KOMPAS.com – Perumda Air Minum Jaya (PAM Jaya) dan Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Administrasi Jakarta Selatan (Jaksel) menandatangani nota kesepahaman tentang Percepatan Penurunan Stunting di Jaksel.
Dalam kerja sama tersebut, PAM Jaya melalui Dharma Wanita PAM Jaya juga menyepakati penyelenggaraan Seminar Pencegahan Stunting di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Anggrek Bintaro, Pesanggrahan, Jaksel.
Seperti diketahui, masalah stunting di Jaksel merupakan salah satu tantangan serius. Anak-anak dengan kondisi stunting cenderung mengalami kekurangan gizi kronis, sehingga akan berdampak terhadap perkembangan fisik dan kognitif mereka.
Melalui kesepakatan bersama, PAM Jaya dan Dharma Wanita PAM Jaya berkomitmen untuk membantu menurunkan atau mencegah stunting dengan menjadi orangtua asuh bagi 271 balita atau anak dengan kategori tertentu.
Baca juga: Jasad Balita Ditemukan di TPA Antang Makassar, Setengah Badan Tertimbun Sampah
Kategori tersebut mencakup balita dengan status gizi underweight, kurang, dan stunting, yang diberikan makanan lengkap dan snack sesuai dengan kebutuhan selama periode tertentu.
Adapun rinciannya, balita dengan status gizi underweight sebanyak 75 balita diberikan makanan lengkap sebanyak dua kali dan snack satu kali selama 25 hari.
Kemudian, balita dengan status gizi kurang sebanyak 62 balita diberikan makanan lengkap sebanyak dua kali dan snack satu kali selama 40 hari
Sementara itu, balita dengan status gizi stunting sebanyak 134 balita diberikan makan lengkap dua kali dan snack satu kali selama 40 hari.
Baca juga: Soal Gugatan Snack Lelayu, KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat
Sebagai informasi, jumlah penerima manfaat program penurunan stunting pada 2024 meningkat secara signifikan dari tahun sebelumnya. Pada 2023, jumlah penerima manfaat program tersebut adalah 50 anak dan balita.
Namun, pada 2024, jumlahnya meningkat secara signifikan menjadi 271 anak dan balita. Hal ini menunjukkan peningkatan yang sangat besar, dengan tambahan sebanyak 221 anak dan balita yang menerima manfaat dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada 2024, Dharma Wanita PAM Jaya fokus pada lima kecamatan yang mencakup 12 kelurahan di Kota Administrasi Jaksel, serta lima wilayah Kotamadya Jakarta serta Kepulauan Seribu.
Baca juga: Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah
Dalam konteks tersebut, PAM Jaya melalui Dharma Wanita PAM Jaya dengan tulus mengapresiasi dukungan serta kolaborasi yang diberikan oleh TP-PKK Kota Administrasi Jaksel. Kerja keras dan dedikasi para ibu TP-PKK terbukti memberikan hasil yang signifikan dalam pelaksanaan program ini.
Ketua Dharma Wanita PAM Jaya Lya Arief mengatakan bahwa pada tahun sebelumnya, hampir semua anak dan balita yang menjadi penerima manfaat mengalami peningkatan berat badan dan tinggi badan.
Menurutnya, pencapaian tersebut menunjukkan bahwa program penurunan stunting tidak hanya berhasil menjangkau lebih banyak anak dan balita, tetapi juga efektif dalam meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan mereka.
Baca juga: Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam keberhasilan ini. Dengan semangat kolaborasi dan kerja keras dari semua pihak, kami optimistis bahwa masalah stunting di Jaksel dapat terus ditekan,” ujar Lya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (21/5/2024).
Ia menegaskan bahwa edukasi, pemberian gizi yang cukup, perbaikan sanitasi, dan kerja sama lintas sektor merupakan kunci untuk mencapai tujuan tersebut.
Untuk itu, Lya mengajak semua pihak terkait bersama-sama berupaya menciptakan masa depan yang lebih sehat dan cerah bagi anak-anak.
“Tentunya, kami berharap dan saling mengupayakan agar tahun ini (2024) akan menghasilkan dampak positif seperti tahun sebelumnya,” imbuhnya.
Baca juga: 5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat
Dengan kerja sama yang terus berlanjut dan dedikasi dari semua pihak, ia optimistis manfaat yang diterima oleh anak-anak dan balita akan meningkat, baik dari segi jumlah maupun kualitas.
“Mari kita terus bekerja bersama untuk mencapai tujuan ini dan memberikan yang terbaik bagi generasi penerus kita,” tuturnya.