KOMPAS.com - Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) pun terus mengembangkan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur.
Peningkatan suplai air ke Jakarta dari SPAM untuk memenuhi permintaan air bersih yang terus meningkat di Jakarta.
Kemudian, sesuai dengan amanat yang tercantum dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta Nomor 7 Tahun 2022, Perusahaan Umum Daerah Air Minum Jaya ( PAM JAYA) ditugaskan untuk melakukan percepatan peningkatan cakupan layanan air minum di DKI Jakarta.
PAM JAYA melakukan berbagai langkah strategis yang bertujuan meningkatkan layanan air dan mencapai cakupan 100 persen layanan air perpipaan di Jakarta pada 2030.
Direktur Utama PAM JAYA Arief Nasrudin mengaku sangat bangga dengan langkah besar yang dicapai melalui operasional SPAM Jatiluhur Tahap I.
Baca juga: Prabowo Ingin Swasembada SDA, PAM Jaya Kerja Sama dengan Lemhanas Terkait Air Bersih Jakarta
“Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menghadirkan air bersih yang terjangkau dan andal bagi seluruh warga Jakarta,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (19/12/2024).
Dia meyakini, dengan tambahan suplai air dari SPAM Jatiluhur, target cakupan 100 persen layanan air pada tahun 2030 dapat tercapai.
“Ini akan sekaligus mendukung pembangunan Jakarta yang lebih sehat dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Proyek tersebut adalah bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang lebih luas dan bertujuan mengatasi kebutuhan infrastruktur kritis di Indonesia.
Penyelesaian SPAM Jatiluhur Tahap I menjadi langkah besar menuju tujuan PAM JAYA untuk memberikan cakupan 100 prsen layanan air perpipaan di Jakarta.
Pada 2030, PAM JAYA menargetkan setiap warga Jakarta memiliki akses terhadap layanan air bersih yang terjangkau dan andal.
Baca juga: Dukung Penurunan Stunting, PAM Jaya Bantu 231 Balita dengan Masalah Gizi di Jakarta Timur
Suplai tambahan dari SPAM Jatiluhur Tahap I akan meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan yang sudah ada.
Jaringan itu juga memperluas akses air bersih ke daerah-daerah yang kurang terlayani sehingga turut berkontribusi pada Jakarta yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Seiring dengan pertumbuhan Jakarta, memastikan suplai air yang memadai dan berkelanjutan menjadi hal yang sangat penting bagi kesejahteraan penduduk dan pembangunan kota secara keseluruhan.
Dalam masa awal operasional SPAM Jatiluhur Tahap I, pelanggan di beberapa wilayah mungkin akan mengalami air keruh karena proses pengurasan sistem perpipaan yang masih berlangsung.
Untuk itu, PAM JAYA mengimbau para pelanggan agar membuka kran air selama beberapa saat hingga air yang keluar jernih dan siap digunakan.
Baca juga: Akui Ada Kebocoran Pipa Air Baku, PAM Jaya Beri Kompensasi Warga yang Terdampak
PAM JAYA berkomitmen untuk segera menstabilkan kualitas air seiring dengan penyesuaian operasional jaringan distribusi yang baru.
Pada 2028, sistem tesebut akan menyediakan suplai air bersih sebanyak 4.000 liter per detik untuk DKI Jakarta, yang akan mendukung sekitar 300.000 sambungan rumah baru.
Infrastruktur vital itu akan memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan air bersih yang semakin meningkat di ibu kota.
Hari tersebut menandai Tanggal Operasi Komersial (TOK) dari SPAM Jatiluhur Tahap I, sebuah tonggak penting dalam upaya nasional untuk meningkatkan infrastruktur penyediaan air.
Tahap I SPAM Jatiluhur yang sudah beroperasi itu akan menyalurkan air bersih sebanyak 520 liter per detik dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Bekasi ke DKI Jakarta.
Baca juga: Dengan Proyek Strategis, PAM Jaya Percepat Cakupan Layanan Air Bersih di Jakarta
Suplai tambahan tersebut akan melayani sekitar 27.000 sambungan rumah baru di wilayah timur dan utara Jakarta, memberikan akses air bersih yang sangat dibutuhkan bagi komunitas komunitas yang sedang berkembang.
Infrastruktur Strategis Penyimpanan dan Distribusi Air Sebagai bagian dari proyek SPAM Jatiluhur Tahap I, dua fasilitas penyimpanan air besar telah dibangun untuk memastikan distribusi suplai air bersih yang efisien.
Distribution Center (DC) Cilincing 2, yang berlokasi di Jakarta Utara, memiliki kapasitas sebesar 20 juta liter dan akan mendistribusikan 345 liter air per detik.
Fasilitas itu akan melayani wilayah Kelurahan Cilincing, Marunda, Rorotan, dan Kali Baru, membawa air bersih yang sangat dibutuhkan ke daerah-daerah yang kurang terlayani.
Di Jakarta Timur, Distribution Center Pondok Kopi dengan kapasitas penyimpanan 5 juta liter akan menyalurkan 175 liter air per detik ke sejumlah wilayah.
Beberapa wilayah itu, seperti Kelurahan Pondok Kopi, Pondok Kelapa, Pondok Bambu, Duren Sawit, Klender, Malaka Jaya, Malaka Sari, Cakung Barat, Cakung Timur, Pulo Gebang, dan Ujung Menteng.
Baca juga: PAM Jaya Raih 4 Penghargaan di Best Indonesian Contact Center 2024
Jaringan distribusi itu akan secara signifikan meningkatkan akses air bersih bagi puluhan ribu penduduk di wilayah tersebut.
Pemasangan sambungan baru gratis yang bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), PAM JAYA menawarkan pemasangan sambungan baru secara gratis bagi pelanggan baru.
Warga di area yang telah ditentukan tidak akan dikenakan biaya pemasangan sambungan air.
Namun, mereka diharuskan membayar Uang Jaminan Langganan (UJL) sebagai deposit.
UJL itu akan dikembalikan sepenuhnya jika pelanggan memutuskan untuk berhenti berlangganan layanan air PAM JAYA.
Dengan begitu, inisiatif itu memberikan solusi yang terjangkau dan fleksibel bagi pelanggan baru.
Perluasan Jaringan Pipa di Jakarta Timur untuk mendukung suplai air dari SPAM Jatiluhur Tahap I.
Baca juga: Pipa Milik BUMN Bocor dan Berdampak terhadap 1 Juta Warga Jakarta, PAM Jaya Lakukan Perbaikan
PAM JAYA juga sedang melakukan perluasan besar besaran jaringan pipa air bersih di Jakarta Timur.
Perluasan itu akan mencakup sepuluh wilayah utama, termasuk Kelurahan Cipinang Besar Utara, Cipinang Besar Selatan, Cipinang Muara, Duren Sawit, Pulogebang, Klender, serta sebagian wilayah Cipinang, Pondok Bambu, Jatinegara Kaum, dan Penggilingan.
Perbaikan infrastruktur tersebut akan memungkinkan warga di wilayah tersebut untuk mendapatkan akses yang lebih andal terhadap air bersih melalui jaringan perpipaan.