KOMPAS.com - PT Aneka Tambang Tbk ( Antam) berencana akan segera memulai periode produksi kedua dari Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) dengan kapasitas produksi sebesar 13.500 nikel dalam feronikel (TNi).
P3FH merupakan salah satu proyek kunci Antam sebagai strategi untuk mengembangkan perusahaan yang berfokus pada hilirisasi mineral. Proyek tersebut rencananya akan segera mulai berproduksi pada semester kedua tahun 2019.
Selain proyek tersebut, Antam bersama Ocean Energy Nickel International Pte. Ltd (OENI) bekerja sama dalam proyek pengembangan pabrik nickel pig iron (NPI) Halmahera Timur .
Tujuan pengembangan itu adalah untuk meningkatkan nilai tambah komoditas mineral, terutama untuk mengolah cadangan bijih nikel kadar rendah.
Baca juga: Antam Beberkan Capaian Positifnya di Triwulan I 2019
Dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Jumat (21/6/2019), dijelaskan proyek NPI memiliki total kapasitas produksi 320.000 ton NPI atau setara 30.000 ton nikel, yang terdiri dari 8 lini produksi.
Rencananya, fase produksi dua lini pertama akan dimulai pada triwulan keempat tahun 2020.
Adapun terkait kinerja operasi dan penjualan komoditas nikel (feronikel dan bijih nikel), Antam mencatatkan pertumbuhan positif pada periode lima bulan pertama tahun 2019.
Pada paruh pertama tahun 2019, volume produksi feronikel Antam mencapai angka 10.736 ton nikel dalam feronikel (TNi). Angkanya cukup stabil dari tahun 2018, yaitu 10.617 TNi.
Sementara itu, penjualan feronikel di lima bulan pertama 2019 mencapai 10.728 TNi. Angka ini tumbuh 13 persen dibandingkan periode yang sama pada 2018, yakni 9.511 TNi.
Baca juga: Inalum dan Antam Kerja Sama dalam Hilirisasi Bauksit Jadi Alumina
Untuk produk bijih nikel, total volume produksinya mencapai 3,98 juta wet metric ton (wmt), naik 25 persen dibandingkan pada 2018 sebesar 3,19 juta wmt.
Pada periode yang sama, volume penjualan bijih nikel mencapai 3,11 juta wmt. Nilainya naik sebesar 93 persen dibandingkan volume penjualan pada 2018, yakni sebesar 1,61 juta wmt.
Menurut Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo, pertumbuhan kinerja operasi dan penjualan komoditas nikel Antam yang positif itu mencerminkan upaya mereka dalam memperkuat pertumbuhan kinerja tahun 2019.
"Seiring dengan tingkat pertumbuhan permintaan produk komoditas Antam yang semakin meningkat, kami siap memanfaatkan momentum positif ini melalui peningkatan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama perusahaan," terang Arie, Rabu (19/6/2019).
Baca juga: Laba Bersih Antam Mencapai Rp 800 Miliar Sepanjang 2018
Caranya, Arie menjelaskan, dengan menjaga biaya tunai produksi tetap rendah agar dapat memberikan imbal hasil positif kepada pemegang saham