JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia melalui PT Indonesia Asahan Alumunium ( Inalum) bersepakat dengan Freeport McMoran Inc dan Rio Tinto PLC untuk membeli hak partisipasi (participating interest/PI) tambang Grasberg milik Rio Tinto sebesar 40 persen, atau setara dengan 3,85 miliar dollar AS, Kamis (12/7/2018).
Di bursa saham New York, saham Rio Tinto bergerak 1,2 persen pada sesi perdagangan pre market. Hingga penutupan, saham perusahaan tambang ini masih bertahan dengan penguatan 1,26 persen di posisi 54,6 dollar AS per saham
Begitu pula dengan saham Freeport yang berkode FCX. Saham perusahaan ini bergerak pada posisi 1,8 persen, meskipun pada penutupan pasar pada dini hari tadi, saham ini berakhir melemah 0,69 persen dan diperdagangkan di 17,29 per dollar AS.
Saat ini, Freeport memiliki 90,6 persen tambang Grasberg, dan sisanya dimiliki oleh Inalum. Adapun Rio Tinto saat ini memiliki hak produksi sebesar 40 persen.
Pada tahun 2017, tambang Grasberg dapat memroduksi hingga 468 kilo ton tembaga, dengan jatah Rio Tinto sebesar 5,7 kiloton.
Secara terpisah, Freeport dan Inalum sepakat, bahwa Inalum akan membeli hak partisipasi tambahan terhadap tambang Grasberg.
Saham Rio Tinto telah meningkat hingga 0,9 persen secara (year to date) pada Rabu, (11/7/2018), sementara itu saham Freeport sejauh ini telah melemah 8,4 persen.
Sebagai informasi, pembelian PI sebesar 3,85 miliar dollar AS tersebut merupakan langkah pemerintah Indonesia untuk bisa mencapai target kepemilikan mayoritas saham PT Freeport Indonesia (PTFI) sebesar 51 persen.