Lewat CEO Connect Sesi II, PLN Dukung Pengembangan SDM Unggul di Era Bonus Demografi

Kompas.com - 22/10/2025, 14:19 WIB
Tsabita Naja,
Dwinh

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menunjukkan komitmennya dalam mendorong pengembangan sumber daya manusia (SDM) dengan mendukung penyelenggaraan 16th Kompas100 CEO Forum 2025 powered by PLN.

Untuk diketahui, PLN menjadi mitra utama dalam penyelenggaraan forum yang digelar oleh Harian Kompas tersebut, bekerja sama dengan Standard Chartered Bank dan Skystar Capital.

Setelah sukses menggelar CEO Connect sesi pertama pada Kamis (16/10/2025), rangkaian acara dilanjutkan dengan CEO Connect sesi dua bertema “Talenta Unggul Indonesia: Pendidikan, Inovasi, dan Bonus Demografi” pada Selasa (21/10/2025).

Dukungan PLN terhadap forum ini menegaskan peran aktif perusahaan dalam membangun ekosistem SDM berkualitas sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045 dengan mengoptimalkan potensi bonus demografi.

Baca juga: Sambut Bonus Demografi, Menaker Tekankan Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja

CEO Connect sesi dua menghadirkan perwakilan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Standard Chartered Indonesia, Hacktiv8, serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Forum yang berlangsung di Bentara Budaya Art Galery Jakarta tersebut menjadi ruang kolaborasi bagi perwakilan kementerian, akademisi, dan pelaku industri untuk menyusun strategi pemanfaatan bonus demografi demi pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam forum itu, Direktur Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Kementerian PPN/Bappenas Endang Sulastri memaparkan strategi pemerintah untuk mengoptimalkan potensi bonus demografi yang akan mencapai puncaknya dalam dua dekade mendatang.

“Dalam jangka waktu 15 tahun ke depan, fokus utama kita adalah memastikan penduduk usia produktif memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan ekonomi masa depan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (22/10/2025).

Baca juga: Upaya Solo Kurangi Angka Pengangguran, Warga Miskin Usia Produktif Bakal Dilatih

Menurut Endang, bonus demografi bukan sekadar persoalan jumlah tenaga kerja, melainkan kualitas SDM yang mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.

Oleh karena itu, salah satu fokus pemerintah adalah menyiapkan ekosistem yang memungkinkan generasi muda menjadi pencipta lapangan kerja baru melalui inovasi dan wirausaha.

Ia menegaskan bahwa pemerintah telah menempatkan investasi pada pendidikan, kesehatan, dan penciptaan lapangan kerja sebagai tiga pilar utama dalam strategi jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045.

Sejalan dengan arah kebijakan pemerintah, Human Resources (HR) Advisor Standard Chartered Indonesia Suryantoro Waluyo mengungkapkan pendapatnya dari perspektif lembaga keuangan.

Baca juga: Profil dan Sejarah NDB, Lembaga Keuangan Alternatif Besutan BRICS

Ia menekankan pentingnya peran sektor perbankan dalam membuka akses pembiayaan yang inklusif, literasi keuangan, dan pemberdayaan generasi produktif, agar bonus demografi dapat benar-benar menjadi kekuatan ekonomi.

Menurut Suryantoro, sektor keuangan memiliki tanggung jawab untuk memastikan pertumbuhan ekonomi inklusif dapat menjangkau lebih banyak kalangan, khususnya pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta wirausaha muda.

Bonus demografi harus diikuti dengan financial inclusion. Kami percaya akses terhadap pembiayaan yang adil, digital, dan berkelanjutan akan menjadi katalis bagi transformasi sosial-ekonomi Indonesia,” jelasnya.

Baca juga: Pluang Dorong Inklusi Finansial Lewat Kompetisi Trading UTC

Kesiapan digital dan riset

Forum CEO Connect sesi dua juga menyoroti kesiapan digital sebagai salah satu faktor kunci untuk memaksimalkan bonus demografi.

CEO Hacktiv8 Juventia Vicky menilai, bonus demografi akan menjadi kekuatan nyata jika generasi muda disiapkan menjadi kalangan yang produktif berbekal kemampuan yang relevan dengan kebutuhan industri masa depan.

Untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan kolaborasi erat antara pendidikan formal, lembaga pelatihan, serta industri.

“Di Hacktiv8, kami melihat kemitraan dengan universitas, industri, dan pemerintah sebagai kunci menciptakan ekosistem talenta yang berkelanjutan,” ungkap Juventia.

Baca juga: Kemitraan Siemens dan ITS Hadirkan Teknologi Industri ke Kampus

Selain kurikulum yang harus disesuaikan dengan kebutuhan industri, lanjut dia, industri juga harus memperluas ruang belajar bagi talenta muda.

Menutup pemaparannya, Juventia menegaskan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu pusat inovasi digital jika memiliki generasi muda yang melek teknologi, inovatif, dan berdaya cipta. 

Sementara itu, Deputi Bidang SDM Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) BRIN Edy Giri Rachman Putra menyoroti pendidikan dan riset sebagai fondasi jangka panjang pengembangan SDM Indonesia.

Menurutnya, akademisi dapat berperan aktif sebagai jembatan antara pemerintah, industri, dan startup dalam merumuskan strategi optimalisasi bonus demografi, salah satunya dengan mendorong riset yang menjawab kebutuhan nyata industri dan masyarakat.

Baca juga: Bersama 30 Kampus, Mendikti Brian Dorong Riset untuk Kemandirian Pangan 

“Riset dan pendidikan tidak boleh berjalan sendiri-sendiri. Keduanya harus terhubung dengan kebutuhan dunia kerja agar setiap inovasi yang lahir memiliki manfaat ekonomi dan sosial yang nyata,” ujar Edy.

Ia juga menegaskan bahwa kebijakan pembangunan SDM ke depan harus berbasis pada bukti ilmiah dan hasil penelitian yang terukur.

“Kita perlu memastikan setiap keputusan strategis di bidang pendidikan dan ketenagakerjaan memiliki dasar riset yang kuat, sehingga bonus demografi benar-benar menjadi modal pembangunan berkelanjutan, bukan sekadar momentum sesaat,” tegas Edy.

Sebagai kelanjutan dari rangkaian 16th Kompas100 CEO Forum 2025 powered by PLN, forum CEO Connect sesi dua ini menegaskan bahwa bonus demografi bukan sekadar momentum kependudukan, melainkan kesempatan strategis untuk membangun fondasi SDM unggul.

Baca juga: Mendagri Ingatkan Pemda Tak Hanya Andalkan SDA tapi Juga Pacu Bonus Demografi

Berdasarkan dialog lintas sektor antara pemerintah, pelaku industri, lembaga keuangan, dan akademisi, dapat disimpulkan bahwa kunci untuk menyiapkan generasi produktif yang adaptif, berdaya cipta, dan siap menuju Indonesia Emas 2045 terletak pada penguatan pendidikan, inovasi, serta literasi digital.

Informasi lebih lanjut mengenai Kompas100 CEO Forum dapat diakses melalui laman kompas100.kompas.id atau media sosial @kompas100ceoforum dan tagar #Kompas100CEOForum.

Sebagai informasi, 16th Kompas100 CEO Forum 2025 powered by PLN diselengarakan oleh Harian Kompas (@hariankompas), didukung oleh PT PLN (Persero) (@pln_id), Standard Chartered Indonesia (stanchartin),  Skystar Capital (skystar.vc), dan PT Telkom (Persero) (@telkomindonesia).

Terkini Lainnya
Dorong Transisi Energi Hijau, PLN Soroti Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor di CEO Insight 2025

Dorong Transisi Energi Hijau, PLN Soroti Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor di CEO Insight 2025

PLN
Wujudkan Pemerataan Energi, PLN dan Kementerian ESDM Nyalakan Harapan Warga Prasejahtera di Minahasa

Wujudkan Pemerataan Energi, PLN dan Kementerian ESDM Nyalakan Harapan Warga Prasejahtera di Minahasa

PLN
PLN Icon Plus Pertahankan Standar Mutu Terbaik untuk 3 Layanan

PLN Icon Plus Pertahankan Standar Mutu Terbaik untuk 3 Layanan

PLN
Hadirkan Energi Berkeadilan, PLN Sambung Gratis Listrik Rumah Warga Pra-Sejahtera di Bali

Hadirkan Energi Berkeadilan, PLN Sambung Gratis Listrik Rumah Warga Pra-Sejahtera di Bali

PLN
Lewat CEO Connect Sesi II, PLN Dukung Pengembangan SDM Unggul di Era Bonus Demografi

Lewat CEO Connect Sesi II, PLN Dukung Pengembangan SDM Unggul di Era Bonus Demografi

PLN
Di CEO Connect 2025, PLN Soroti Pentingnya Pembangunan Adaptif untuk Kebutuhan Energi Masa Depan

Di CEO Connect 2025, PLN Soroti Pentingnya Pembangunan Adaptif untuk Kebutuhan Energi Masa Depan

PLN
Peringati HLN Ke-80, PLN Tebar Diskon Tambah Daya Listrik 50 Persen

Peringati HLN Ke-80, PLN Tebar Diskon Tambah Daya Listrik 50 Persen

PLN
PLN Sukses Pasok Listrik Andal dalam HUT Ke-80 TNI di Monas

PLN Sukses Pasok Listrik Andal dalam HUT Ke-80 TNI di Monas

PLN
PLN Sukses Terangi MotoGP Mandalika 2025, Menpora Erick Thohir: Listrik Nyala Terus

PLN Sukses Terangi MotoGP Mandalika 2025, Menpora Erick Thohir: Listrik Nyala Terus

PLN
PLN Buka Rekrutmen di Sektor Energi, Lulusan D3 dan Difabel Bisa Ikut

PLN Buka Rekrutmen di Sektor Energi, Lulusan D3 dan Difabel Bisa Ikut

PLN
Jaga Tarif Listrik Tetap Terjangkau Hingga Akhir 2025, Pemerintah Prioritaskan Daya Beli Masyarakat

Jaga Tarif Listrik Tetap Terjangkau Hingga Akhir 2025, Pemerintah Prioritaskan Daya Beli Masyarakat

PLN
Respons Cepat PLN Pulihkan Listrik Pascabencana, Warga Bali Kembali Beraktivitas

Respons Cepat PLN Pulihkan Listrik Pascabencana, Warga Bali Kembali Beraktivitas

PLN
Sukseskan HUT Ke-80 RI, PLN All Out Jaga Keandalan Listrik

Sukseskan HUT Ke-80 RI, PLN All Out Jaga Keandalan Listrik

PLN
PLN Tembus Daftar Fortune Global 500 2025, Catat Pendapatan Rp 545 Triliun

PLN Tembus Daftar Fortune Global 500 2025, Catat Pendapatan Rp 545 Triliun

PLN
Lewat Program Lisdes, PLN dan Kementerian ESDM Percepat Pemerataan Akses Listrik di Papua

Lewat Program Lisdes, PLN dan Kementerian ESDM Percepat Pemerataan Akses Listrik di Papua

PLN
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com