KOMPAS.com – Sepanjang tahun 2018 PT Aneka Tambang Tbk ( Antam) menorehkan capaian produksi dan penjualan tertinggi sepanjang sejarah untuk berbagai komoditas, seperti feronikel dan emas.
Direktur Utama Antam, Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan bahwa pencapaian ini seolah melanjutkan capaian perusahaan plat merah ini dari tahun-tahun sebelumnya.
“Ini menjadi landasan yang solid bagi kami untuk terus melakukan ekspansi komoditas utama Antam yang berbasis pada komoditas nikel, emas dan bauksit,” ujar Arie Prabowo sesuai dengan informasi yang Kompas.com terima, Kamis (24/01/2019).
Antam mencatatkan volume produksi unaudited feronikel sebesar 24.868 TNi—ton nikel dalam feronikel. Angka ini naik sebesar 14 persen dari capaian tahun 2017, yakni 21.762 TNi.
Sementara itu, untuk penjualan, pada 2018 mencapai 24.135 TNi, tumbuh sebesar 10 persen dibandingkan tahun 2017 yang sebesar 21.878 TNi.
Adapun, untuk komoditas emas, pada 2018 volume penjualan unaudited emas mencapai 28.258 kg. Jumlah ini naik sebesar 114 persen dibandingkan capaian tahun 2017 sebesar 13.202 kg.
Selain feronikel dan emas, Antam juga tercatat capai peningkatan kinerja pada komoditas lainnya seperti bijih nikel dan bauksit.
Tercatat volume produksi unaudited bijih nikel naik 67 persen dibandingkan tahun 2017, untuk volume naik sigifikan 114 persen.
Sedangkan untuk komoditas bauksit, capaian produksi unaudited pada tahun 2018 tercatat naik sebesar 70 persen dan penjualan naik 15 persen dari capaian penjualan tahun 2017.
Peningkatan produksi dan proyek hilirisasi
Pencapaian Antam saat ini, menurut Arie akibat kapasitas produksi yang meningkat seiring dengan fokus mengembangkan strategi melalui proyek-proyek hilirisasi.
Hal ini sejalan dengan jumlah investor yang tumbuh 30 persen dari 36.133 investor menjadi 47.085 investor.
Meningkatnya produksi dan investor di Antam juga berdampak positif pada perdagangan saham Antam.
Total sampai dengan Desember 2018, rata-rata volume perdagangan saham Antam per hari sebesar 57.910.347 saham dengan rata-rata nilai transaksi harian sebesar Rp 46,19 miliar.
Arie mengatakan bahwa ke depannya Antam akan terus mendorong kinerja dan penjualan untuk terus mencapai hasil yang lebih baik. Ini dibuktikan dengan fokus membangun pabrik baru serta proyek hilirisasi lainnya.
“Kami percaya fundamental perusahaan akan semakin solid di tahun 2019 dengan ditopang peningkatan kinerja operasi, upaya penghematan biaya serta inovasi dalam penciptaan nilai tambah komoditas Antam.” tutup Arie.