KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) dan PT Pindad bekerja sama melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Gedung Graha Pindad, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (10/3/2025).
MoU bertajuk "Sinergi Inovasi dan Kolaborasi Strategis untuk Ketahanan Energi, Pertumbuhan Nasional dan Kemandirian Teknologi" itu merupakan kerja sama manufaktur yang bertujuan meningkatkan produksi minyak dan gas ( migas) nasional.
Penandatanganan MoU itu dilakukan Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri dan Direktur Utama Pindad Sigit Puji Santosa.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI (Mendikti Saintek) Brian Yuliarto menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto berharap Indonesia bisa sejajar dengan negara-negara maju.
"Salah satu langkah yang dilakukan adalah memperbanyak industri-industri berbasis teknologi maju. Kami mengajak industri untuk terlibat di dalam riset dan inovasi sebagai fondasi untuk tumbuhnya industri yang lebih maju,” jelas Brian melalui siaran persnya, Selasa (11/3/2025).
Baca juga: Pertamina NRE Ingin Kembangkan Energi Nuklir, tapi Belum Tentukan Mitra
Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri menyampaikan, penandatanganan MoU itu menjadi momen penting sekaligus komitmen nyata antar-badan usaha milik negara ( BUMN) untuk mencapai program Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
"Utamanya, dalam hal swasembada energi, peningkatan sumber daya manusia (SDM), serta memperkuat industri nasional," ucapnya.
Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengatakan, Pertamina dan Pindad memiliki tanggung jawab besar dalam mendukung kemandirian serta ketahanan energi nasional melalui inovasi dan penguatan kapasitas industri dalam negeri.
"Ketersediaan energi yang andal, berdaya saing, dan berkelanjutan, menjadi salah satu elemen kunci yang penting untuk mencapai tujuan kemandirian energi," tutur Simon.
Ia menilai, sinergi antara Pertamina dan Pindad merupakan hal esensial dalam meningkatkan efisiensi dan produksi migas nasional.
Baca juga: [HOAKS] Link Kompensasi Pertamina Rp 1,5 juta Mencatut LBH
"Sinergi ini juga mempercepat pengembangan teknologi dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan pada produk dan peralatan impor," kata Simon.
Melalui kerja sama itu, Pertamina dan Pindad tidak hanya fokus pada pengembangan teknologi dan inovasi, tetapi juga membangun ekosistem industri yang lebih tangguh dan mandiri di beberapa aspek strategis.
Contohnya, lewat pembangunan dan pengembangan Rig Merah Putih guna mendukung eksplorasi dan produksi yang lebih efisien.
Selain itu, pengembangan dan penyediaan peralatan pendukung produksi migas berbasis teknologi dalam negeri untuk meningkatkan efisiensi operasional, serta peningkatan kapabilitas dalam pemenuhan standar sertifikasi dan regulasi sektor migas.
Selain itu, kedua BUMN itu dapat berkolaborasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi untuk sektor hulu dan hilir migas, serta energi baru dan terbarukan.
Baca juga: Selain Biodiesel, Pertamina NRE Dorong Bioetanol Jadi BBM
Simon menambahkan, kolaborasi itu akan berdampak nyata bagi industri energi Indonesia.
Pasalnya, peningkatan produksi energi dalam negeri dan inovasi teknologi lokal akan menarik investasi, mendorong ekspansi manufaktur, dan meningkatkan daya saing global.
"Semua ini berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional dan visi Indonesia Emas 2045," harapnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pindad Sigit Puji Santosa menyampaikan rasa bangganya atas kolaborasi Pertamina dan Pindad.
Hal tersebut, kata dia, menjadi kebanggan bagi pihak-pihak terkait, utamanya BUMN strategis, seperti Pertamina. Semua pihak berkolaborasi dalam rangka mendukung program pemerintah.
Baca juga: Korupsi Pertamina, Sekjen Gerindra Sebut Presiden Prabowo sedang Bersih-bersih
“Semoga upaya ini bisa meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sehingga bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri. Selain itu, saya harapkan upaya ini bisa menggerakan efek ekonomi dan efek berganda (multiplier effect) yang cukup tinggi,” katanya.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan, sinergi itu mencerminkan BUMN telah melakukan berbagai inisiatif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menumbuhkan perekonomian nasional sesuai target dari pemerintah.
"Kami berharap, sinergi Pertamina dan Pindad di bidang manufaktur energi akan memperkuat produksi energi, menumbuhkan investasi, industri, dan ketahanan nasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia," jelasnya.
Adapun Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Baca juga: BBM Tercampur Air? Ini Cara Ajukan Layanan Perbaikan ke Pertamina
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan environmental, social, and governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.