KOMPAS.com – PT Indonesia Asahan Aluminium ( Inalum) ( Persero) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menetapkan Direktur Transformasi Bisnis dan Komisaris Utama yang baru, Kamis(26/12/2019).
RUPS dari Holding Industri Pertambangan (HIP) yang bertransformasi menjadi Mining Industry Indonesia ( MIND ID) dan menggunakan Inalum sebagai induk perusahaan itu akhirnya menunjuk Suryo Eko Hadianto sebagai Direktur Transformasi Bisnis.
Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak berharap penunjukan Suryo dapat mempercepat penyelesaian proyek hilirisasi dan kegiatan eksplorasi perusahaan.
“Hilirisasi industri pertambangan dan eksplorasi untuk mendapatkan cadangan baru adalah bagian dari mandat utama didirikannya Holding Industri Pertambangan,” kata Orias dalam keterangan tertulis (31/12/2019).
Suryo Eko merupakan sosok berpengalaman di dunia pertambangan. Sebelum bergabung dengan Inalum, Suryo Eko adalah Direktur Operasi dan Produksi PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Pengembangan Bisnis, Direktur Niaga, dan Direktur Sumber Daya Manusia di PTBA.
Sebelumnya, MIND ID juga menetapkan Agus Tjahajana Wirakusumah sebagai Komisaris Utama menggantikan Fajar Harry Sampurno, Senin (23/12/2019).
Agus tercatat pernah menjabat di berbagai Perusahaan BUMN sebagai Komisaris di PT Semen Baturaja (Persero), dan PT Pupuk Iskandar Muda (Persero).
Baca juga: Erick Thohir Tunjuk Orias Petrus Jadi Dirut MIND ID
Ia juga pernah berada di perusahaan lain, seperti PT Krakatau Steel (Persero), Komisaris PT Pupuk Kujang (Persero), PT Semen Gresik (Persero) Tbk, PT Boma Bisma Indra (Persero), dan PT Rekayasa Industri (Persero).
Agus mengawali karier di Kementerian Perindustrian sejak 1983 hingga 2015 sebagai Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Elektronika, dan Aneka.
Selain itu, ia juga pernah menjadi Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah, Sekretaris Jenderal, serta Direktur Jenderal Kerja Sama Industri Internasional.
Sebagai informasi, MIND ID memiliki 65 persen saham PT Aneka Tambang Tbk, 65,02 persen saham PT Bukit Asam Tbk, 65 persen saham, PT Timah Tbk, dan 51,2 persen saham PT Freeport Indonesia.
Baca juga: Mind Id, Sinergi Baru Lima Holding Industri Pertambangan Indonesia
Hingga Desember 2018 lalu , MIND ID membukukan Pendapatan Konsolidasi sebesar Rp 65,2 triliun, tumbuh 38 persen dari tahun sebelumnya.
Sementara itu, EBITDA Konsolidasi mencapai Rp 18,5 triliun atau tumbuh 50 persen dari tahun sebelumnya dengan Laba Bersih Konsolidasi mencapai Rp 10,5 triliun atau tumbuh 54 persen dari tahun 2017.