KOMPAS.com - Badan Urusan Logistik ( Bulog) terus memanfaatkan momentum panen pada April 2025 untuk memperbanyak hasil serapan dan memperkuat stok cadangan beras pemerintah (CBP).
Upaya itu sesuai dengan penugasan pemerintah untuk melakukan penyerapan gabah dan beras dalam upaya mewujudkan swasembada pangan.
Hingga saat ini, Bulog memiliki CBP atau stok beras mencapai 2,5 juta ton yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Selaku Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Arwalhudin Widiarso menyampaikan, pihaknya akan terus mengoptimalkan penyerapan gabah/beras selama momentum panen raya pada April 2025.
“Kami telah memperhitungkan kapasitas penyimpanan gudang kami. Bulog memiliki lebih dari 1.500 unit gudang penyimpanan komoditi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” katanya dalam siaran pers, Jumat (11/4/2025).
Arwalhudin mengatakan, pihaknya memiliki strategi dalam upaya optimalisasi penyimpanan komoditi gabah/beras hasil serapan saat ini.
Baca juga: Stok Beras Bulog Diprediksi 3 Juta Ton Akhir April, Mentan: Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir
Salah satu strategi alternatifnya adalah sinergi dan kerja sama dengan pihak-pihak eksternal yang memiliki gudang untuk penyimpanan hasil serapan gabah/beras kami, seperti gudang Tentara Nasional Indonesia (TNI) maupun milik badan usaha milik negara (BUMN) pangan.
“Jangan sampai keterbatasan space penyimpanan komoditi menjadi penghambat penugasan kami untuk optimalisasi penyerapan gabah/beras dari petani,” jelasnya.
Hingga saat ini, Bulog telah merealisasikan penyerapan gabah/beras sebanyak 900.000 ton setara beras.
Hal itu juga diungkapkan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman kepada Presiden Prabowo Subianto pada momen panen raya serentak di 14 provinsi di Kabupaten Majalengka beberapa saat lalu.
Dia menegaskan bahwa stok yang dimiliki Bulog sudah lebih dari 2,5 juta ton.
“Kemungkinan untuk akhir bulan, stok Bulog bisa mencapai 3 juta ton. Sejauh ini, stok tertinggi di gudang dalam waktu 10 tahun terakhir,” katanya.
Baca juga: Masih Ada Harga Gabah di Bawah HPP, Kementan: Kami Bantu Info ke Bulog
Lebih lanjut, Amran mengatakan, gudang-gudang Bulog di beberapa kabupaten sudah penuh.
“Kami lakukan sewa gudang karena penyerapan gabah atau beras terus dilakukan,” jelasnya.