JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indonesia Asahan Alumunium atau Inalum (Persero) akan menerima pinjaman dari 11 bank untuk mencaplok saham 51 persen di PT Freeport Indonesia (PTFI). Total dana yang diperlukan untuk divestasi 51 persen saham Freeport adalah 3,85 miliar dollar AS atau setara Rp 55,44 triliun dengan perhitungan kurs Rp 14.400 per dollar AS.
"Ada 11 bank yang siap membantu mendanai transaksi. Belum bisa kasih tahu (bank mana saja)," kata Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin usai tanda tangan kesepakatan divestasi dengan Freeport di Kementerian Keuangan, Kamis (12/7/2018).
Ketika ditanya lebih lanjut berapa banyak yang akan dibantu pinjaman dari 11 bank tersebut, Budi tidak mengungkapkannya secara detil. Dia hanya memastikan, untuk proses divestasi saham Freeport, pihaknya akan ikut mengandalkan dana dari holding BUMN pertambangan yang dipimpin oleh Inalum.
"Masih didiskusikan (berapa pembiayaannya). Tapi, posisi cash di holding sendiri kan mendekati 1,5 miliar dollar AS," tutur Budi.
Baca juga: Divestasi Saham Freeport, Inalum Gelontorkan Rp 55,44 Triliun
Dari total 3,85 miliar dollar AS itu, sebanyak 3,5 miliar dollar AS akan digunakan untuk mengambil Participating Interest (PI) Rio Tinto di PTFI yang kemudian dikonversi jadi saham. Sedangkan 350 juta dollar AS sisanya untuk mengambil 100 saham FCX ( Freeport McMoran Incorporated) di PT Indocopper Investama yang memiliki 9,36 persen saham di PTFI.
"Kami harapkan dalam 2 bulan bisa selesai. Seluruh dokumentasi sekarang supaya transaction closing-nya jadi semua," tutur Budi.