KOMPAS.com - PT Freeport Indonesia (PTFI) menandatangani kemitraan dengan Badan Pengembangan Internasional Amerika Serikat (USAID) dalam program Partnership to Accelerate Stunting Reduction in Indonesia for Papua Chapter (PASTI Papua).
Penandatanganan nota kesepahaman atau memo of understanding (MoU) tersebut dilakukan oleh Direktur dan Executive Vice President (EVP) Sustainable Development PTFI Claus Wamafma dan Mission Director USAID Jeffery P Cohen.
"PTFI mendukung Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN Pasti) oleh pemerintah. Salah satunya melalui kerja sama PTFI dengan USAID dalam upaya mempercepat penurunan stunting, khususnya di wilayah Papua," ujar Direktur dan EVP-Chief Financial PTFI Rob Schroeder dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (15/3/2024).
Baca juga: Wagub Edy Pratowo: Pemprov Kalteng Bangun Tambak Udang untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Ia menegaskan bahwa dalam menjalankan praktik pertambangan yang berkelanjutan, PTFI selalu memprioritaskan peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua.
Rob berharap kerja sama PTFI dengan USAID dapat mendukung visi pembangunan Papua Sehat, Papua Cerdas, dan Papua Produktif, sebagaimana tercantum dalam Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua (RIPPP) yang ditetapkan oleh pemerintah.
Sementara itu, Claus Wamafma menjelaskan bahwa dalam kemitraan tersebut, PTFI menyediakan dukungan pendanaan sebesar 3,53 juta dollar Amerika Serikat (AS), sedangkan USAID memberikan dukungan sebesar 500.000 dollar AS.
Inisiatif tersebut merupakan perluasan dari kontribusi USAID sebelumnya sebesar 4.000.000 dollar AS untuk program pengurangan stunting di Indonesia.
Baca juga: Peralihan ASI ke MPASI Jadi Masa Rentan Stunting
Selain itu, kerja sama ini mencakup bantuan teknis dan pengawasan. Wahana Visi Indonesia dipilih oleh kedua belah pihak sebagai pelaksana program di lapangan.
" Program Pasti Papua akan berlangsung mulai 2024 hingga 2026, dengan target penerima manfaat di Kabupaten Mimika, Kabupaten Nabire, dan Kabupaten Asmat. Melalui pendekatan yang terarah ini, PTFI dan USAID berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan gizi anak-anak dan berkontribusi pada upaya nasional dalam menanggulangi stunting pada anak," jelas Claus.
Pada kesempatan yang sama, Direktur USAID Indonesia Jeff Cohen menyampaikan kegembiraannya atas kemitraan tersebut.
"Amerika Serikat bangga menjadi mitra pemerintah Indonesia dalam upaya mengurangi stunting pada anak secara nasional," ucapnya.
Baca juga: Respons Raffi Ahmad Saat Dituding Eksploitasi Anak gara-gara Rayyanza Ikut Syuting Acara Sahur
“Kami sangat antusias untuk memperluas dukungan perbaikan gizi anak dan pencegahan stunting di Papua melalui kemitraan baru dengan PTFI, seiring dengan kerja sama kami menuju masa depan yang lebih sehat bagi anak-anak dan masyarakat Indonesia,” sambung Cohen.
Untuk diketahui, proyek Pasti Papua memiliki tiga tujuan utama. Pertama, meningkatkan kualitas praktik kesehatan dan nutrisi berbasis masyarakat untuk keluarga yang berisiko stunting melalui intervensi Perubahan Perilaku Sosial (SBC).
Upaya tersebut akan mempertimbangkan konteks lokal dengan melibatkan masyarakat setempat, termasuk para pemimpin masyarakat dan pemimpin agama.
Kedua, meningkatkan kualitas layanan kesehatan primer melalui penguatan layanan kesehatan primer yang terintegrasi dan komprehensif untuk klaster ibu, anak, dan remaja, yang mendorong pendekatan promosi dan preventif.
Baca juga: Ini Tips Puasa Aman bagi Ibu Hamil Menurut Dokter
Ketiga, memperkuat kapasitas institusional, serta koordinasi dan tata kelola kolaboratif di antara berbagai pemangku kepentingan untuk mewujudkan RAN Pasti di tingkat sub-nasional (dari tingkat provinsi hingga tingkat desa).
PTFI memiliki komitmen untuk memberikan manfaat terbaik dari kehadiran perusahaan kepada masyarakat sekitar wilayah operasionalnya melalui berbagai program investasi sosial.
Program tersebut mencakup berbagai aspek, termasuk kesehatan, pendidikan, ekonomi, budaya, olahraga, infrastruktur, pemberdayaan masyarakat, dan hak asasi manusia (HAM).
Baca juga: Mahfud Dorong Pemerintah Berikutnya Lanjutkan Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat
Pada 2023, nilai investasi sosial PTFI mencapai Rp 122 juta dollar AS dan diharapkan akan terus bertambah sekitar Rp 100 juta dollar AS per tahun hingga 2041.
PTFI menjalin kemitraan dengan pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa program-program tersebut berjalan secara efektif dan berkelanjutan.
Salah satu upaya tersebut adalah dengan menyelaraskan program investasi sosial dengan rencana pembangunan daerah di Papua.