KOMPAS.com – Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarat berkomitmen untuk terus mengembangkan program Smart City.
“Progam Smart City merupakan salah satu prioritas Pemkot Yogyakarta untuk menciptakan kota ini agar semakin nyaman huni, sehingga wisatawan dapat berlama-lama tinggal di Yogyakarta,” jelas Haryadi.
Hal ini, imbuh dia, tentu akan menjadi salah satu pendorong ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Yogyakarta.
Untuk menunjang program Smart City itu, Pemkot Yogyakarta akan memanfaatkan gas bumi guna memenuhi kebutuhan energi.
Baca juga: Ibu Kota Baru Harus Usung Konsep Smart City, Ini Indikatornya
Haryadi menjelaskan, penggunaan gas bumi yang ramah lingkungan, efisien dan aman, diharapkan akan semakin meneguhkan Yogyakarta sebagai kota nyaman huni dan pusat pelayanan jasa yang berdaya saing kuat untuk keberdayaan masyarakat dengan berpijak pada nilai keistimewaan.
Tak hanya itu, menurut dia, pemanfaatan gas bumi di Yogyakarta merupakan bagian dari komitmen Pemkot untuk mengurangi ketergantungan energi impor. Contohnya, minyak bumi dan elpiji, yang selama ini dikonsumsi masyarakat dan pelaku usaha.
"Kami juga ingin mengajak agar masyarakat Yogyakarta tidak memperbesar penggunaan energi impor. Dengan meluasnya pemanfaatan gas bumi, sesungguhya kami juga ikut serta dalam menciptakan kemandirian energi nasional. Itu yang harus terus kami perjuangkan," tegas Haryadi.
Untuk itu, Pemkot Yogyakarta menandatangani nota kesepahaman dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk ( PGN) buat penyediaan infrastruktur pemanfaatan gas bumi.
Baca juga: Wujudkan “Smart City”, Dibutuhkan pula “Smart People”
Penandatangan kerja sama itu dilakukan oleh Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti dan Direktur Utama PGN Gigih Prakoso. Hadir dalam kesempatan ini jajaran manajemen PGN dan para pejabat di lingkungan Pemkot Yogyakarta.
Lebih lanjut, Haryadi menjelaskan, sebagai tindak lanjut dari kerja sama dengan PGN, Pemkot Yogyakarta akan mendorong terciptanya perizinan yang memberi kemudahan pembangunan infrastruktur gas di Yogyakarta.
Direktur Utama PGN Gigih Prakoso menyatakan, kerja sama dengan Pemkot Yogyakarta ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang PGN untuk memperluas pemanfaatan gas bumi di wilayah-wilayah yang belum terjamah energi gas bumi.
Melalui kerja sama dengan Pemkot Yogyakarta itu, PGN berharap akan lebih banyak masyarakat dan pelaku usaha dapat menikmati manfaat gas bumi sebagai energi ramah lingkungan dan efisien, yang diproduksi di dalam negeri.
Baca juga: Dukung Efisiensi Bahan Bakar, PGN Perluas Aliran Gas Bumi ke Majalengka
Gigih pun menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepercayaan Pemkot Yogyakarta yang memilih menggunakan gas bumi untuk menunjang program Smart City.
"Ini akan menjadi langkah awal kami bersama untuk menjadikan Yogyakarta semakin Istimewa sebagai kota pelajar dan budaya, yang nyaman huni dengan lingkungan yang bersih melalui pemanfaatan energi baik gas bumi," kata Gigih, Senin (2/9/2019).
Gigih menjelaskan, selain program Smart City, saat ini PGN mendorong anggota Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Kota Yogyakarta dan sejumlah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk menggunakan gas bumi dalam operasionalnya.
Berdasarkan hasil evaluasi, ungkap Gigih, penggunaan gas bumi terbukti lebih efisien dan memberikan banyak manfaat dalam meningkatkan daya saing anggota PHRI. Contoh UMKM yang telah memanfaatkan gas bumi untuk operasional mereka, yakni salah satu produsen bakpia di Yogyakarta.
Baca juga: PGN Siap Suplai Gas untuk Ibu Kota Baru
"Kami akan semakin bersemangat untuk terus membangun berbagai infrastruktur gas di kota yang bersejarah ini. Dengan dukungan dari bapak Wali Kota Yogyakarta, kami optimis dapat mendukung terwujudnya program Smart City yang berbasis pada energi baik gas bumi," ujar Gigih.
Menurut Gigih, sebagai kota pelajar dengan berbagai potensi serta inovasinya, terwujudnya Yogyakarta sebagai Smart City akan semakin menempatkan Yogyakarta sebagai kota terdepan di Indonesia.
“PGN akan mendukung langkah Pemkot mewujudkan program Smart City di Yogyakarta,” ungkapnya.
Selain menyediakan infrastruktur gas bumi, PGN memiliki jasa layanan di bidang jasa telekomunikasi dan Information and Communications Technology (ICT), yakni PT PGN Telecommunication Nusantara (PGASCOM) untuk mengembangkan program Smart City di sejumlah daerah.
Anak perusahaan tersebut saat ini telah melayani kebutuhan jaringan interkoneksi di sejumlah wilayah di Indonesia.
Sebagai penyedia jaringan fiber optik (FO), PGASCOM telah memiliki pengalaman dalam mengoperasikan jaringannya, mulai dari Singapura, Jakarta, hingga kota-kota besar lain di bagian barat Indonesia.
Tak hanya itu, PGASCOM juga memberikan layanan business solution dan managed services yang dapat digunakan oleh semua perusahaan, dari kelas Large Corporation sampai ke Small Medium Enterprise (SME).
Sementara itu, dalam mewujudkan penyediaan energi gas bumi, PGN akan membangun berbagai infrastruktur di berbagai daerah. Misalnya, membangun jaringan pipa distribusi sepanjang 500 km, pipa transmisi 528 km.
Dibangun pula 7 Liquified Natural Gas (LNG) filling station untuk truk atau kapal, lima floating storage and regasification unit (FSRU), 3,59 juta sambungan rumah tangga, dan 17 LNG guna menyuplai kebutuhan berbagai segmen konsumen.
PGN juga mendukung program pemerintah untuk membangun jaringan gas (Jargas) sebanyak 4,7 juta sambungan hingga tahun 2025. PGN sendiri menargetkan mampu membangun 78.216 sambungan tahun 2019 ini.
Salah satu program yang sedang dalam tahap penyelesaian adalah proyek pipa gas dari Gresik ke Semarang sepanjang 267 km.
Baca juga: Proyek-proyek Pembangunan Infrastruktur Gas yang di Garap PGN
"Kami harapkan jaringan tersebut selain memasok gas ke PLTGU Tambak Lorok di Semarang juga akan mengalirkan gas ke berbagai segmen pasar di Jawa Tengah dan Yogyakarta,” ucap Gigih dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Lebih lanjut, Gigih menjelaskan, PGN pun telah mengembangkan layanan PGN 360 Degree Integrated Solution untuk mengoptimalkan layanan pelanggan.
Melalui layanan ini PGN memberikan layanan penggunaan gas bumi dari hulu hingga hilir, seperti, menyediakan gas bumi dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG), jaringan pipa gas bumi, dan LNG yang tersebar di berbagai kota.
Dia berharap, gas bumi PGN akan semakin menciptakan pemerataan ekonomi sebagaimana komitmen dan tujuan pemerintah.