KOMPAS.com - Pertamina berkomitmen secara aktif mendorong pekerja perempuan agar lebih maju di lingkungan kerja perusahaan.
Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Emma Sri Martini menyampaikan bahwa komitmen tersebut diantaranya diwujudkan melalui empat hal ini. Pertama, komunitas Perempuan Pertamina Tangguh Inspiratif Wibawa Independen ( Pertiwi).
"Komunitas ini adalah wadah bagi pekerja perempuan di Pertamina yang fokus pada pemberdayaan perempuan dan pengembangan kepemimpinan," kata Emma yang juga pembina Pertiwi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (2/8/2025).
Hal tersebut dikatakan Emma dalam talkshow "Identitas dalam Sebuah Karya" di Jakarta, Jumat (1/8/2025).
Kedua, Pertamina memiliki kebijakan Respectful Workplace Policy (RWP). Emma mengatakan, diimplementasikan sejak 2021, Kebijakan internal Pertamina Group ini merupakan wujud komitmen terhadap keberagaman, kesetaraan, dan inklusi di lingkungan kerja.
Baca juga: Pertamina Dorong Jurnalis Hasilkan Karya Berkualitas lewat Bootcamp AJP Jawa Bagian Tengah
Ia berharap, melalui kebijakan tersebut dapat tercipta lingkungan kerja yang kondusif, produktif, dan berkelanjutan, serta mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
"Pertamina afirmatif mendorong perempuan untuk maju di lingkungan kerja perusahaan, dimulai dari hadirnya Respectful Workplace Policy dalam rangka menghadirkan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan mendorong pekerja wanita untuk semakin terus berkontribusi dan berpartisipasi aktif di dalam perusahaan,” terang Emma dalam siaran persnya, Sabtu
Upaya ketiga adalah menciptakan sarana dan prasarana di lingkungan kerja yang memadai agar semakin bisa mendukung produktivitas para pekerja perempuan.
Kemudian keempat, Pertamina menghadirkan program-program afirmatif yang bisa mendorong dan memberikan kesempatan yang sama terhadap pekerja perempuan.
"Selanjutnya adalah program-program tersebut action plan-nya dimonitor dan diukur secara reguler oleh para senior leaders di lingkungan Pertamina,” terang Emma.
Baca juga: Maria Walanda Maramis: Pelopor Pendidikan dan Hak Perempuan
Keempat hal tersebut diharapkan bisa secara afirmatif dilakukan reguler dan berulang oleh seluruh tataran lingkungan senior leaders yang dilakukan secara konsisten di lingkungan Pertamina Grup sehingga bisa semakin mendorong peran aktif perempuan.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina percaya bahwa pemberdayaan perempuan di lingkungan kerja dapat memperkuat daya saing perusahaan.
"Melalui komunitas Pertiwi dan kebijakan Respectful Workplace Policy, kami ingin memastikan setiap pekerja perempuan memiliki ruang dan kesempatan yang sama untuk tumbuh, memimpin, dan berkontribusi maksimal,” ujar Fadjar.
Vina salah seorang peserta talkshow menyampaikan, Pertamina memberikan kesempatan yang luas bagi dirinya sebagai pekerja perempuan untuk bisa berkontribusi lebih luas lagi kepada perusahaan.
"Saya bangga menjadi Perwira Pertamina, dan mengucapkan terimakasih atas kesempatan yang diberikan oleh perusahaan, serta berbagai upaya yang dilakukan perusahaan bagi para pekerja perempuan", ujarnya yang juga anggota Pertiwi Pertamina.
Baca juga: Pertiwi Pertamina Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan dan Kesejahteraan Holistik Pekerja Pertamina
Hal senada diungkapkan pula oleh Dinda. Peserta talkshow yang juga merupakan anggota Pertiwi Pertamina mengaku bangga bisa menyaksikan langsung Emma Sri Martini dalam talkshow.
Pasalnya Emma yang merupakan role model hadir langsung dan memberikan pemaparan yang menginspirasi.
"Emansipasi memang benar-benar diwujudkan di lingkungan Pertamina, salah satu contohnya adalah melalui Ibu Emma yang berpesan agar perempuan harus mandiri, independen, berkembang dan harus berani", jelas Dinda.
Untuk diketahui, talkshow "Identitas dalam Sebuah Karya" merupakan bagian dari pameran "Identitas". Acara yang terinspirasi dari seni budaya dan literatur Indonesia serta memberdayakan pengrajin lokal khususnya perempuan merupakan hasil kolaborasi Pertamina dengan Tulola
Melalui pameran ini Pertamina berupaya menjembatani dunia korporasi dengan sektor kreatif, budaya dan sosial, sekaligus sebagai bagian dari kontribusi aktif terhadap pembangunan nasional yang inklusif.