KOMPAS.com - PT Pertamina Lubricants (PTPL), anak perusahaan PT Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial and Trading Pertamina, kembali menegaskan komitmennya dalam menyediakan produk oli berkualitas tinggi yang memenuhi standar internasional.
Namun, maraknya peredaran oli palsu di pasaran menjadi tantangan serius yang perlu diatasi demi melindungi konsumen dan menjaga reputasi industri.
Direktur Utama (Dirut) PTPL Werry Prayogi menyatakan, pihaknya bertanggung jawab memastikan bahwa konsumen mendapatkan produk oli asli dengan kualitas terjamin.
“Maraknya kasus pemalsuan oli tidak hanya merugikan konsumen, tetapi juga merugikan negara dan industri. Kami mendukung penuh upaya penegak hukum dalam menangani kasus-kasus yang ada dan akan terus berkomitmen untuk menindak tegas pelaku pemalsuan," jelasnya melalui siaran pers, Kamis (20/2/2025).
Untuk memastikan jaminan itu, Werry memastikan bahwa oli Pertamina sudah mengantongi sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI), baik di segmen otomotif dan industri.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pelumas Indonesia (Aspelindo) Sigit Pranowo mengungkapkan, pemalsuan oli adalah kejahatan yang merugikan banyak pihak, mulai dari konsumen, produsen, hingga negara.
“Kami mendukung upaya Pertamina Lubricants dan brand lain dalam mengedukasi masyarakat dan bekerja sama dengan penegak hukum untuk menindak tegas pelaku pemalsuan,” ujarnya.
Menimpali hal tersebut, Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengajak masyarakat untuk turut ambil andil dalam pelaporan produk oli palsu.
Baca juga: Pertamina Segel SPBU Curang di Sukabumi, Ini Modus dan Kerugian yang Ditimbulkan
"Selain memberikan edukasi produk oli asli Pertamina, kami juga mengajak masyarakat turut berperan dalam membuat laporan jika menemukan produk oli palsu. Laporan dapat disampaikan ke contact center Pertamina 135," ungkapnya.
Penggunaan oli palsu dapat berdampak signifikan pada performa mesin karena proses pelumasan mesin akan berjalan tidak optimal.
Akibatnya, gesekan antarkomponen bisa terjadi yang berujung pada kerusakan mesin. Dalam jangka panjang, performa mesin bisa menurun dan menyebabkan kerusakan fatal.
Akhirnya, konsumen harus mengeluarkan biaya perawatan yang lebih tinggi untuk mengganti sejumlah komponen yang rusak.
Baca juga: Pertamina Bersama Karyawan BUMN Lain Gelar Aksi Lingkungan di Merauke
Quality Manager Pertamina Lubricants Nurudin memperingatkan, pada kasus tertentu, seperti oli diesel tanpa additive detergent atau dispersant, kerusakan mesin bisa terjadi secara langsung.
"Begitu pula dengan pelumas industri yang membutuhkan spesifikasi khusus, seperti pelumas kompresor, penggunaan pelumas palsu dapat merusak sistem pelumasan secara instan," ujarnya.
Pertamina Lubricants membagikan sejumlah kiat untuk membedakan oli asli dan palsu.
1. Lakukan scan QR-code
Konsumen bisa menggunakan QR-code di stiker label Anti-Counterfeiting Physical and Digital. QR-code ini terpasang di stiker botol dan memiliki 9-10 karakter berupa angka dan huruf acak.
Setiap botol memiliki QR-code berbeda, sehingga oli palsu akan langsung terdeteksi ketika dipindah.
Baca juga: Pastikan Produksi Lancar, Pupuk Kaltim Perpanjang Kontrak Gas dengan Pertamina sampai 2028
Adaoun QR-code itu mengarah langsung ke situs Lubes ID yang menampilkan informasi produk, nomor QR, kode batch, jumlah scan, dan lokasi scan.
Konsumen diharapkan memperhatikan data-data itu secara cermat.
2. Tutup botol dengan hologram
Terdapat hologram orisinal dengan karakter titik atau dot yang terlihat saat kemiringan 45 derajat.
3. Nomor batch di tutup dan leher botol
Terdapat delapan digit nomor batch dengan posisi lurus, tegak, dan sejajar.
4. Teknologi triple layer bottle
Saat dibuka, warga bagian dalam botol berbeda dengan warna luarnya.
Pertamina Lubricants mengimbau masyarakat untuk selalu membeli oli dari tempat terpercaya, seperti SPBU Pertamina, Bengkel Fastron Auto Service, Enduro Motor Service, serta bengkel resmi.
Baca juga: Eks Dirut Pertamina Diperiksa KPK: Soal Masalah Jual Beli Gas PGN
Di samping itu, seluruh produk oli Pertamina juga diformulasikan oleh sumber daya manusia (SDM), teknologi, fasilitas produksi, dan research and development yang andal.
Seluruh produk telah mendapatkan pengakuan internasional dari badan uji pelumas, seperti American Petroleum Institute (API), Association des Constructeurs Européens d'Automobiles (ACEA), dan Japanese Automotive Standards Organization (JASO), serta dari Original Engine Manufacturer (OEM).