Konsisten Lakukan Upaya Dekarbonisasi, Antam Tetap Jadi Bagian Indeks ESG di IDX

Kompas.com - 06/06/2024, 09:56 WIB
Dwinh,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT Aneka Tambang Tbk (Antam) sebagai anggota PT Mineral Industri Indonesia (Persero) (MIND ID)—Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Holding Industri Pertambangan (HIP), mengumumkan bahwa saham Antam tetap menjadi bagian dari indeks terkait environmental, social and corporate governance (ESG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Antam tercatat dalam indeks SRI-KEHATI, indeks ESG Sector Leaders IDX Kehati dan indeks ESG Quality 45 IDX Kehati untuk periode perdagangan Juni 2024 hingga November 2024.

Hal tersebut mencerminkan konsistensi Antam dalam melaksanakan berbagai inisiatif dekarbonisasi di seluruh lini operasi.

Baca juga: Dekarbonisasi Produksi Semen Dapat Naikkan Daya Saing

Direktur Utama (Dirut) Antam Nico Kanter mengatakan bahwa masuknya kembali saham Antam dalam indeks ESG di IDX menunjukkan bahwa perusahaan menjalankan upaya pengelolaan bisnis yang mengutamakan keberlanjutan. Hal ini ditunjukkan Antam melalui kepedulian terhadap lingkungan hidup, sosial, dan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.

“Salah satu komitmen nyata Antam dalam ESG diwujudkan melalui penyusunan roadmap ESG yang telah diimplementasikan sejak 2023,” ujarnya dalam siaran pers yang dikutip melalui lama Antam.com, Rabu (5/6/2024).

Selain itu, lanjut dia, Antam juga senantiasa melaksanakan berbagai program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) untuk memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama yang ada di sekitar wilayah operasi.

Baca juga: Di Balik Target Net Zero Emission: Apakah Kita Melangkah Maju?

Sebagai dukungan terhadap target pemerintah mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060, Antam melanjutkan komitmennya dalam menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK). Hal ini dilakukan sebagai wujud implementasi atas pilar lingkungan dan perubahan iklim.

Antam telah menerapkan roadmap dekarbonisasi dalam menjalankan operasional yang berkelanjutan. 

Hal tersebut dilakukan dengan terus mengimplementasikan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk menurunkan konsumsi energi, mendukung transisi energi, menurunkan emisi, mengelola limbah dengan baik, serta mengelola lingkungan sesuai ketentuan yang berlaku.

Baca juga: Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Beberapa inisiatif dekarbonisasi Antam meliputi perubahan metode penambangan bawah tanah, instalasi sistem pengendalian emisi di pabrik feronikel, penggunaan biodiesel sebesar 30 persen (B30) dan 35 persen (B35) untuk kendaraan operasional tambang, serta pemasangan panel surya untuk penerangan jalan tambang di beberapa unit bisnis.

Saat ini, Antam juga sedang melakukan upaya penggantian bahan bakar dalam kegiatan pengolahan bijih nikel dari marine fuel oil (MFO) menjadi jaringan listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) yang bersumber dari hidro. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dalam proses produksi feronikel.

Selain itu, Antam juga melakukan upaya mitigasi dekarbonisasi lain dengan menggunakan co-firing untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik anak usahanya.

Terkini Lainnya
PTBA dan UGM Hadirkan Produk Kalium Humat dari Hilirisasi Batu Bara untuk Suburkan Tanah

PTBA dan UGM Hadirkan Produk Kalium Humat dari Hilirisasi Batu Bara untuk Suburkan Tanah

Kilas Pertambangan
HUT Ke-80 RI, Freeport Wujudkan Pertambangan Tembaga Terintegrasi Terbesar di Dunia

HUT Ke-80 RI, Freeport Wujudkan Pertambangan Tembaga Terintegrasi Terbesar di Dunia

Kilas Pertambangan
Smelter Manyar Jadi Titik Awal Integrasi Industri dan Lingkungan Hidup

Smelter Manyar Jadi Titik Awal Integrasi Industri dan Lingkungan Hidup

Kilas Pertambangan
Produksi Katoda Dimulai, Smelter PTFI Jadi Contoh Hilirisasi Pro-Rakyat

Produksi Katoda Dimulai, Smelter PTFI Jadi Contoh Hilirisasi Pro-Rakyat

Kilas Pertambangan
Perkuat Transisi Energi, PTBA Operasikan PLTS Timah Industri di Kawasan Industri Cilegon

Perkuat Transisi Energi, PTBA Operasikan PLTS Timah Industri di Kawasan Industri Cilegon

Kilas Pertambangan
PTBA Perkuat Ekonomi Lokal melalui 5 Program Padat Karya Unggulan

PTBA Perkuat Ekonomi Lokal melalui 5 Program Padat Karya Unggulan

Kilas Pertambangan
Lewat Program PMT, PTBA Bantu Anak di Muara Enim Pulih dari TBC dan Gizi Buruk

Lewat Program PMT, PTBA Bantu Anak di Muara Enim Pulih dari TBC dan Gizi Buruk

Kilas Pertambangan
Freeport Kampanyekan Connecting U, Edukasi soal Pentingnya Tembaga bagi Kehidupan 

Freeport Kampanyekan Connecting U, Edukasi soal Pentingnya Tembaga bagi Kehidupan 

Kilas Pertambangan
Berkat Inovasi Sosial dan Lingkungan, Bukit Asam Raih 2 Proper Emas 2024

Berkat Inovasi Sosial dan Lingkungan, Bukit Asam Raih 2 Proper Emas 2024

Kilas Pertambangan
FEB UI Sebut Hilirisasi Tambang Membangun Masa Depan Ekonomi Inklusif di Indonesia

FEB UI Sebut Hilirisasi Tambang Membangun Masa Depan Ekonomi Inklusif di Indonesia

Kilas Pertambangan
Dukung Hilirisasi Energi, Bukit Asam Kembangkan Artificial Graphite untuk Bahan Baku Baterai

Dukung Hilirisasi Energi, Bukit Asam Kembangkan Artificial Graphite untuk Bahan Baku Baterai

Kilas Pertambangan
Bulan K3 Nasional, Bukit Asam Tegaskan Komitmen pada Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Bulan K3 Nasional, Bukit Asam Tegaskan Komitmen pada Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Kilas Pertambangan
Riset FEB UB: Kemitraan Jadi Fondasi Keberhasilan Hilirisasi Mineral di Indonesia

Riset FEB UB: Kemitraan Jadi Fondasi Keberhasilan Hilirisasi Mineral di Indonesia

Kilas Pertambangan
Riset FEB Brawijaya Soroti Kolaborasi Hexahelix di Gresik Untungkan Hilirisasi 

Riset FEB Brawijaya Soroti Kolaborasi Hexahelix di Gresik Untungkan Hilirisasi 

Kilas Pertambangan
Riset Binus: AI Tingkatkan Hilirisasi Mineral Indonesia untuk Keberlanjutan dan Daya Saing Global

Riset Binus: AI Tingkatkan Hilirisasi Mineral Indonesia untuk Keberlanjutan dan Daya Saing Global

Kilas Pertambangan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com