KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) ( PLN) terus memperkuat kolaborasi global untuk mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan transisi energi di Indonesia.
Dukungan tersebut diwujudkan melalui ajang Electricity Connect 2024, di Jakarta Convention Center, Rabu (20/11/2024). Kegiatan ini diselenggarakan oleh PLN bersama Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI).
Direktur Utama (Dirut) PLN Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa PLN mendukung penuh langkah pemerintah dalam menjalankan transisi energi di Indonesia, dengan semangat kolaboratif.
“Kami siap merancang ekosistem yang kondusif untuk berkolaborasi dan berinvestasi, sehingga semua pelaku usaha dapat berkembang bersama dan saling mendukung,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (22/11/2024).
Baca juga: Cerita Kasimyn dan I Wayan Sudirana Berkolaborasi dengan Garin Nugroho di Film Samsara
Pernyataan tersebut disampaikan Darmawan dalam acara Electricity Connect 2024, di Jakarta Convention Center, Rabu.
Menurut Darmawan, Electricity Connect 2024 menjadi platform strategis untuk mempertemukan gagasan, teknologi, dan solusi inovatif guna menghadapi tantangan transisi energi ke depan.
“Kami melihat acara ini sebagai momentum luar biasa yang memperkuat rasa percaya diri kita semua. Kini seluruh kekuatan sektor kelistrikan bersatu untuk menghadapi tantangan dan mencapai tujuan bersama,” jelasnya.
Baca juga: Indonesia-Jerman Perkuat Kerja Sama Bidang Ketenagalistrikan di Ajang ISEW 2024
Pada acara konferensi dan pameran sektor ketenagalistrikan terbesar di Asia Tenggara ini, Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk Energi dan Lingkungan Hidup, Hashim Djojohadikusumo, mengatakan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia berkomitmen untuk beralih dari energi berbasis bahan bakar fosil menuju energi baru terbarukan (EBT).
Komitmen tersebut, kata dia, sejalan dengan upaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Hashim mengungkapkan bahwa Indonesia berencana untuk menambah kapasitas pembangkit hingga 100 Gigawatt (GW) pada 2040, dengan 75 persen di antaranya berasal dari EBT, 5 GW dari nuklir, dan sisanya dari gas.
" Transisi energi tidak hanya soal mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan keberlanjutan lingkungan. Kami berkomitmen untuk mewujudkan energi yang bersih, ramah lingkungan, dan terjangkau, sembari mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen," jelasnya.
Baca juga: Ajakan Frugal Living untuk Protes Kenaikan PPN Bisa Hambat Pertumbuhan Ekonomi
Untuk mencapai target tersebut, Hashim menekankan pentingnya kolaborasi dari seluruh ekosistem energi.
Ia mengapresiasi penyelenggaraan Electricity Connect 2024 sebagai langkah konkret dalam mewujudkan transisi energi yang sukses.
"Saya berharap acara ini terus berlanjut dengan kolaborasi yang lebih kuat, sehingga generasi mendatang dapat menikmati masa depan yang lebih baik," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Yuliot Tanjung menyebut Electricity Connect 2024 sebagai acara penting untuk menghadapi tantangan energi di masa depan.
Baca juga: Tantangan Energi Terbarukan di Perikanan, Kurangnya Pemahaman Nelayan
"Acara ini sangat penting sebagai bentuk kolaborasi untuk menghadapi tantangan penyediaan energi yang cukup bagi pembangunan dan kebutuhan masyarakat," katanya.
Yuliot berharap kolaborasi yang terjalin selama Electricity Connect 2024 dapat memberikan manfaat tidak hanya untuk masyarakat Indonesia, tetapi juga untuk masyarakat global.
"Dengan adanya kolaborasi ini, kami yakin kesejahteraan masyarakat dunia akan meningkat," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum (Ketum) MKI, Evy Haryadi mengungkapkan bahwa Electricity Connect 2024 menghadirkan 168 perusahaan dari dalam dan luar negeri.
Baca juga: Dua Pekan Lawatan Luar Negeri, Prabowo Berhasil Bawa Pulang Investasi 18,5 Miliar Dollar AS
Para peserta akan memperkenalkan berbagai teknologi energi terbarukan, digitalisasi ketenagalistrikan, serta solusi berorientasi pada upaya Net Zero Emissions (NZE).
Selain itu, acara tersebut juga menghadirkan 110 pembicara kompeten di bidangnya, dengan target pengunjung mencapai 15.000 orang.
Dengan skema tersebut, Electricity Connect 2024 diharapkan dapat menjadi pendorong utama bagi investasi, pembangunan sumber daya manusia (SDM), dan inovasi teknologi menuju masa depan energi yang berkelanjutan.
Baca juga: Inovasi Berkelanjutan, ParagonCorp Raih Penghargaan di FMCG Asia Awards 2024
"Dengan menggabungkan kekuatan dan ide dari berbagai pihak, kami optimistis acara ini akan melahirkan banyak inspirasi dan kesepakatan bisnis," tutur Evy.