KOMPAS.com – Di tengah tantangan industri minyak dan gas bumi (migas), PT Pertamina (Persero) berhasil mempertahankan tingkat risiko lingkungan, sosial, dan tata kelola atau environmental, social, and governance ( ESG) pada level risiko sedang atau medium risk.
Pertamina juga tercatat dalam daftar tahunan Global 50 Top Rated Industry oleh lembaga rating ESG independen, Morningstar Sustainalytics.
Sustainalytics menilai industri migas memiliki risiko tinggi, termasuk risiko operasional dan emisi yang dihasilkan.
Tantangan tersebut mendorong Pertamina untuk menerapkan berbagai kebijakan dan upaya keberlanjutan, sehingga mampu menjaga tingkat risiko ESG tetap pada level medium tanpa insiden yang signifikan mengganggu kelangsungan bisnis.
Baca juga: Menilik Dukungan HSBC kepada Pelaku Bisnis untuk Optimalkan Peluang Konsumen di Pasar ASEAN
Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan bahwa ESG menjadi fokus utama sejalan dengan strategi bisnis pertumbuhan ganda atau dual growth strategy.
Melalui strategi tersebut, kata dia, Pertamina menjalankan bisnis energi eksisting sekaligus berinovasi menuju energi hijau.
“Dengan strategi tersebut, kami mengelola risiko bisnis dan berupaya menurunkan emisi operasional serta menciptakan produk yang lebih ramah lingkungan,” jelas Fadjar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (2/1/2025).
Fadjar menjelaskan bahwa Sustainalytics kini memberikan bobot yang lebih besar pada indikator implementasi, bukan hanya kebijakan atau policy.
Baca juga: DPR Minta Pemerintah Kaji Kebijakan Penurunan Harga Tiket Pesawat Tanpa Bikin Maskapai Boncos
Melalui metode penilaian unsolicited atau penilaian inisiatif dari lembaga rating, Pertamina meraih skor 26,9 pada Desember 2024, yang mencerminkan tingkat risiko sedang.
"Skor ESG Pertamina berada dalam posisi yang baik, mengingat tingginya risiko ESG yang dihadapi perusahaan dalam eksplorasi, eksploitasi, produksi, dan pengolahan migas. Skor ini juga menunjukkan kekuatan relatif Pertamina dibandingkan perusahaan sejenis," ucap Fadjar.
Fadjar menambahkan bahwa Pertamina berkomitmen terus melakukan upaya keberlanjutan, baik dalam kebijakan maupun implementasi, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Baca juga: Pembangunan Tol Semarang-Demak Pakai Bambu, Solusi Ramah Lingkungan atau Masalah Baru?
Komitmen tersebut bukan hanya untuk menjaga peringkat ESG, tetapi juga sebagai bagian dari tanggung jawab Pertamina sebagai perusahaan berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan dan masa depan bumi.
Sebagai pemimpin dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060.
Pertamina terus mendorong program-program yang secara langsung berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals ( SDGs). Semua upaya ini sejalan dengan penerapan prinsip ESG di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.