Terima Kunjungan Dubes Inggris, KAI Dorong Pengembangan Berkelanjutan di Kawasan Stasiun Tawang

Kompas.com - 23/10/2025, 20:22 WIB
Dwinh

Penulis

KOMPAS.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey, di Stasiun Semarang Tawang, Kamis (23/10/2025).

Kunjungan itu menjadi bagian dari upaya memperkuat kolaborasi antara Indonesia dan Inggris dalam pengembangan kawasan berkelanjutan, khususnya di area heritage Stasiun TawangKota Lama Semarang.

Melalui kegiatan Walking Tour yang diikuti berbagai pemangku kepentingan, KAI menegaskan komitmennya untuk menghidupkan kembali kawasan Stasiun Tawang sebagai simpul transportasi publik sekaligus ruang publik bersejarah yang ramah lingkungan dan berorientasi pada masyarakat.

Langkah tersebut sejalan dengan visi KAI untuk mewujudkan sistem transportasi perkotaan yang cerdas dan rendah karbon.

Direktur Keuangan dan Umum KAI Indarto Pamoengkas menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Inggris melalui program UK PACT (Low-Carbon Cities and Transport) serta kerja sama dengan Techne Praxis dalam pengembangan studi bertajuk Unlocking Opportunities for Urban Railway, Transit-Oriented Development, and Land Value Capture in the Kedungsepur Metropolitan Area.

Baca juga: Citi Foundation Gandeng YCAB Kolaborasi Perkuat Akses Kerja bagi Anak Muda dan Disabilitas

“Kolaborasi ini selain menjadi sebuah riset, juga sebagai tonggak untuk mengoptimalkan potensi transportasi perkotaan berbasis rel yang menghubungkan Semarang, Kendal, Demak, Kabupaten Semarang, Salatiga, hingga Grobogan," ujar Indarto dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Kamis (23/10/2025).

Melalui pendekatan transit-oriented development (TOD), lanjut dia, KAI berupaya menghidupkan kawasan sekitar stasiun agar menjadi pusat kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya yang berkelanjutan.

Revitalisasi Stasiun Semarang Tawang diarahkan untuk mengembalikan keaslian arsitektur bangunan sekaligus meningkatkan kenyamanan pelanggan.

Langkah itu sejalan dengan rencana KAI menjadikan stasiun tidak hanya sebagai tempat naik-turun penumpang, tetapi juga sebagai pusat kegiatan masyarakat, wisata, dan budaya.

Baca juga: Saat JPO Baru di Tenjo Bogor Jadi Spot Wisata Dadakan Warga Hunting Kereta...

Komitmen KAI jaga keaslian Stasiun Tawang 

Pada kesempatan yang sama, Vice President Public Relations KAI Anne Purba menegaskan komitmen perusahaan untuk terus mengembangkan kawasan Stasiun Semarang Tawang dengan prinsip berkelanjutan.

Menurutnya, KAI tidak hanya fokus pada peningkatan layanan transportasi, tetapi juga berupaya melibatkan masyarakat serta menjaga keaslian sejarah yang menjadi identitas Kota Semarang.

“Stasiun Semarang Tawang berfungsi sebagai infrastruktur transportasi juga magnet aktivitas ekonomi, wisata sejarah dan budaya. Semakin banyak masyarakat yang melihat stasiun ini sebagai bagian dari pengalaman perjalanan yang bernilai,” ujar Anne.

Sepanjang Januari–September 2025, KAI mencatat peningkatan kinerja pelanggan di Stasiun Semarang Tawang.

Jumlah penumpang naik mencapai 1.394.802 orang, tumbuh 7,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebanyak 1.301.576 orang.

Baca juga: Penumpang KRL Green Line Keluhkan Keterlambatan Kereta: Sudah Tiga Hari Gini Terus

Adapun pelanggan turun meningkat 4,7 persen, dari 1.211.688 menjadi 1.268.580 orang. Data ini menunjukkan peran Stasiun Tawang yang semakin strategis sebagai simpul mobilitas utama di wilayah Daop 4 Semarang.

Anne menambahkan, tren positif tersebut menjadi bukti nyata keberhasilan pengembangan kawasan yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan.

Kolaborasi pengembangan kawasan

Dalam kesempatan itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia berdialog dengan Direktur Keuangan dan Umum KAI, Indarto Pamoengkas, serta sejumlah pemangku kepentingan di bidang transportasi, tata kota, dan pelestarian cagar budaya.

Diskusi tersebut menyoroti berbagai langkah kolaboratif untuk memperkuat tata kelola kawasan bersejarah agar tetap adaptif terhadap tantangan perubahan iklim dan kebutuhan masyarakat perkotaan.

Baca juga: Lampu Hias di Kawasan Kota Lama Surabaya Dicolong, Ini Perintah Eri Cahyadi

Kini, kawasan heritage Tawang–Kota Lama semakin dikenal sebagai destinasi wisata sejarah yang terintegrasi dengan layanan kereta api.

Keberadaannya turut memperkuat citra Semarang sebagai kota yang mampu merawat warisan budaya sekaligus berkembang menuju sistem transportasi modern yang berkelanjutan.

Terkini Lainnya
Komitmen Lawan Korupsi di Hakordia 2025, KAI: Tanggung Jawab Moral dari Kepercayaan Jutaan Pelanggan

Komitmen Lawan Korupsi di Hakordia 2025, KAI: Tanggung Jawab Moral dari Kepercayaan Jutaan Pelanggan

Kereta Api Indonesia
Berkat Transformasi Digital, KAI Raih Penghargaan Penyedia Transportasi Nasional Luar Biasa

Berkat Transformasi Digital, KAI Raih Penghargaan Penyedia Transportasi Nasional Luar Biasa

Kereta Api Indonesia
Peduli Pelanggan, Dirut KAI Kunjungi Penumpang KA Purwojaya yang Anjlok Sabtu Lalu

Peduli Pelanggan, Dirut KAI Kunjungi Penumpang KA Purwojaya yang Anjlok Sabtu Lalu

Kereta Api Indonesia
Antisipasi Banjir, KAI Operasikan Lokomotif Diesel Hidrolik di Jalur Semarang Tawang–Alastua

Antisipasi Banjir, KAI Operasikan Lokomotif Diesel Hidrolik di Jalur Semarang Tawang–Alastua

Kereta Api Indonesia
Operasional Kembali Normal, KAI Pastikan Perjalanan dari Jakarta Aman dan Tepat Waktu

Operasional Kembali Normal, KAI Pastikan Perjalanan dari Jakarta Aman dan Tepat Waktu

Kereta Api Indonesia
Terima Kunjungan Dubes Inggris, KAI Dorong Pengembangan Berkelanjutan di Kawasan Stasiun Tawang

Terima Kunjungan Dubes Inggris, KAI Dorong Pengembangan Berkelanjutan di Kawasan Stasiun Tawang

Kereta Api Indonesia
513 SDM KAI Siap Ambil Alih Operasional Whoosh, Wujud Kedaulatan Teknologi Indonesia

513 SDM KAI Siap Ambil Alih Operasional Whoosh, Wujud Kedaulatan Teknologi Indonesia

Kereta Api Indonesia
Dukung Target NZE 2060, KAI dan PLN Sepakat Elektrifikasi Jalur Kereta Nasional

Dukung Target NZE 2060, KAI dan PLN Sepakat Elektrifikasi Jalur Kereta Nasional

Kereta Api Indonesia
Cegah Pencucian Uang, KAI dan PPATK Teken MoU Pengawasan Keuangan

Cegah Pencucian Uang, KAI dan PPATK Teken MoU Pengawasan Keuangan

Kereta Api Indonesia
Malam Puncak HUT Ke-80 KAI, 8 Dekade Jadi Simbol Kematangan, Ketahanan dan Komitmen

Malam Puncak HUT Ke-80 KAI, 8 Dekade Jadi Simbol Kematangan, Ketahanan dan Komitmen

Kereta Api Indonesia
Rayakan HUT Ke-80, KAI Luncurkan E-Sport Center Pertama di Stasiun Gambir

Rayakan HUT Ke-80, KAI Luncurkan E-Sport Center Pertama di Stasiun Gambir

Kereta Api Indonesia
Rayakan HUT ke-80, KAI Tegaskan Modernisasi dan Catat Rekor MURI

Rayakan HUT ke-80, KAI Tegaskan Modernisasi dan Catat Rekor MURI

Kereta Api Indonesia
HUT Ke-80 KAI, Dirut Bobby Rasyidin: Semakin Melayani untuk Bangsa

HUT Ke-80 KAI, Dirut Bobby Rasyidin: Semakin Melayani untuk Bangsa

Kereta Api Indonesia
HUT Ke-80 KAI: Jejak Transformasi dari Masa Sulit hingga Jadi Moda Transportasi Andalan

HUT Ke-80 KAI: Jejak Transformasi dari Masa Sulit hingga Jadi Moda Transportasi Andalan

Kereta Api Indonesia
Gelar Malam Jejak Abadi, KAI Beri Penghormatan dan Apresiasi 422 Karyawan Purna Tugas

Gelar Malam Jejak Abadi, KAI Beri Penghormatan dan Apresiasi 422 Karyawan Purna Tugas

Kereta Api Indonesia
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com