KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) ( PLN) melalui anak usahanya PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), meresmikan program Pengembangan Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Pertanian Terpadu di Desa Bojongkapol, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (26/9/2024).
Program tersebut merupakan kelanjutan dari keberhasilan PLN dalam mengembangkan ekosistem biomassa serupa di Gunungkidul dan Cilacap.
Inisiatif tersebut adalah bagian dari komitmen PLN Group dalam mengurangi emisi karbon serta mempercepat transisi energi melalui penggunaan biomassa sebagai bahan bakar untuk co-firing di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Baca juga: Soal Rencana Pensiun Dini 13 PLTU, Bahlil: Lagi Dikaji
Direktur Utama (Dirut) PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa program pengembangan ekosistem biomassa berfokus pada pemberdayaan masyarakat setempat, khususnya melalui pengelolaan lahan kritis untuk penanaman tanaman energi multifungsi seperti Indigofera.
Tanaman tersebut, kata dia, berfungsi sebagai bahan bakar biomassa dan juga sebagai pakan ternak, sehingga memberikan manfaat ganda bagi masyarakat.
"Dengan melibatkan masyarakat dalam setiap tahapannya, program ini juga mendukung ketahanan energi nasional dan pencapaian target energi bersih," ujar Darmawan dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (26/9/2024).
Baca juga: Manfaatkan Biomassa, PLN EPI Turunkan Emisi Karbon 2,9 Juta Ton CO2 hingga Agustus 2024
Ia mengungkapkan bahwa PLN terus berupaya menjaga keberlanjutan pasokan biomassa melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat lokal.
Dengan cara itu, Darmawan berharap program tersebut bisa terus berkembang, tidak hanya memberikan dampak positif terhadap lingkungan melalui pengurangan emisi karbon, tetapi juga menggerakkan perekonomian di daerah-daerah terpencil.
"Melalui pengembangan ekosistem biomassa ini, PLN tidak hanya berkontribusi pada pengurangan emisi karbon, tetapi juga membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal melalui ekonomi kerakyatan dan peningkatan pendapatan dari hasil pertanian terpadu," ucapnya.
Baca juga: Monyet Turun ke Permukiman Warga Magelang, Jarah Hasil Pertanian
Sejak meluncurkan inisiatif co-firing biomassa, PLN telah sukses mengaplikasikannya di 46 PLTU.
Hingga saat ini, program tersebut telah melibatkan sekitar 250.000 masyarakat, serta berhasil memanfaatkan 3 juta ton biomassa, yang berdampak pada penurunan emisi sebesar 3,2 juta ton karbon dioksida ekuivalen (CO2e).
"Dengan kolaborasi dari berbagai pihak, kami yakin bahwa capaian ini akan terus meningkat," tutur Darmawan.