KOMPAS.com - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Didiek Hartantyo menegaskan bahwa melayani masyarakat adalah panggilan yang melampaui sekadar bisnis.
"KAI hadir sebagai ruang hidup bersama, tempat harapan-harapan kecil bertemu dan bergerak menuju masa depan, memastikan setiap orang memiliki akses yang setara untuk bergerak dan tumbuh," ucapnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Senin (11/8/2025).
Pernyataan tersebut disampaikan Didiek saat menghadiri Agenda Temu Pastores Keuskupan Agung Jakarta di Gereja Katedral Jakarta pada 6 Agustus 2025. Acara ini dihadiri lebih dari 300 romo dari wilayah Jakarta dan Bekasi, serta dipimpin Kardinal Ignatius Suharyo yang memimpin sesi doa.
Ia mengungkapkan bahwa melayani berarti mendengar, memahami, dan beradaptasi.
"Di setiap perjalanan, kami ingin memastikan semua orang, tanpa memandang usia, latar belakang, atau kondisi fisik, mendapatkan ruang yang sama untuk merasakan kenyamanan dan keamanan, sembari menjaga bumi yang menjadi rumah bersama,” ujar Didiek.
Pada momen yang sama, Kardinal Ignatius Suharyo mengapresiasi kehadiran Didiek dalam kesempatan tersebut.
“Kami mengucapkan terima kasih atas waktu dan kesediaan Bapak Didiek Hartantyo untuk hadir. Kehadiran Bapak memberi inspirasi dan wawasan bagi para pastor dalam pelayanan pastoral dan evangelisasi di Keuskupan Agung Jakarta,” ujarnya.
Baca juga: Dukungan Wali Kota Semarang untuk Romo YB Mangunwijaya sebagai Pahlawan Nasional
Selaras dengan semangat pelayanan, kinerja KAI sepanjang Januari hingga Juli 2025 menunjukkan hasil positif.
KAI Group melayani 286.571.681 pelanggan atau tumbuh 9,04 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba menyebutkan kenaikan tersebut membuktikan kepercayaan masyarakat terhadap transportasi rel yang semakin kuat, seiring peningkatan kualitas dan pemerataan layanan di seluruh wilayah.
“Seluruh moda transportasi di bawah KAI Group—mulai dari kereta jarak jauh, kereta lokal, commuter line, hingga LRT—mengalami peningkatan penumpang,” ujarnya.
Pertumbuhan tersebut, lanjut Anne, menunjukkan keberhasilan operasional sekaligus mengukuhkan posisi KAI sebagai penyedia layanan transportasi yang inklusif, ramah lingkungan, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern.
Pertumbuhan tertinggi tercatat pada LRT Jabodebek, dengan jumlah pelanggan mencapai 15.772.638 atau naik signifikan 47,23 persen dibandingkan 10.712.920 pelanggan pada periode yang sama pada 2024.
Baca juga: 3 Kereta Panoramic Diganti Jadi Kereta Wisata Priority selama Agustus 2025, Ini Daftarnya
Layanan KAI Wisata, melalui kereta Panoramic dan Luxury, juga mencatat kenaikan sebesar 44,78 persen menjadi 127.094 pelanggan.
Di wilayah Sulawesi, KA Makassar–Parepare melayani 181.898 pelanggan atau naik 10,86 persen dari 164.079 pelanggan pada 2023, sementara LRT Sumatera Selatan di Palembang mengangkut 2.628.095 pelanggan atau meningkat 9,53 persen.
KAI memandang pertumbuhan tersebut sebagai kesempatan untuk terus memperluas inovasi layanan yang inklusif, mulai dari penyediaan kereta khusus wanita di Commuter Line, pengembangan fitur aksesibilitas pada website PPID KAI, hingga digitalisasi layanan seperti e-boarding pass dan teknologi face recognition.
Semua inovasi tersebut diarahkan agar setiap pelanggan, termasuk penyandang disabilitas dan lansia, dapat merasakan pengalaman perjalanan yang aman dan nyaman.
Dalam aspek keberlanjutan, KAI menjadikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai salah satu dari empat tujuan strategis dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2025–2029.
Program dekarbonisasi dijalankan melalui elektrifikasi jalur kereta yang saat ini telah mencapai 8,9 persen, penggunaan biodiesel B40, pemasangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di 53 stasiun, lima balai yasa, dan empat depo, serta penanaman 106.757 pohon di sepanjang lintasan rel.
Baca juga: 2 Dekade Rumah Belajar Senen: Menyemai Mimpi di Gang Sempit Jakarta di Pinggir Rel
Upaya tersebut sejalan dengan visi KAI untuk “Menggerakkan transportasi berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” sekaligus mendukung pencapaian 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals).
Anne menegaskan bahwa keberhasilan KAI terlihat dari pertumbuhan jumlah penumpang yang berjalan seiring dengan peningkatan layanan yang memberikan makna bagi kehidupan banyak orang.
“Setiap kursi yang terisi menyimpan cerita perjalanan manusia yang saling terhubung. Ketika inovasi pelayanan berjalan beriringan dengan komitmen menjaga bumi, KAI hadir sebagai moda transportasi yang membawa masyarakat menuju masa depan yang lebih baik,” tutur Anne.