Dengan Proyek Strategis, PAM Jaya Percepat Cakupan Layanan Air Bersih di Jakarta

Kompas.com - 24/09/2024, 12:17 WIB
Dwinh,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Perumda Air Minum Jaya ( PAM Jaya) terus melakukan berbagai upaya guna mencapai target 100 persen cakupan pelayanan air perpipaan di Provinsi Daerah Khusus Ibu kota (DKI) Jakarta.

Upaya tersebut sesuai dengan amanat Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penugasan Percepatan Peningkatan Cakupan Layanan Air Minum.

Untuk mewujudkan target tersebut, PAM Jaya bekerja sama dengan pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur 1.

SPAM ini memiliki kapasitas 4.000 liter per detik yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi 300.000 sambungan rumah baru.

Baca juga: DSDA Jakarta Dukung Percepatan SPAM Jatiluhur I untuk Penuhi Kebutuhan Air Baku Masyarakat

Proyek tersebut juga meliputi pembangunan Distribution Center Cilincing dengan kapasitas 20.000 meter kubik dan Distribution Center Pondok Kopi dengan kapasitas 5.000 meter kubik (m³).

Tahap awal operasional SPAM Regional Jatiluhur 1 direncanakan mulai berjalan pada Oktober 2024.

Hingga kini, dari total target 16.800 Sambungan Rumah (SR) yang meliputi beberapa kelurahan di wilayah Jakarta Utara (Jakut) dan Jakarta Timur (Jaktim), sebanyak 11.445 SR telah berhasil dipasang.

Wilayah cakupan layanan meliputi Kelurahan Marunda, Rorotan, Cilincing, Cakung Barat, Cakung Timur, Ujung Menteng, dan Pondok Kopi.

Baca juga: Targetkan 100 Persen Perpipaan Air Bersih pada 2030, Pj. Gubernur Heru Kebut SPAM Jatiluhur

Selain proyek Jatiluhur 1, PAM Jaya juga sedang membangun perluasan jaringan perpipaan air bersih di wilayah timur Jakarta. Perluasan ini mencakup 10 kelurahan, termasuk Cipinang Besar Utara, Cipinang Besar Selatan, dan Duren Sawit, dengan target 68.000 sambungan rumah baru.

Dengan percepatan tersebut, PAM Jaya bertujuan memberikan akses air bersih yang lebih merata di seluruh wilayah DKI Jakarta.

Perkuat sektor infrastruktur dan SDM

Direktur Utama (Dirut) PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan bahwa pihaknya tidak hanya memperkuat sektor infrastruktur, tetapi juga fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten untuk mencapai target 100 persen cakupan pelayanan air di Jakarta.

Ia menjelaskan bahwa PAM Jaya telah mempersiapkan fasilitas penunjang berupa ruang pelatihan berkapasitas 300 orang yang dilengkapi dengan teknologi multimedia canggih.

“PAM Jaya melaksanakan salah satu langkah strategis dalam pengembangan SDM yaitu mengadakan program Management Trainee (MT),” ucap Arief dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (24/9/2024).

Program pelatihan manajemen tersebut, lanjut dia, bertujuan untuk melatih calon-calon profesional yang tepat dan berkualitas tinggi. Dari lebih dari 4.000 pelamar, sebanyak 78 peserta telah terpilih untuk mengikuti program ini.

Selain itu, program pengembangan kepemimpinan bagi karyawan internal juga sedang dijalankan guna mempersiapkan para pemimpin masa depan di PAM Jaya.

Kunjungan Pj Gubernur DKI Jakarta

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengunjungi beberapa rumah yang akan segera menerima pasokan air dari jaringan PAM Jaya di wilayah Pondok Kopi pada Senin (23/9/2024).

"(Pemasangan) ini membantu masyarakat untuk mendapatkan air bersih, sekaligus mengurangi penurunan air tanah jika masyarakat masih menggunakan air tanah," ucapnya.

"PAM Jaya bersama Pemprov DKI berupaya untuk menanggulangi banjir yang diakibatkan penurunan permukaan air tanah. Lalu, lokasi kedua adalah pembangunan IPA Buaran III," sambung Heru Budi.

Pemasangan sambungan tersebut diberikan secara gratis, hanya dikenakan Uang Jaminan Langganan (UJL), yang dapat dikembalikan kepada pelanggan saat berhenti berlangganan.

Selain meninjau sambungan rumah, Heru Budi juga melakukan kunjungan ke proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Buaran III di Kalimalang, Jaktim.

Baca juga: Dedi Mulyadi Ingin Bangun Sarana Transportasi Sungai di Kalimalang Bekasi jika Menang Pilkada

IPA Buaran III direncanakan memiliki kapasitas produksi sebesar 3.000 liter per detik, yang nantinya akan memberikan suplai air bersih kepada 250.000 SR di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Makasar, Kramat Jati, Cipayung, Ciracas, dan Pasar Rebo.

Pembangunan IPA Buaran III, yang dimulai pada April 2023, telah mencapai progres 69,9 persen dan ditargetkan selesai pada semester I-2025.

Sejak dua tahun terakhir, Pemprov DKI Jakarta melalui PAM Jaya telah aktif melakukan perbaikan dan pembenahan jaringan perpipaan serta meningkatkan kapasitas air baku.

Dua lokasi utama yang menjadi fokus adalah reservoir cilincing dengan kapasitas 20 juta liter untuk wilayah Jakut, dan reservoir Pondok Kopi dengan kapasitas 5 juta liter untuk wilayah Jaktim.

Heru Budi menargetkan bahwa hingga 2030 seluruh wilayah Jakarta dapat menerima akses air bersih secara penuh.

"Secara bertahap, kami akan memperluas cakupan hingga ke Kalibaru. Jika tidak segera dilaksanakan, kita berpotensi menghadapi krisis air bersih," imbuhnya.

"Namun, kami memastikan proyek tersebut berjalan dengan teknologi terbaru, baik di Cilincing maupun Pondok Kopi, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Ini adalah proyek strategis nasional yang harus kami selesaikan," sambung Heru Budi.

Terkini Lainnya
Kecakapan Komunikasi Digital Jadi Modal Utama Pemimpin Masa Depan

Kecakapan Komunikasi Digital Jadi Modal Utama Pemimpin Masa Depan

PAM Jaya
PAM JAYA Bangun Jaringan Perpipaan, Warga Muara Angke Tak Lagi Keluar Rp 1 Juta untuk Air Bersih

PAM JAYA Bangun Jaringan Perpipaan, Warga Muara Angke Tak Lagi Keluar Rp 1 Juta untuk Air Bersih

PAM Jaya
Program Kartu Air Sehat PAM Jaya Beri Tarif Murah Bagi RTSS dan RTS

Program Kartu Air Sehat PAM Jaya Beri Tarif Murah Bagi RTSS dan RTS

PAM Jaya
Terdampak Pekerjaan PLN, PAM JAYA Umumkan Penghentian Produksi Sementara IPA Pulogadung Selama 4 Jam

Terdampak Pekerjaan PLN, PAM JAYA Umumkan Penghentian Produksi Sementara IPA Pulogadung Selama 4 Jam

PAM Jaya
Hadapi Cuaca Ekstrem, PAM JAYA Sebar 100 Water Purifier Siap Minum di Fasum Jakarta

Hadapi Cuaca Ekstrem, PAM JAYA Sebar 100 Water Purifier Siap Minum di Fasum Jakarta

PAM Jaya
Lewat Difabel Empowering, PAM JAYA Buka Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas

Lewat Difabel Empowering, PAM JAYA Buka Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas

PAM Jaya
Perluas Akses Air Bersih, PAM JAYA Gratiskan Sambungan Baru untuk Warga Jakarta

Perluas Akses Air Bersih, PAM JAYA Gratiskan Sambungan Baru untuk Warga Jakarta

PAM Jaya
Jakarta Institute: DPRD DKI Jangan Ragu Setujui IPO PAM Jaya

Jakarta Institute: DPRD DKI Jangan Ragu Setujui IPO PAM Jaya

PAM Jaya
Pengamat: IPO PAM Jaya Bukan Ancaman, Justru Perkuat Hak Akses Air Bersih

Pengamat: IPO PAM Jaya Bukan Ancaman, Justru Perkuat Hak Akses Air Bersih

PAM Jaya
Perkuat Layanan Publik, PAM JAYA Teken Kerja Sama dengan Perseroda PITS

Perkuat Layanan Publik, PAM JAYA Teken Kerja Sama dengan Perseroda PITS

PAM Jaya
Wujudkan Target 100 Persen Layanan Air Perpipaan, PAM JAYA Resmikan IPA Pesanggrahan

Wujudkan Target 100 Persen Layanan Air Perpipaan, PAM JAYA Resmikan IPA Pesanggrahan

PAM Jaya
Kebocoran Air di Jalan Jatiwaringin Pondokgede Bekasi, PAM JAYA Minta Maaf dan Pastikan Kondisi Sudah Aman

Kebocoran Air di Jalan Jatiwaringin Pondokgede Bekasi, PAM JAYA Minta Maaf dan Pastikan Kondisi Sudah Aman

PAM Jaya
Peduli Kesehatan Anak, PAM JAYA Gelar Khitanan Massal 2025 untuk 1.280 Anak di Jakarta

Peduli Kesehatan Anak, PAM JAYA Gelar Khitanan Massal 2025 untuk 1.280 Anak di Jakarta

PAM Jaya
PAM JAYA Minta Maaf atas Kemacetan di Jalan TB Simatupang, Pastikan Pengerjaan Proyek Cepat dan Aman

PAM JAYA Minta Maaf atas Kemacetan di Jalan TB Simatupang, Pastikan Pengerjaan Proyek Cepat dan Aman

PAM Jaya
Gerak Cepat, PAM JAYA Pulihkan Distribusi Air Bersih di Cilincing

Gerak Cepat, PAM JAYA Pulihkan Distribusi Air Bersih di Cilincing

PAM Jaya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com