KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) melalui subholdingnya PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Jatim Balinus, unit operasi Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai menginisiasi "Program Sahabat Disabilitas Ubud".
Sebagai bagian dari program Sobat Istimewa, yakni pemberdayaan komunitas disabilitas untuk lebih mandiri dan berdaya saing, Pertamina melakukan peningkatan kapasitas kelompok disabilitas Yayasan Cahaya Mutiara Ubud.
VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, sejumlah 42 orang Sobat Istimewa berkarya di yayasan tersebut telah mendapat pendampingan dari Pertamina sejak 2023.
Pendampingan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan diri sesuai potensi yang ada dalam dirinya dan meningkatkan kepercayaan diri dan kapabilitas.
Baca juga: Bersama Kementerian ATR/BPN, Pertamina Perkuat Infrastruktur Energi Nasional
“Sobat Istimewa menjadi salah satu komunitas yang menjadi perhatian Pertamina. Hal ini sejalan dengan program inklusi yang kami jalankan sebagai perusahaan berkelanjutan," ujar Fadjar melalui siaran persnya, Selasa (24/12/2024).
Pertamina, sebutnya, mendorong komunitas Sobat Istimewa untuk dapat mandiri, menjadi SDM yang unggul, bahkan bisa berkontribusi untuk pembangunan bangsa dan negara.
Dia menambahkan, program pendampingan Pertamina pada Yayasan Cahaya Mutiara Ubud yakni pengembangan kapasitas berupa pelatihan menjahit, digital marketing dan pengelolaan keuangan.
Pertamina juga melakukan perbaikan infrastruktur, serta berbagai dukungan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang dijalankan oleh Sobat Istimewa.
Baca juga: Nusron Serahkan Sertifikat Tanah Pertamina, Jamin Lahan Pipa BBM Aman
Fadjar mengungkapkan, program tersebut berhasil menghasilkan omzet usaha hingga rata-rata Rp 60 juta per tahun.
Bahkan, sembilan Sobat Istimewa telah masuk dalam dunia kerja dan 16 Sobat Istimewa memiliki prestasi di bidangnya masing-masing.
Contohnya, Nengah Wani, salah satu anggota Yayasan Mutiara Ubud yang telah bergabung sejak 2018. Ia kini semakin mahir melakukan tarian tradisional bali dan kreasi modern.
“Melalui dukungan yang diberikan Pertamina, saya dan teman-teman makin bersemangat. Kami memiliki wadah dan bisa berkembang. Program ini pun bisa menghapus stigma masyarakat terhadap komunitas disabilitas,” jelas Nengah.
Baca juga: Pertamina Trans Kontinental Resmikan Desa Energi Berdikari di Kaltim
Nengah Wani turut menjadi salah satu penampil pada kunjungan Direktur Utama Pertamina ke Desa Energi Berdikari (DEB) Uma Palak Lestari di Denpasar Utara, Bali.
Pada kunjungan tersebut, Nengah dan anggota penari Yayasan Mutiara Ubud lainnya mendemonstrasikan tari tradisional Bali dan mendapat sambutan positif dari manajemen Pertamina Group yang hadir.
"Dengan pendampingan dan program pengembangan dari Pertamina, pada akhirnya, kami mampu untuk menghasilkan sesuatu untuk kesejahteraan kami di yayasan, baik secara individu maupun organisasi," ujarnya.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Baca juga: Pantau Satgas Nataru Pertamina, Wamen ESDM Jamin Ketersediaan Energi di Kota Medan
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan environmental, social, and governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.