KOMPAS.com – PT PP (Persero) Tbk ( PTPP) berkolaborasi dengan 22 badan usaha milik negara (BUMN) membangun pembangkit listrik tenaga surya ( PLTS) dan sistem reverse osmosis di Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Al Gontory, Tanjung Piayu, Batam.
Inisiatif tersebut merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan ( TJSL) PTPP yang bertujuan mendukung pembangunan berkelanjutan.
Peresmian program tersebut ditandai dengan pengguntingan pita yang dihadiri perwakilan dari 22 BUMN kolaborator, Universitas Jenderal Soedirman (UNSUD), serta pemerintah daerah (pemda).
Program itu bertujuan menyediakan listrik dan air bersih bagi 50 santri serta 15 pengurus pesantren yang belum memiliki akses listrik dan masih bergantung pada air laut.
Baca juga: Rencana Toyota untuk Yaris Listrik: Momen yang Tepat Belum Tiba
Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo mengatakan, inisiatif tersebut tidak hanya meningkatkan akses terhadap energi bersih dan air minum layak, tetapi juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Utamanya, program itu sejalan dengan SDGs pada aspek pendidikan berkualitas (tujuan SDG 4), akses air bersih dan sanitasi (SDG 6), serta energi bersih dan terjangkau (SDG 7).
"Kami berharap keberadaan PLTS dan sistem reverse osmosis ini dapat meningkatkan kenyamanan belajar para santri serta memberikan akses air bersih yang lebih layak," ujarnya dalam siaran persnya, Senin (17/3/2025).
Joko menyebutkan, program tersebut meripakan bentuk kepedulian PTPP dalam membangun masa depan yang lebih baik.
Baca juga: Perkuat Kepedulian Sosial, DWP Kemensos Salurkan Bantuan untuk Sentra Handayani
Dia menambahkan, keterlibatan PTPP dalam program tersebut merupakan bagian dari inisiatif Rebuild Tomorrow Project.
Sejak berdiri pada 1953, PTPP terus berkontribusi dalam berbagai proyek infrastruktur dan energi yang berorientasi pada keberlanjutan.
"Kolaborasi ini membuktikan sinergi antar-BUMN dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan. Kami berharap program ini menginspirasi lebih banyak inisiatif serupa di masa mendatang," tutur Joko.