KOMPAS.com – Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Listrik Negara (PLN) Darmawan Prasodjo mengatakan, saat ini PLN memiliki sembilan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang sedang dikembangkan.
Oleh karenanya, PLN membuka kerja sama pengembangan panas bumi dengan tingkat pengembalian investasi internal rate of return (IRR) yang menarik bagi investor.
PLN menawarkan skema sharing investment dalam pengembangan panas bumi melalui skema Geothermal Exploration and Energy Development Agreement (GEEDA).
Penawaran skema GEEDA diharapkan mampu mendorong geliat investasi panas bumi di Indonesia.
"Potensi panas bumi di Indonesia sangatlah besar dan menjadi potensi bisnis yang bisa dikembangkan,” ujarnya dalam siaran pers yang diteirma Kompas.com, Senin (17/4/2023).
Baca juga: PLN Ajak Investor Kembangkan WKP dengan Kapasitas 260 MW di 9 Wilayah
Darmawan menjelaskan, PLN telah melakukan studi terhadap sembilan wilayah kerja yang ditawarkan.
Lewat skema GEEDA, kata dia, pengembangan panas bumi dilakukan melalui kolaborasi antara PLN sebagai offtaker dan investor.
Skema baru itu merupakan terobosan dari PLN. Sebelumnya, pengembangan WKP PLN hanya menjadi offtaker.
Kini, PLN membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak dari sisi hulu, mulai dari eksplorasi hingga menjadi produksi listrik.
"Lewat skema ini PLN mengedepankan fairness of partnership sehingga kerja sama ini mencakup dari hulu hingga hilir,” terangnya.
Darmawan berharap, skema kerja sama tersebut mampu membuat investor tidak ragu berinvestasi di sektor panas bumi.
Baca juga: Hadir di Ajang Hannover Messe 2023, PLN Usung Tema Transisi Energi dan Keberlanjutan
Dia juga menjelaskan, skema GEEDA mampu meningkatkan IRR yang menarik bagi investor. Selain itu, PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menawarkan skema kerja sama dengan cost recovery dari biaya eksplorasi wilayah kerja panas bumi.
Darmawan mengatakan, kerja sama investasi pengembangan panas bumi tersebut merupakan wujud kolaborasi bersama dalam ketahanan energi dan melepaskan ketergantungan terhadap energi fosil.
“Langkah bersama ini juga sebagai upaya bersama dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) dengan memperbanyak energi bersih," ujarnya.
Dalam kesempatan berbeda, Project Manager Financing dari McDermott Will and Emery Clarinda Tjia-Dharmadi memastikan bahwa skema investasi GEEDA yang ditawarkan PLN mampu meningkatkan minat investasi.
Lewat skema GEEDA, PLN meringkas proses kerja sama yang end to end dari hulu ke hilir dengan berbagi risiko pengembangan.
Baca juga: PLN Siapkan 616 SPKLU buat Mudik Lebaran
Clarinda menyebutan, skema tersebut merupakan kerja sama investasi yang baik di tengah kondisi perekonomian yang tidak pasti.
“Dengan berbagi risiko dan berbagi investasi dalam proyek panas bumi di Indonesia, skema ini mampu meningkatkan kepastian investasi dan juga pengembalian investasi yang lebih menarik bagi investor," ujar.
Adapun dari sembilan WKP yang ditawarkan PLN, ada empat WKP yang memiliki progres data dan kelengkapan studi yang mumpuni.
Empat WKP andalan PLN itu sudah memiliki beberapa infrastruktur pendukung untuk dilakukan eksplorasi lebih dalam.
Empat WKP tersebut, yakni WKP Songa Wayaua 10 MegaWatt (MW), WKP Tangkuban Perahu 20 MW, WKP Atadei 10 MW, WKP Tulehu 20 MW.
Baca juga: Investasi Pembangkit Panas Bumi Dorong Energi Bersih
Pertama, WKP Songa Wayaua terletak di Pulau Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Kedua, WKP Atadei yang terletak di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ketiga, WKP Tangkuban Perahu yang terletak di Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Bandung , Provinsi Jawa Barat. Lapangan itu memiliki potensi energi sebesar 20 MW.
Keempat, WKP Tulehu dengan kapasitas 20 MW yang terletak di Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
PLN berharap dengan adanya peluang kerja sama ini mampu menjadi katalisator dalam percepatan pencapaian target NZE pada 2060 mendatang. PLN mengedepankan kolaborasi dan fairness principle dalam pola kerja sama bisnis ini.
PLN telah melakukan market sounding di Tokyo, Jepang pada 6-7 April guna menggali input dari para investor dan financier potensial.
Baca juga: Lebaran 2023, PLN Indonesia Power Jamin PLTU Pelabuhan Ratu Siap Pasok Listrik
Tidak hanya itu, Pada Jumat (14/4/2023) PLN juga langsung menindaklanjuti marketing sounding sebelumnya melalui agenda Focus Group Discussion dengan para stakeholder terkait di Jakarta.