Stasiun Yogyakarta, Simpul Integrasi Transportasi Favorit Pemudik dan Wisatawan

Kompas.com - 05/04/2025, 13:54 WIB
I Jalaludin S,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Stasiun Yogyakarta atau juga dikenal dengan nama Stasiun Tugu menjadi pusat perhatian pada musim mudik Lebaran 2025

Bukan hanya menjadi titik keberangkatan dan kedatangan pemudik, stasiun tersebut juga menjadi gerbang bagi wisatawan yang ingin menikmati pesona Yogyakarta. 

Integrasi antarmoda transportasi yang lengkap menjadikan stasiun tersebut sebagai simpul yang sangat memudahkan perjalanan.

Lokasi stasiun yang strategis di pusat kota dan dekat dengan Jalan Malioboro yang ikonik menambah daya tarik Stasiun Yogyakarta sebagai pusat transportasi dan pariwisata.

Dengan tingginya minat masyarakat untuk menggunakan kereta api di Stasiun Yogyakarta, KAI mendorong para pemangku kepentingan meningkatkan konektivitas dan mobilitas, baik di dalam kota maupun menuju luar kota. 

Melalui kolaborasi yang baik antara Kereta Api Indonesia (KAI) dengan para stakeholders, kehadiran Stasiun Tugu diharapkan berkontribusi positif terhadap perekonomian lokal.

Baca juga: KAI Bantah Harga Tiket Kereta Api Naik Usai Lebaran 2025

Adanya konektivitas yang terintegrasi antara stasiun dengan destinasi wisata yang ada di Yogyakarta juga diharapkan ikut meningkatan pendapatan daerah.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, KAI berkomitmen terus menyediakan layanan transportasi kereta api yang aman, nyaman, dan menyenangkan.

“Kami juga terus berinovasi untuk memberikan pengalaman perjalanan yang tak terlupakan bagi para penumpang,” ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (5/4/2025).

Anne mengungkapkan, Stasiun Yogyakarta mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah penumpang selama masa angkutan Lebaran periode 21 Maret sampai 5 April 2025.

Catatan KAI menunjukkan, pada periode arus mudik dari tanggal 21 Maret – 1 April, jumlah penumpang Kereta Api (KA) Jarak Jauh (JJ) yang berangkat dari Stasiun Yogyakarta mencapai 86.027 penumpang, sedangkan yang datang mencapai 89.491 penumpang atau rata-rata 14.627 penumpang per hari.

“Pada arus balik dari 2-4 April, jumlah penumpang KA JJ yang berangkat dari Stasiun Yogyakarta mencapai 34.431 penumpang,” terangnya. 

Baca juga: Diskon Kirim Hewan Peliharaan lewat KAI Logistik Saat Arus Balik 2025

Kemudian, orang yang datang mencapai 38.550 penumpang, atau rata-rata 24.327 penumpang arus balik naik dan turun dalam tiga hari. 

“Dari data tersebut terlihat bahwa pada arus balik kali ini, masyarakat yang menggunakan KA jarak jauh melalui Stasiun Yogyakarta meningkat cukup tinggi,” ungkapnya.

Integrasi dengan KRL

Salah satu keunggulan Stasiun Yogyakarta adalah adanya integrasi dengan berbagai moda transportasi lainnya. 

Selain kereta api jarak jauh, terdapat layanan Kereta Rel Listrik (KRL) relasi Yogyakarta-Palur dan KA Lokal Prambanan Ekspres yang menawarkan perjalanan dengan tiket terjangkau ke Stasiun Kutoarjo di Kabupaten Purworejo.

Keduanya kereta itu dikelola KAI Commuter yang merupakan anak perusahaan KAI.

Dalam 15 hari terakhir, yakni dari 21 Maret s.d 4 April 2025, pelanggan yang dilayani KAI Commuter di Stasiun Yogyakarta sebanyak 228.695 pengguna, dengan rata-rata 15.246 pengguna setiap harinya. 

Baca juga: KAI Services Buka 1.100 Lowongan Pramugara dan Pramugari Kereta Api

Pada libur lebaran dan arus balik dari 1 – 4 April 2025, pengguna KAI Commuter di Stasiun Yogyakarta meningkat signifikan.

Anne menambahkan, rata-rata pengguna KAI Commuter sebelumnya berkisar 10.000 orang setiap harinya, kemudian pada 1-4 April rata-rata pengguna mencapai di atas 20.000 orang per hari. 

Pada Kamis (3/4/2025), dalam sehari KAI Commuter melayani 34.382 pengguna di Stasiun Yogyakarta, dengan 16.644 penumpang naik dan 17.738 penumpang turun.

Anne mengatakan, KRL yang dioperasionalkan KAI Commuter di Stasiun Yogyakarta tidak hanya menghubungkan Yogyakarta dengan kota-kota di sekitarnya.

“KRL ini juga menyatukan dua kota budaya peninggalan Kerajaan Mataram, yaitu Yogyakarta dan Solo," jelasnya.

Integrasi dengan KA Bandara

Stasiun Yogyakarta juga terintegrasi dengan KA Bandara yang menghubungkan antara stasiun dengan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kabupaten Kulon Progo. 

Baca juga: KAI Pastikan Pasokan Batu Bara Lancar Selama Lebaran 2025

KAI mempercayakan pengelolaan integrasi layanan tersebut kepada KAI Bandara yang juga merupakan anak perusahaan KAI.

Total penumpang yang dilayani KA Bandara pada periode masa angkutan Lebaran dari 21 Maret sampai 4 April 2025 di Stasiun Yogyakarta sebanyak 128.488 penumpang, dengan rata-rata 8.566 penumpang KA Bandara setiap hari.

“Dari data-data tersebut terlihat bahwa dalam 15 hari terakhir masa angkutan Lebaran 2025, penumpang KA di Stasiun Yogyakarta rata-rata mencapai 40.379 orang per hari, baik penumpang KA JJ, KRL, KA Lokal, dan KA Bandara,” kata Anne.

Integrasi antara KRL, KA Lokal, KA Bandara, dan KA JJ sangat membantu pemudik dari berbagai daerah di sekitar Yogyakarta. 

Pemudik yang datang ke Yogyakarta dengan pesawat juga bisa melanjutkan perjalanan menggunakan KA untuk menuju Stasiun Yogyakarta dan meneruskan perjalanan ke kota tujuan.

Baca juga: Efisiensi Logistik KAI Dorong Lonjakan Distribusi Batu Bara Tembus 13,3 Juta Ton pada Kuartal I-2025

Untuk memudahkan mobilitas penumpang, Stasiun Yogyakarta menyediakan pick-up point untuk angkutan online. Selain itu, tidak jauh dari stasiun juga terdapat halte Bus Trans Jogja untuk angkutan lanjutan. 

Terkini Lainnya
Komitmen Lawan Korupsi di Hakordia 2025, KAI: Tanggung Jawab Moral dari Kepercayaan Jutaan Pelanggan

Komitmen Lawan Korupsi di Hakordia 2025, KAI: Tanggung Jawab Moral dari Kepercayaan Jutaan Pelanggan

Kereta Api Indonesia
Berkat Transformasi Digital, KAI Raih Penghargaan Penyedia Transportasi Nasional Luar Biasa

Berkat Transformasi Digital, KAI Raih Penghargaan Penyedia Transportasi Nasional Luar Biasa

Kereta Api Indonesia
Peduli Pelanggan, Dirut KAI Kunjungi Penumpang KA Purwojaya yang Anjlok Sabtu Lalu

Peduli Pelanggan, Dirut KAI Kunjungi Penumpang KA Purwojaya yang Anjlok Sabtu Lalu

Kereta Api Indonesia
Antisipasi Banjir, KAI Operasikan Lokomotif Diesel Hidrolik di Jalur Semarang Tawang–Alastua

Antisipasi Banjir, KAI Operasikan Lokomotif Diesel Hidrolik di Jalur Semarang Tawang–Alastua

Kereta Api Indonesia
Operasional Kembali Normal, KAI Pastikan Perjalanan dari Jakarta Aman dan Tepat Waktu

Operasional Kembali Normal, KAI Pastikan Perjalanan dari Jakarta Aman dan Tepat Waktu

Kereta Api Indonesia
Terima Kunjungan Dubes Inggris, KAI Dorong Pengembangan Berkelanjutan di Kawasan Stasiun Tawang

Terima Kunjungan Dubes Inggris, KAI Dorong Pengembangan Berkelanjutan di Kawasan Stasiun Tawang

Kereta Api Indonesia
513 SDM KAI Siap Ambil Alih Operasional Whoosh, Wujud Kedaulatan Teknologi Indonesia

513 SDM KAI Siap Ambil Alih Operasional Whoosh, Wujud Kedaulatan Teknologi Indonesia

Kereta Api Indonesia
Dukung Target NZE 2060, KAI dan PLN Sepakat Elektrifikasi Jalur Kereta Nasional

Dukung Target NZE 2060, KAI dan PLN Sepakat Elektrifikasi Jalur Kereta Nasional

Kereta Api Indonesia
Cegah Pencucian Uang, KAI dan PPATK Teken MoU Pengawasan Keuangan

Cegah Pencucian Uang, KAI dan PPATK Teken MoU Pengawasan Keuangan

Kereta Api Indonesia
Malam Puncak HUT Ke-80 KAI, 8 Dekade Jadi Simbol Kematangan, Ketahanan dan Komitmen

Malam Puncak HUT Ke-80 KAI, 8 Dekade Jadi Simbol Kematangan, Ketahanan dan Komitmen

Kereta Api Indonesia
Rayakan HUT Ke-80, KAI Luncurkan E-Sport Center Pertama di Stasiun Gambir

Rayakan HUT Ke-80, KAI Luncurkan E-Sport Center Pertama di Stasiun Gambir

Kereta Api Indonesia
Rayakan HUT ke-80, KAI Tegaskan Modernisasi dan Catat Rekor MURI

Rayakan HUT ke-80, KAI Tegaskan Modernisasi dan Catat Rekor MURI

Kereta Api Indonesia
HUT Ke-80 KAI, Dirut Bobby Rasyidin: Semakin Melayani untuk Bangsa

HUT Ke-80 KAI, Dirut Bobby Rasyidin: Semakin Melayani untuk Bangsa

Kereta Api Indonesia
HUT Ke-80 KAI: Jejak Transformasi dari Masa Sulit hingga Jadi Moda Transportasi Andalan

HUT Ke-80 KAI: Jejak Transformasi dari Masa Sulit hingga Jadi Moda Transportasi Andalan

Kereta Api Indonesia
Gelar Malam Jejak Abadi, KAI Beri Penghormatan dan Apresiasi 422 Karyawan Purna Tugas

Gelar Malam Jejak Abadi, KAI Beri Penghormatan dan Apresiasi 422 Karyawan Purna Tugas

Kereta Api Indonesia
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com