KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Anne Purba mencatatkan peningkatan penjualan tiket yang signifikan selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Periode ini ditetapkan sejak Kamis (19/12/2024) hingga Minggu (5/1/2025).
Total penjualan tiket Kereta Api Jarak Jauh (KA JJ) dan lokal mencapai 3.717.260 penumpang.
Dari jumlah tersebut, 3.005.876 tiket terjual untuk KA JJ, yang mencakup 108 persen dari kapasitas tempat duduk yang tersedia, yakni 2.770.864 tiket. Untuk KA lokal, tercatat 711.384 tiket terjual dengan tingkat okupansi mencapai 89 persen dari total 801.724 kursi yang disediakan.
Baca juga: Okupansi Hotel di Surabaya Capai 70 Persen Saat Tahun Baru 2025
Vice President (VP) Public Relations KAI Anne Purba mengatakan bahwa pencapaian tersebut menunjukkan peningkatan volume penumpang sebesar 4,58 persen dibandingkan periode libur Nataru 2023/2024, yang tercatat 3.554.482 penumpang.
“Capaian ini mengindikasikan tren peningkatan penggunaan layanan kereta api yang terus berlanjut, khususnya selama libur Nataru,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (7/1/2025).
KAI mencatat pergerakan penjualan tiket KA JJ dan lokal selama periode libur Nataru 2024/2025. Berikut adalah data penjualan tiket harian:
Baca juga: Ada Diskon Tiket Whoosh 20 Persen, Khusus Penumpang Rombongan
Pada periode libur Nataru 2024/2025, KAI mencatat 10 stasiun dengan volume penumpang tertinggi untuk keberangkatan dan kedatangan.
10 Stasiun KA Jarak Jauh dengan penumpang naik tertinggi:
10 Stasiun KA Jarak Jauh dengan penumpang turun tertinggi:
Dalam hal operasional, Anne menjelaskan bahwa KAI berhasil menjaga performa keberangkatan tepat waktu atau on time performance (OTP) yang sangat baik.
OTP keberangkatan mencapai 99,5 persen atau sama dengan pencapaian pada 2023. Sementara itu, OTP kedatangan meningkat menjadi 97,8 persen atau lebih tinggi 0,31 persen dari tahun sebelumnya.
“Pencapaian tersebut mencerminkan komitmen KAI dalam menjaga ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan kereta api,” ucap Anne.
Baca juga: Syarat Utama Pembangunan Stasiun Kereta Api
Selain itu, lanjut dia, KAI juga berhasil mempertahankan catatan keselamatan dengan zero accident selama masa Nataru.
"Prioritas utama kami adalah keselamatan, dan kami akan terus berupaya memberikan layanan transportasi yang aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat Indonesia, Terima kasih atas kepercayaan pelanggan yang telah menggunakan layanan KAI selama masa Nataru ini," imbuhnya.
Tingkat okupansi kereta api yang melebihi 100 persen disebabkan oleh adanya penumpang dinamis, yaitu penumpang yang naik turun antara stasiun awal dan stasiun tujuan akhir.
Baca juga: Stasiun Karet Bakal Ditutup, Ini Saran Masyarakat Transportasi Indonesia
Untuk menambah semarak suasana liburan, KAI juga menggelar berbagai kegiatan hiburan di beberapa stasiun selama periode Nataru.
Kegiatan tersebut, pertunjukan tari tradisional, pencak silat, wushu, serta aksi cosplay Santa dan Superhero yang hadir di berbagai stasiun. Di beberapa stasiun lainnya, pengunjung bisa menikmati live music dan pertunjukan seni tradisional seperti Sisingaan.
Selain itu, ada juga acara paduan suara, pembagian goodie bag, dan souvenir untuk menyambut Tahun Baru. Beberapa stasiun turut menyelenggarakan acara Barista for Kids, pengenalan profesi, serta bagi-bagi kue atau kopi gratis bagi penumpang.
Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Ide Coworking Space dan Kopi Gratis Lahir dari Curhatan Gen Z
"Selain itu, ada juga game zone, karaoke gratis, dan Play Station sebagai hiburan di Stasiun. Beberapa tempat juga menyelenggarakan kegiatan donor darah, pemeriksaan kesehatan gratis, serta pembagian bunga dan bingkisan untuk memperingati Hari Ibu," ucap Anne.
“Semua kegiatan ini dirancang untuk memberikan pengalaman berkesan dan suasana meriah bagi pelanggan selama liburan akhir tahun," sambungnya.
Sebagai bagian dari perusahaan BUMN yang berfokus pada pelayanan publik, KAI terus berinovasi untuk mengurangi dampak lingkungan.
Baca juga: Spesifikasi Bus Listrik Bogor: Ramah Lingkungan dan Modern
Salah satunya adalah dengan menyediakan water station di stasiun, penerapan teknologi face recognition, serta penggunaan alat makan berbahan kayu (wooden cutlery) dalam layanan makan di atas kereta.
KAI juga meluncurkan fitur Carbon Footprint di aplikasi Access by KAI pada Senin (23/12/2024), yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilih transportasi yang ramah lingkungan.