KOMPAS.com – Memasuki tahun 2019, PT Indonesia Asahan Aluminium ( Inalum) yang kini telah berusaia 43 tahun akan terus mengejar penyelesaian proyek-proyek hilirisasi industri pertambangan yang juga merupakan proyek strategis nasional.
Dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Selasa (8/1/2018), Inalum saat ini telah berhasil memproduksi produk turunan aluminium berupa billet dan foundry alloy.
Holding Industri Pertambangan Nasional ini juga telah melakukan uji coba proyek optimalisasi dan upgrading tungku peleburan, finalisasi studi kelayakan untuk pengembangan smelter baru, dan ekspansi pelabuhan.
"Inalum yang menaungi PT Antam TBK, PT Bukti Asam TBK , PT Timah TBK, dan PT Freeport Indonesia ini telah pula bekerja sama dengan pertamina mendirikan pabrik Calcined Petroleum Coke (CPC), pabrik Slab Sheet dan Wire rod," tulis Inalum dalam keterangan tersebut.
Perusahaan plat merah ini pada 2018 pun mengerjakan proyek Smelter Grade Alumina Refinery di Mempawah, Kalimantan Barat yang keseluruhan proyeknya menunjukkan kemajuan yang positif.
Lebih lanjut, Inalum juga berencana untuk melakukan ekspansi pengembangan klaster aluminium di provinsi Kalimantan Utara tepatnya di Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning. Ekspansi ini diperlukan untuk mencapai target produksi 1 juta ton aluminium di tahun 2025,
Guna merealisasikan ekspansi tersebut, Inalum bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara telah menandatangani Nota Kesepahaman perihal persiapan Proyek Pengembangan Klaster Aluminium.
Selain capaian-capaian postif di atas, perlu diketahui pada 2018 Inalum operasional (non-Holding) (unaudited) telah membukukan laba bersih sekitar 78 juta dolar AS.
Keuntungan itu diikuti dengan peningkatan kontribusi Perusahaan terhadap kemajuan dan kemaslahatan masyarakat sekitar. Hal ini dapat dilihat dari realisasi dana PKBL dan CSR yang telah disalurkan pada tahun 2018 sebesar Rp 29 Miliar.
Kontribusi kepada masyarakat langsung
Tak cuma sebagai ujung tombak proses hilirisasi produk tambang, Holding Industri Pertambangan Nasional telah pula berkontribusi secara langsung kepada masyarakat sekitar.
Ya, Inalum punya banyak program sosial dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Misal pada 2018 lalu, perusahaan ini berkontribusi pada masyarakat Sumatera Utara melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) serta Corporate Social Responsibility (CSR) senilai Rp 29 miliar.
"Pada akhir 2018 Inalum punya pula program bedah rumah untuk 48 rumah kurang layak huni di Kabupaten Batu Bara. Mereka pun punya program rutin tahunan sosial," tulis Inalum seperti dalam keterangan resminya.
Di antaranya adalah memberikan pengobatan gratis, perbaikan sarana ibadah, pembuatan sumur bor, pembuatan posyandu, bantuan meubelier dan sarana pendidikan untuk sekolah-sekolah di sekitar Perusahaan masih.
Adapun untuk anak muda, perusahaan plat merah ini pada 2018 pernah mengadakan pelatihan sekuriti bagi 20 pemuda dan turnamen bola voli pemuda di sekitar perusahaan.
Untuk petani yang ada di sekitar jaringan transmisi Inalum, perusahaan ini pada tahun kemarin memberikan juga bantuan peralatan pertanian dan budidaya buah naga. Dengan pelatihan ini, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian mereka.
Dari sisi pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM), Inalum melalui program kemitraan, pada 2018 ini kembali menyalurkan dana pinjaman untuk 43 Usaha Kecil Menengah di sekitar Pabrik Peleburan dan PLTA.
Sementara itu, dalam rangka pelestarian alam, Inalum bersama dengan PT Inhutani IV (Persero) dan LSM melakukan penghijauan dengan menanam pohon sebanyak 450 hektar (HA) lahan kritis di sekitar Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba.