Cerita Dua Pengguna Kendaraan Listrik: Biaya Operasional Lebih Murah dan Ramah Lingkungan

Kompas.com - 13/08/2023, 17:27 WIB
Anissa DW,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

Ilustrasi penggunaan mobil listrik di Indonesia.PLN Ilustrasi penggunaan mobil listrik di Indonesia.

KOMPAS.com – Transisi kendaraan konvensional ke kendaraan listrik yang tengah gencar dilakukan di Indonesia mendatangkan manfaat dan keuntungan bagi kalangan masyarakat yang telah menggunakannya.

Salah satu pengguna mobil listrik, Norita, mengatakan bahwa penggunaan kendaraan listrik dapat menghemat biaya operasionalnya. Selain itu, biaya yang ia keluarkan untuk membayar pajak kendaraan dan melakukan servis rutin juga lebih murah.

“Biasanya, (biaya) servis (mobil konvensional) itu bisa sampai Rp 500.000. Akan tetapi, untuk mobil listrik hanya Rp100.000. ( Mobil listrik) juga sangat ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan asap dan polusi,” ujar Norita dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Minggu (13/8/2023).

Tak hanya itu, perempuan yang telah menggunakan mobil listrik selama lima bulan itu mengatakan, pengguna kendaraan listrik juga tidak perlu khawatir akan biaya operasional. Walaupun terkena macet, biaya operasional akan tetap stabil, bahkan menjadi murah.

Baca juga: Tarif Impor Mobil Listrik Mau Dibebaskan, Jadi Peluang Investasi Otomotif

“Dulu, per bulan saya bisa menghabiskan Rp 2 juta (untuk biaya operasional). Namun, ketika beralih ke mobil listrik, saya hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 200.000-Rp 300.000 per bulan,” kata Norita.

Pengalaman serupa juga dirasakan oleh pengemudi ojek online Wawan Poedji Santoso. Ia mengaku lebih hemat dan nyaman setelah beralih menggunakan motor listrik. Bahkan, ia juga mampu menekan pengeluaran berlebih.

Meski di awal sempat bingung menggunakan kendaraan listrik, Wawan mengaku kini tak lagi khawatir, termasuk dari sisi perawatan dan biayanya.

"Sekarang malah bisa menabung lebih banyak. Pengeluaran bensin sebesar Rp 50.000 per hari serta ongkos perawatan sekitar Rp 200.000 yang dulu rutin dikeluarkan dua hingga tiga minggu sekali kini tidak ada lagi," ungkap Wawan.

Baca juga: Aturan Subsidi Motor Listrik 7 Juta Diperlonggar, Kemenperin: Siapa Cepat Dia Datang

Direktur Utama PT PLN (Persero) atau PLN Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa saat ini, pemerintah tengah mengakselerasi ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) atau electric vehicle ( EV) di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk menekan penggunaan bahan bakar fosil, mengurangi emisi karbon, serta mendorong transformasi industri dan ketahanan energi nasional.

PLN pun berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik yang tengah berkembang pesat di Indonesia.

“Pengguna EV tidak perlu risau karena infrastruktur telah dibangun dengan lebih merata. Apalagi, (saat ini) stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU), stasiun pengisian listrik umum (splu), dan stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (spbklu) telah siap, mudah, dan nyaman digunakan,” kata Darmawan.

Selain itu, imbuhnya, PLN juga menyediakan layanan home charging untuk memudahkan pengisian daya di rumah. Jadi, para pengguna tidak perlu takut kendaraan listriknya kehabisan daya karena infrastrukturnya sudah lengkap.

Baca juga: Anak Usaha PLN Kerja Sama dengan ABB, Kembangkan Layanan SPKLU

Darmawan pun membenarkan pengalaman kedua pengguna kendaraan listrik yang mengaku dapat menghemat biaya operasional.

Ia mencontohkan, biasanya, sepeda motor berbahan bakar fosil membutuhkan satu liter bahan bakar minyak (BBM) untuk menempuh jarak 50 km. Sementara, sepeda motor listrik dapat menempuh jarak yang sama dan menghabiskan tenaga sekitar 1,2 kilowatt-jam (kWh).

Dengan asumsi tarif listrik sebesar Rp 1.699,53 per kWh, sepeda motor listrik hanya memerlukan biaya Rp 2.500 untuk menempuh jarak 50 km, sedangkan sepeda motor BBM menghabiskan sekitar Rp 13.000.

Dengan demikian, kata Darmawan, penggunaan motor listrik lebih hemat biaya hingga 80 persen ketimbang sepeda motor BBM.

Baca juga: Bahaya, Bagian Motor Listrik Ini Jangan Sampai Kena Air

Tak hanya itu, imbuhnya, EV juga merupakan kendaraan yang ramah lingkungan sehingga dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih segar dan nyaman.

“Jika membandingkan emisi yang dihasilkan antara kendaraan BBM dan EV, konsumsi satu liter BBM sama dengan 1,2 kWh listrik. Sementara itu, emisi karbon satu liter BBM adalah 2,4 kg Co2e dan emisi karbon 1,2 kWh listrik adalah 1,3 kg Co2e. Artinya, dengan menggunakan kendaraan listrik sudah (membantu) mengurangi sekitar 50 persen emisi karbon," ujarnya.

Terkini Lainnya
Kini Warga Gandul Tak Perlu Bingung Lagi Cari Charging Station Kendaraan Listrik
Kini Warga Gandul Tak Perlu Bingung Lagi Cari Charging Station Kendaraan Listrik
PLN
Saatnya
Saatnya "Say Goodbye" ke Kantor PLN, Lapor Listrik Padam Semudah "Comment"
PLN
Bertaruh Nyawa untuk Listrik Terus Menyala
Bertaruh Nyawa untuk Listrik Terus Menyala
PLN
Tingkatkan Kualitas Pelayanan, PLN UID Jakarta Raya Gelar Pelatihan Bersama Kompas.com
Tingkatkan Kualitas Pelayanan, PLN UID Jakarta Raya Gelar Pelatihan Bersama Kompas.com
PLN
PLN Segera Operasikan Stasiun Pengisian Hidrogen Pertama di Indonesia
PLN Segera Operasikan Stasiun Pengisian Hidrogen Pertama di Indonesia
PLN
Atasi Perubahan Iklim Global, PLN Jalin 13 Kolaborasi dalam COP 28 Dubai
Atasi Perubahan Iklim Global, PLN Jalin 13 Kolaborasi dalam COP 28 Dubai
PLN
Jokowi Jadi Tokoh Inspiratif Dunia, Biografi Presiden RI Tulisan Dirut PLN Terbit di Korea
Jokowi Jadi Tokoh Inspiratif Dunia, Biografi Presiden RI Tulisan Dirut PLN Terbit di Korea
PLN
Tekan Polusi Udara, Ini Teknologi Ramah Lingkungan di PLTU yang Dioperasikan PLN IP
Tekan Polusi Udara, Ini Teknologi Ramah Lingkungan di PLTU yang Dioperasikan PLN IP
PLN
CFA Society Akan Gelar Seminar Transisi Energi Guna Dorong Investasi ESG di Tanah Air
CFA Society Akan Gelar Seminar Transisi Energi Guna Dorong Investasi ESG di Tanah Air
PLN
Laporan Tahunan PLN Disahkan, Jadi Kinerja Terbaik Korporasi Sepanjang Sejarah
Laporan Tahunan PLN Disahkan, Jadi Kinerja Terbaik Korporasi Sepanjang Sejarah
PLN
Dirut PLN: Infrastruktur Kelistrikan KTT ASEAN Siap 100 Persen
Dirut PLN: Infrastruktur Kelistrikan KTT ASEAN Siap 100 Persen
PLN
Upaya PLN Pastikan Keamanan Pasokan Listrik Selama Libur Idul Fitri
Upaya PLN Pastikan Keamanan Pasokan Listrik Selama Libur Idul Fitri
PLN
Bertemu IEA, Dirut PLN Bahas Proyek Transisi Energi Indonesia
Bertemu IEA, Dirut PLN Bahas Proyek Transisi Energi Indonesia
PLN
Akselerasi Transisi Energi Indonesia, PLN Gandeng IEA Matangkan Skema JETP
Akselerasi Transisi Energi Indonesia, PLN Gandeng IEA Matangkan Skema JETP
PLN
Jokowi Sebut Indonesia Siap Buka Peluang Investasi Teknologi Hijau
Jokowi Sebut Indonesia Siap Buka Peluang Investasi Teknologi Hijau
PLN
Bagikan artikel ini melalui
Oke