KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia ( KAI) Group ikut meramaikan Hari Gerakan Satu Juta Pohon dengan melakukan penanaman pohon serentak pada Jumat (10/1/2025).
Penanaman pohon itu dilakukan di berbagai area kerja KAI, termasuk daerah operasi, divisi regional, balai yasa, dan anak perusahaan.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, penanaman pohon itu bukan hanya soal menjaga kelestarian alam, tetapi investasi untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
“Melalui kolaborasi dan partisipasi semua pihak, program ini tidak hanya menanam pohon, tetapi juga menanam harapan bagi generasi mendatang,” ujarnya.
Dia mengatakan itu dalam kegiatan penanaman serentak yang dilakukan secara simbolis di Halaman Stasiun Lubuk Linggau, Sumatera Utara (Sumut) beserta jajaran.
Baca juga: KAI Group Layani 464,14 Juta Penumpang Selama 2024
Penanaman pohon itu merupakan wujud dukungan KAI terhadap Gerakan Satu Juta Pohon yang diperingati setiap 10 Januari.
Program tersebut juga menjadi bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) KAI melalui inisiatif KAI Go Green.
Di Stasiun Lubuk Linggau, pohon-pohon keras, seperti tabebuya dan pule, ditanam sebagai simbol penghijauan.
Adapun KAI Group telah menanam sebanyak 101.019 pohon pada 2021 hingga 2024.
Pada awal 2025, KAI memulai tahun dengan penanaman pohon sebagai bukti komitmen KAI untuk tidak hanya berfokus pada keuntungan operasional kereta api, tetapi juga peduli pada lingkungan melalui prinsip environmental, social, governance (ESG).
Baca juga: Selama 2024, KAI Amankan 9.348 Barang Tertinggal
Selain itu, KAI juga memperindah stasiun dengan taman-taman di area stasiun sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kenyamanan bagi para pelanggan.
Dengan semakin banyaknya stasiun yang hijau dan asri, pelanggan akan merasa lebih nyaman dan betah saat menggunakan layanan kereta api.
Selain itu, penanaman pohon masif yang dilakukan KAI berfungsi memperkuat jalur kereta api, melindunginya dari bahaya longsor dan banjir yang dapat mengganggu perjalanan kereta.
Didiek mengatakan, KAI berencana menanam satu juta pohon hingga 2041, sebagai bagian dari komitmen jangka panjang untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dan pelestarian alam.
“KAI menghadirkan kereta api sebagai solusi ekosistem transportasi terbaik untuk Indonesia,” tuturnya.
Baca juga: Sepanjang 2024, KAI Amankan Barang Tertinggal Senilai Rp 14 Miliar
Sebagai bagian dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berfokus pada pelayanan publik, KAI juga terus menghadirkan beragam inovasi untuk mengurangi dampak lingkungan.
Beragam inovasi itu, di antaranya menyediakan water station di stasiun, menggunakan teknologi face recognition, serta mengganti alat makan dengan yang berbahan kayu di layanan makan kereta.
KAI juga meluncurkan fitur Carbon Footprint di aplikasi Access by KAI pada 23 Desember 2024. Aplikasi ini berguna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memilih transportasi ramah lingkungan.
KAI terus melangkah maju dengan inovasi berbasis keberlanjutan lingkungan.
Salah satu langkah nyata itu adalah penggantian bantalan kayu pada jembatan baja dengan bantalan sintetis yang lebih ramah lingkungan, tahan lama, dan efisien.
Didiek mengatakan, bantalan sintetis ini lebih kuat, tahan terhadap cuaca ekstrem, dan tidak memerlukan penebangan pohon untuk diproduksi.
Baca juga: Edukasi Pelanggan untuk Kurangi Emisi Karbon, KAI Hadirkan Carbon Footprint di Access by KAI
“Dengan mengganti 15.864 batang bantalan kayu, KAI turut mendukung pelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan efisiensi perawatan infrastruktur,” tukasnya.