberadaan LRT Jabodebek telah ikut memberikan sumbangan terhadap perekonomian Jabodetabek. Ada beberapa sumbangan positif LRT Jabodebek.

Pertama, keberadaan stasiun LRT telah membangkitkan kegiatan ekonomi khususnya UMKM.

Saat ini jumlah UMKM di Jabodetabek adalah: Provinsi DKI Jakarta 1.100.000 unit, di Kabupaten Bogor 34.636 unit, di Depok 219.238 unit, di Tangerang 59.317 unit dan di Bekasi 203.000 unit.

Dengan perkembangan UMKM di sekitar stasiun LRT tentu akan menambah jumlah UMKM di Jabodebek. Perkembangan UMKM ini adalah sesuatu yang positif karena UMKM adalah unit usaha tahan banting menghadapi krisis dan menyerap banyak tenaga kerja.

Kedua, dengan sistem LRT maka tenaga kerja dan penduduk yang menggunakannya akan terhindar dari kemacetan yang melelahkan sehingga produktivitasnya akan meningkat.

Teori-teori pertumbuhan ekonomi terbaru misalnya Teori Pertumbuhan Ekonomi Endogen yang dikemukakan oleh Paul Romer (1986) dan Robert Lucas (1988) menekankan pentingnya peran sumber daya manusia dalam pertumbuhan ekonomi yang merevisi Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo-Klasik yang lebih menekankan peran modal uang maupun fisik.

Dengan menggunakan LRT maka tenaga kerja dan sumber daya manusia di Jabodetabek akan meningkat kualitas hidup serta produktivitasnya sehingga menyumbang kepada pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

Pertumbuhan ekonomi di wilayah Jabodetabek tahun 2024 sebagai berikut: Jakarta (4,9 persen), Bogor (5,15 persen), Depok (5,47 persen), Tangerang (5,04 persen), dan Bekasi (5,32 persen).

Tentunya dengan makin produktifnya tenaga kerja di Jabodetabek maka pertumbuhan ekonominya juga akan terjaga dan bisa lebih meningkat lagi. Pertumbuhan ekonomi ini juga akan menciptakan kesempatan kerja.

Ketiga, pembangunan stasiun LRT dan segala aktivitas usaha yang timbul di sekitarnya juga menimbulkan dampak kenaikan harga lahan yang biasanya juga merupakan indikator yang seiring dengan pertumbuhan ekonomi.

Menurut studi Polar UI (2025) harga lahan mengalami kenaikan rata-rata 40-45 persen di radius 0,5-1 km dan 35-40 persen di radius 2-3 km.

Baca juga: LRT Jabodebek Layani 78.000 Pengguna pada HUT ke-80 Kemerdekaan RI

Keempat, penggunaan sistem LRT juga telah membawa eksternalitas positif berupa efisiensi dalam berbagai hal sesuai studi Polar UI (2025) yaitu penghematan dalam: biaya kecelakaan (Rp 4,6 triliun/tahun), biaya infrastruktur (Rp 19,1 miliar/tahun), biaya bahan bakar (Rp 114,5 miliar/tahun) serta dampak positif lain berupa penurunan emisi karbon (Rp2 69 miliar/tahun).

Growth Led Transportation

Pandangan Growth Led Transportation untuk kasus LRT Jabodebek juga bisa diterapkan Perkembangan penduduk dan pertumbuhan ekonomi di kawasan Jabodetabek membutuhkan dukungan transportasi yang efisien dalam segala hal baik biaya maupun waktu dan lainnya.

Jumlah pengguna LRT Jabodebek terus meningkat dari waktu ke waktu. Data menunjukkan bahwa pengguna LRT dari28 Agustus 2023 hingga 13 Maret 2025 tercatat 30.840.459 orang.

Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di wilayah Jabodetabek yang pesat telah menciptakan lapangan kerja sehngga membutuhkan dukungan transportasi yang efisien dalam segala hal baik biaya maupun waktu.

Baca juga: Jam Operasional MRT dan LRT Jakarta Diperpanjang pada 17 Agustus 2025

Prospek LRT ke depan

Prospek ke depannya sistem LRT Jabodebek ini bisa dipastikan akan terus berkembang baik karena dampak terhadap ekonomi seperti telah disebutkan di atas maupun karena perkembangan ekonomi yang terus berlanjut.

Pertumbuhan populasi dan pekerja yang juga terus meningkat bagaimanapun juga membutuhkan sistem transportasi yang efisien dalam wakyu dan biaya serta aman sehingga bisa diperkirakan pengguna LRT Jabodebek akan terus meningkat dari waktu ke waktu.

 

Terkini Lainnya
Komitmen Lawan Korupsi di Hakordia 2025, KAI: Tanggung Jawab Moral dari Kepercayaan Jutaan Pelanggan

Komitmen Lawan Korupsi di Hakordia 2025, KAI: Tanggung Jawab Moral dari Kepercayaan Jutaan Pelanggan

Kereta Api Indonesia
Berkat Transformasi Digital, KAI Raih Penghargaan Penyedia Transportasi Nasional Luar Biasa

Berkat Transformasi Digital, KAI Raih Penghargaan Penyedia Transportasi Nasional Luar Biasa

Kereta Api Indonesia
Peduli Pelanggan, Dirut KAI Kunjungi Penumpang KA Purwojaya yang Anjlok Sabtu Lalu

Peduli Pelanggan, Dirut KAI Kunjungi Penumpang KA Purwojaya yang Anjlok Sabtu Lalu

Kereta Api Indonesia
Antisipasi Banjir, KAI Operasikan Lokomotif Diesel Hidrolik di Jalur Semarang Tawang–Alastua

Antisipasi Banjir, KAI Operasikan Lokomotif Diesel Hidrolik di Jalur Semarang Tawang–Alastua

Kereta Api Indonesia
Operasional Kembali Normal, KAI Pastikan Perjalanan dari Jakarta Aman dan Tepat Waktu

Operasional Kembali Normal, KAI Pastikan Perjalanan dari Jakarta Aman dan Tepat Waktu

Kereta Api Indonesia
Terima Kunjungan Dubes Inggris, KAI Dorong Pengembangan Berkelanjutan di Kawasan Stasiun Tawang

Terima Kunjungan Dubes Inggris, KAI Dorong Pengembangan Berkelanjutan di Kawasan Stasiun Tawang

Kereta Api Indonesia
513 SDM KAI Siap Ambil Alih Operasional Whoosh, Wujud Kedaulatan Teknologi Indonesia

513 SDM KAI Siap Ambil Alih Operasional Whoosh, Wujud Kedaulatan Teknologi Indonesia

Kereta Api Indonesia
Dukung Target NZE 2060, KAI dan PLN Sepakat Elektrifikasi Jalur Kereta Nasional

Dukung Target NZE 2060, KAI dan PLN Sepakat Elektrifikasi Jalur Kereta Nasional

Kereta Api Indonesia
Cegah Pencucian Uang, KAI dan PPATK Teken MoU Pengawasan Keuangan

Cegah Pencucian Uang, KAI dan PPATK Teken MoU Pengawasan Keuangan

Kereta Api Indonesia
Malam Puncak HUT Ke-80 KAI, 8 Dekade Jadi Simbol Kematangan, Ketahanan dan Komitmen

Malam Puncak HUT Ke-80 KAI, 8 Dekade Jadi Simbol Kematangan, Ketahanan dan Komitmen

Kereta Api Indonesia
Rayakan HUT Ke-80, KAI Luncurkan E-Sport Center Pertama di Stasiun Gambir

Rayakan HUT Ke-80, KAI Luncurkan E-Sport Center Pertama di Stasiun Gambir

Kereta Api Indonesia
Rayakan HUT ke-80, KAI Tegaskan Modernisasi dan Catat Rekor MURI

Rayakan HUT ke-80, KAI Tegaskan Modernisasi dan Catat Rekor MURI

Kereta Api Indonesia
HUT Ke-80 KAI, Dirut Bobby Rasyidin: Semakin Melayani untuk Bangsa

HUT Ke-80 KAI, Dirut Bobby Rasyidin: Semakin Melayani untuk Bangsa

Kereta Api Indonesia
HUT Ke-80 KAI: Jejak Transformasi dari Masa Sulit hingga Jadi Moda Transportasi Andalan

HUT Ke-80 KAI: Jejak Transformasi dari Masa Sulit hingga Jadi Moda Transportasi Andalan

Kereta Api Indonesia
Gelar Malam Jejak Abadi, KAI Beri Penghormatan dan Apresiasi 422 Karyawan Purna Tugas

Gelar Malam Jejak Abadi, KAI Beri Penghormatan dan Apresiasi 422 Karyawan Purna Tugas

Kereta Api Indonesia
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com