KOMPAS.com – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Holding Industri Pertambangan Mining Industry Indonesia ( MIND ID) tengah menjajaki peluang untuk menggaet investasi domestik dan internasional berkaitan dengan upaya percepatan hilirisasi tambang dalam portofolio holding.
Kepala Divisi Corporate Strategy MIND ID Syafrizal mengatakan, portofolio bisnis yang dimiliki MIND ID saat ini relatif memberikan sinyal positif untuk investor agar tertarik ikut membiayai program hilirisasi mineral dan logam tersebut.
Apalagi, kata dia, seluruh produk tambang MIND ID ke depan ditargetkan dapat masuk dalam rantai nilai pasok electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik dan industri hijau lainnya.
“MIND ID memiliki komoditas yang berhubungan dengan green economy, nikel yang diperlukan untuk membangun ekosistem EV, lalu aluminium ini juga support untuk green economy dan kita punya batu bara yang cukup besar untuk energi transisi,” katanya dalam acara Webinar Bisnis Indonesia, Rabu (7/9/2022).
Syafrizal juga menyebutkan, cadangan sumber daya mineral dan logam yang dimiliki MIND ID relatif besar.
Baca juga: MIND ID Wujudkan Kemandirian untuk Ekosistem Energi Baru Terbarukan
Oleh karenanya, kata dia, hal itu menjadi daya tawar yang menarik bagi investor untuk ikut menaruh uang atau teknologi mereka sebagai mitra bisnis yang prospektif di masa mendatang.
“Kami sedang mencari mitra strategis yang mau menanamkan modalnya atau transfer teknologi untuk hilirisasi dari pada komoditas-komoditas yang dimiliki MIND ID,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (19/9/2022).
MIND ID juga optimistis dalam menjalankan program hilirisasi tambang yang sudah gencar dilaksanakan sejak 2021.
Saat ini, MIND ID berfokus membangun aliansi dan kemitraan yang strategis dengan perusahaan-perusahaan global yang menguasai downstream technology provider sekaligus sebagai mitra investasi.
Selain itu, MIND berfokus pula pada pengembangan downstream end-product yang saat ini masih diimpor dan memiliki market yang spesial sehingga dapat memberikan nilai tambah yang besar.
Baca juga: Terapkan Sistem Manajemen Keamanan Informasi, MIND ID Dapatkan Sertifikasi ISO 27001
Sebagai contoh, dalam konteks pengembangan industri EV battery, MIND ID bersama dengan PT Antam Tbk, dan dua BUMN lainnya membentuk Indonesia Battery Company (IBC).
IBC fokus pada pengembangan ekosistem EV baterai di Indonesia. Program ini juga menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN) sehingga menjadi agenda dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR bersama MIND ID, PT Antam Tbk, dan IBC.
IBC memiliki roadmap mulai dari pembuatan purwarupa baterai untuk motor listrik, konsep energy storage system, penyiapan fasilitas pengolahan nikel dan bahan baku baterai, ekspansi kapasitas produksi, hingga penguasaan teknologi baterai yang akan dicapai pada 2030 dengan kapasitas produksi baterai sekitar 140 giga watt hour (Gwh).
Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID Dany Amrul Ichdan dalam RDP bersama komisi VII DPR (19/09) mengatakan, IBC menjadi salah satu pilar penting untuk mewujudkan energi terbarukan di sektor EV baterai.
Baca juga: Grup Mind ID Hadirkan Teknologi 5G Underground Smart Mining, Pertama di Asia Tenggara
“Selain itu juga memperkuat kemandirian kita. Artinya, kita mampu mengurangi ketergantungan terhadap impor dan mampu mengurangi emisi karbon serta subsidi dari bahan bakar," terangnya.
Dany juga menyebutkan, IBC ditargetkan bisa menjadi market leader di Asia Tenggara sebagai penyedia EV baterai.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir memaparkan peningkatan kinerja keuangan Holding BUMN Tambang atau MIND ID.
Erick menyampaikan, pada 2022, pihaknya menargetkan pendapatan MIND ID tumbuh menjadi Rp 108 triliun dari Rp 93,75 triliun pada 2021.
Baca juga: Mind Id Komitmen Dorong Implementasi Digitalisasi Industri Pertambangan
Adapun pendapatan MIND ID pada 2021 meningkat 41 persen dari Rp 66,5 triliun pada 2020.
Erick juga mengatakan, kinerja MIND ID tanpa mengonsolidasikan PT Freeport Indonesia sudah menunjukkan pertumbuhan pada 2021.
"Kami berharap pendapatan MIND ID semakin meningkat pada 2022, begitu juga dengan laba bersihnya," paparnya.
Pada 2021, sambung Erick, MIND ID mencatatkan laba konsolidasi Rp 14,3 triliun. Per Juni 2022 atau semester I/2022, pembukuan laba MIND ID sudah mencapai Rp 12,3 triliun sehingga besar peluang pencapaian pada 2021 dapat terlewati.
"Laba bersih yang bisa kita dapatkan ini bagian dari konsekuensi kami juga agar bisa mendistribusikan lebih kepada negara apakah itu pajak, PNBP dan dividen. Saya meyakini, laba MIND ID pada 2022 bertumbuh," imbuhnya.
Baca juga: 20 Persen Komponen Baterai Kendaraan Listrik Masih Impor, Ini Saran MIND ID untuk IBC