KAI-Kasultanan Yogyakarta Bersinergi Perkuat Infrastruktur Transportasi dan Pariwisata

Kompas.com - 13/08/2025, 08:06 WIB
Dwinh

Penulis

KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat resmi menjalin kemitraan strategis untuk memperkuat infrastruktur transportasi sekaligus mendorong sektor pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kerja sama tersebut memberi ruang bagi KAI untuk memanfaatkan tanah milik Kasultanan demi pengembangan layanan kereta api yang lebih terintegrasi dan nyaman bagi masyarakat.

Kesepakatan dituangkan dalam dua perjanjian. Perjanjian Induk ditandatangani oleh Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura mewakili Kasultanan dan Direktur Pengembangan Usaha dan Kelembagaan KAI. Dokumen ini menjadi landasan penggunaan tanah Kasultanan untuk layanan publik perkeretaapian.

Pelaksanaan teknisnya dituangkan dalam Perjanjian Pelaksanaan yang ditandatangani Penghageng Kawedanan Hageng Punokawan Datu Dana Suyasa dan EVP Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menegaskan, kolaborasi KAI dan Kasultanan Ngayogyakarta adalah wujud komitmen perusahaan dalam meningkatkan kualitas layanan publik di Yogyakarta.

“Pemanfaatan aset tanah ini diharapkan dapat memperluas konektivitas wilayah, mengintegrasikan moda transportasi, memudahkan mobilitas masyarakat, dan memperkuat pariwisata sebagai sektor unggulan,” ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Rabu (13/8/2025).

Baca juga: Sri Sultan Hamengku Buwono X: Penataan Pedagang di Kawasan Alun-alun DIY Berbasis Rekomendasi UNESCO

Sri Sultan Hamengku Buwono X menambahkan, kerja sama kedua pihak merupakan bagian dari upaya Kasultanan untuk menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat.

“Kami berkomitmen memperkuat infrastruktur transportasi sehingga masyarakat mendapatkan kemudahan akses dan layanan kereta api yang berkualitas,” katanya.

Kinerja layanan KAI di Yogyakarta

KAI Daop 6 Yogyakarta mencatat pertumbuhan penumpang signifikan pada semester I-2025. Sepanjang Januari–Juni, jumlah pelanggan mencapai 3.533.664 orang atau naik 8 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024 sebanyak 3.268.806 pelanggan.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba merinci, pelanggan KA jarak jauh mencapai 3.214.621 orang atau tumbuh 3 persen dari 2024.

Adapun KA lokal melonjak 118 persen menjadi 319.043 pelanggan, dari sebelumnya 146.384 pelanggan.

“Commuter Line Yogyakarta juga berperan penting mendukung aktivitas harian masyarakat. Semester I-2025, layanan ini melayani 4.413.690 pelanggan atau naik 17,25 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024,” ujar Anne.

Baca juga: Rincian Rekayasa Perjalanan Commuter Line Imbas KRL Anjlok di Jakarta Kota

Commuter Line Yogyakarta menjadi moda andalan pekerja, pelajar, dan mahasiswa untuk beraktivitas di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

KA Bandara YIA yang dikelola KAI Bandara pun mencatat lonjakan penumpang. Pada Januari–Juli 2025, jumlah pelanggan mencapai 1.620.339 atau naik 30,63 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024.

Layanan tersebut tidak hanya mempermudah wisatawan menuju dan dari Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), tetapi juga berkontribusi pada perkembangan sektor pariwisata Yogyakarta.

Sebagai salah satu destinasi utama Indonesia, Yogyakarta terus menarik wisatawan domestik maupun mancanegara, sehingga turut menguatkan perekonomian lokal.

Anne menambahkan, kerja sama pemanfaatan tanah milik Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat menjadi langkah strategis untuk memperkuat infrastruktur transportasi.

Langkah itu tidak hanya memudahkan mobilitas masyarakat, tetapi juga mendukung pertumbuhan pariwisata.

Baca juga: Festival Kulon Kayon Jadi Momentum Aglomerasi Pariwisata Jawa Tengah

Dengan dukungan Kasultanan, KAI dapat meningkatkan kualitas layanan dan memperluas akses transportasi publik, sehingga perjalanan masyarakat maupun wisatawan semakin lancar.

Khusus dua stasiun favorit, yakni Stasiun Lempuyangan dan Stasiun Yogyakarta, KAI memproyeksikan lonjakan penumpang signifikan pada 2029.

Stasiun Lempuyangan diperkirakan akan melayani sekitar 2.459.217 pelanggan, sedangkan Stasiun Yogyakarta mencapai 5.097.324 pelanggan.

Proyeksi tersebut selaras dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) KAI yang mencerminkan potensi pertumbuhan serta pentingnya penguatan infrastruktur untuk mengakomodasi lonjakan permintaan di masa mendatang.

“Pemanfaatan aset tanah untuk pengembangan transportasi publik akan meningkatkan kenyamanan sekaligus memperlancar mobilitas masyarakat,” tutur Anne.

Ia menambahkan layanan KAI Group di Yogyakarta juga berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi lokal melalui sinergi dan integrasi antarmoda transportasi yang lebih efisien.

Terkini Lainnya
Komitmen Lawan Korupsi di Hakordia 2025, KAI: Tanggung Jawab Moral dari Kepercayaan Jutaan Pelanggan

Komitmen Lawan Korupsi di Hakordia 2025, KAI: Tanggung Jawab Moral dari Kepercayaan Jutaan Pelanggan

Kereta Api Indonesia
Berkat Transformasi Digital, KAI Raih Penghargaan Penyedia Transportasi Nasional Luar Biasa

Berkat Transformasi Digital, KAI Raih Penghargaan Penyedia Transportasi Nasional Luar Biasa

Kereta Api Indonesia
Peduli Pelanggan, Dirut KAI Kunjungi Penumpang KA Purwojaya yang Anjlok Sabtu Lalu

Peduli Pelanggan, Dirut KAI Kunjungi Penumpang KA Purwojaya yang Anjlok Sabtu Lalu

Kereta Api Indonesia
Antisipasi Banjir, KAI Operasikan Lokomotif Diesel Hidrolik di Jalur Semarang Tawang–Alastua

Antisipasi Banjir, KAI Operasikan Lokomotif Diesel Hidrolik di Jalur Semarang Tawang–Alastua

Kereta Api Indonesia
Operasional Kembali Normal, KAI Pastikan Perjalanan dari Jakarta Aman dan Tepat Waktu

Operasional Kembali Normal, KAI Pastikan Perjalanan dari Jakarta Aman dan Tepat Waktu

Kereta Api Indonesia
Terima Kunjungan Dubes Inggris, KAI Dorong Pengembangan Berkelanjutan di Kawasan Stasiun Tawang

Terima Kunjungan Dubes Inggris, KAI Dorong Pengembangan Berkelanjutan di Kawasan Stasiun Tawang

Kereta Api Indonesia
513 SDM KAI Siap Ambil Alih Operasional Whoosh, Wujud Kedaulatan Teknologi Indonesia

513 SDM KAI Siap Ambil Alih Operasional Whoosh, Wujud Kedaulatan Teknologi Indonesia

Kereta Api Indonesia
Dukung Target NZE 2060, KAI dan PLN Sepakat Elektrifikasi Jalur Kereta Nasional

Dukung Target NZE 2060, KAI dan PLN Sepakat Elektrifikasi Jalur Kereta Nasional

Kereta Api Indonesia
Cegah Pencucian Uang, KAI dan PPATK Teken MoU Pengawasan Keuangan

Cegah Pencucian Uang, KAI dan PPATK Teken MoU Pengawasan Keuangan

Kereta Api Indonesia
Malam Puncak HUT Ke-80 KAI, 8 Dekade Jadi Simbol Kematangan, Ketahanan dan Komitmen

Malam Puncak HUT Ke-80 KAI, 8 Dekade Jadi Simbol Kematangan, Ketahanan dan Komitmen

Kereta Api Indonesia
Rayakan HUT Ke-80, KAI Luncurkan E-Sport Center Pertama di Stasiun Gambir

Rayakan HUT Ke-80, KAI Luncurkan E-Sport Center Pertama di Stasiun Gambir

Kereta Api Indonesia
Rayakan HUT ke-80, KAI Tegaskan Modernisasi dan Catat Rekor MURI

Rayakan HUT ke-80, KAI Tegaskan Modernisasi dan Catat Rekor MURI

Kereta Api Indonesia
HUT Ke-80 KAI, Dirut Bobby Rasyidin: Semakin Melayani untuk Bangsa

HUT Ke-80 KAI, Dirut Bobby Rasyidin: Semakin Melayani untuk Bangsa

Kereta Api Indonesia
HUT Ke-80 KAI: Jejak Transformasi dari Masa Sulit hingga Jadi Moda Transportasi Andalan

HUT Ke-80 KAI: Jejak Transformasi dari Masa Sulit hingga Jadi Moda Transportasi Andalan

Kereta Api Indonesia
Gelar Malam Jejak Abadi, KAI Beri Penghormatan dan Apresiasi 422 Karyawan Purna Tugas

Gelar Malam Jejak Abadi, KAI Beri Penghormatan dan Apresiasi 422 Karyawan Purna Tugas

Kereta Api Indonesia
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com