KOMPAS.com – PT Perusahaan Gas Negara Tbk ( PGN) sebagai subholding gas Pertamina mendukung penuh penguatan komitmen Net Zero Emission ( NZE) Pertamina dengan Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045.
Oleh karena itu, PGN senantiasa memperkuat inisiatif gas bumi yang sejalan dengan pilar NZE Pertamina, yaitu Legacy Business Decarbonization dan Low Carbon Business.
Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengatakan, komitmen Pertamina dalam NZE merupakan amanah nasional untuk menjaga keberlangsungan energi bagi generasi sekarang maupun masa depan.
“Kami menargetkan NZE sebagai komitmen strategis jangka panjang yang terintegrasi dan selaras dengan visi Indonesia Emas,” katanya dalam siaran pers, Kamis (14/8/2025).
Simon mengatakan itu dalam agenda penandatanganan dokumen Penguatan Komitmen NZE Pertamina dengan Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045 bersama seluruh subholding Pertamina, Senin, (11/8/2025).
Baca juga: Pertamina Akselerasi Produksi Avtur Berkelanjutan
“Visi yang menempatkan keberlanjutan dan kemandirian energi serta pertumbuhan ekonomi rendah karbon sebagai kemajuan bangsa melalui peran seluruh subholding dan anak perusahaan Pertamina,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Utama PGN Arief S Handoko mengatakan, PGN hadir dalam mendukung peta jalan NZE Pertamina dengan mengusung tiga inisiatif utama gas bumi sebagai jembatan menuju masa depan yang lebih hijau.
“Tiga inisiatif ini dapat melengkapi langkah-langkah Pertamina dalam menghadirkan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan untuk masyarakat,” jelasnya.
Pertama, perluasan jargas sebagai titik awal strategis untuk memberikan dampak cepat.
Dengan target 1 juta sambungan rumah tangga, inisiatif tersebut dapat menurunkan emisi karbon setara dengan 398.000 ton karbon dioksida (CO2) pada 2034.
Baca juga: Pertamina Mulai Pasarkan Bahan Bakar Pesawat dari Minyak Jelantah
Inisiatif kedua adalah pengembangan bahan bakar gas (BBG) dan infrastruktur beyond pipeline.
Dalam hal ini, PGN mengembangkan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) agar BBG berbasis compressed natural gas (CNG) untuk kendaraan senantiasa tersedia sehingga akan mengurangi emisi sektor transportasi.
Selain itu, ada skema beyond pipeline, seperti CNG dan LNG, untuk menjangkau wilayah Indonesia Tengah dan Timur.
Ketiga, inisiatif pengembangan biomethane dari upgrading biogas limbah organik yang dapat dialirkan melalui infrastruktur gas eksisting.
Inisiatif tersebut memiliki potensi reduksi emisi karbon dari proyek biomethane berkisar 150.000 ton CO2 per tahun, sekaligus untuk mendukung ekonomi sirkular dan pengelolaan limbah organik.
Baca juga: Dorong UMKM Naik Kelas, Pertamina Patra Niaga Jalankan Berbagai Inisiatif
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari mengatakan, ketiga inisiatif PGN dalam upaya dekarbonisasi merupakan bagian dari rencana umum penyediaan gas bumi PGN 2025–2029.
“Harapannya, kami dapat mewujudkan infrastruktur yang terintegrasi dan agregasi dari komoditas gas bumi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan gas bumi dan pemenuhan energi Indonesia,” katanya.
Hingga Juni 2025, PGN telah berhasil menurunkan emisi sebesar 18.631tonnes of carbon dioxide equivalent (tCO2e), atau 22 persen melebihi target.
Langkah strategis PGN dalam hal dekarbonisasi telah memberikan dampak langsung terhadap pencapaian dekarbonisasi Pertamina Group.
Baca juga: Pertamina Produksi Avtur dengan Campuran Minyak Jelantah, Digunakan Perdana di Pesawat Pelita Air
Oleh karenanya, PGN akan terus memperkuat peran sebagai penyedia energi gas bumi sebagai energi transisi menuju NZE 2060.