KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia ( KAI) melalui Direktorat Keselamatan dan Keamanan meluncurkan dua inovasi terbaru dalam pemeliharaan prasarana kereta api, yakni Track-Mod dan Smart Rail.
Dua inovasi tersebut diserahterimakan kepada Direktorat Pengelolaan Prasarana KAI di Stasiun Bandung, Jawa Barat (Jabar), Jumat (20/12/2024).
Adapun peluncuran kedua produk inovasi tersebut diawali dengan demonstrasi di Emplasemen Stasiun Bandung.
Direktur Keselamatan dan Keamanan KAI Dadan Rudiansyah mengatakan, inovasi tersebut dapat memberikan dampak positif terhadap keselamatan perjalanan kereta api dan keselamatan kerja.
Baca juga: KAI Siapkan Layanan Kereta Direct Train untuk Nataru, Segini Harganya
"Kami berharap, inovasi ini dapat menjawab tantangan terkait kondisi prasarana serta memenuhi regulasi dan standar yang ada," ujar Dadan dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (21/12/2024).
Sementara itu, Direktur Pengelolaan Prasarana KAI Heru Kuswanto menambahkan, pemeliharaan prasarana, khususnya kondisi jalan rel, merupakan faktor krusial dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan perjalanan kereta api.
"Inovasi tersebut bukan sekadar teknologi baru, tetapi solusi yang benar-benar berdampak pada peningkatan keselamatan operasional kereta api," jelasnya.
Untuk diketahui, Track-Mod dan Smart Rail merupakan hasil karya pegawai KAI yang telah dikembangkan sejak awal 2024. Tujuannya, untuk memperkuat digitalisasi dan meningkatkan keselamatan di sektor prasarana kereta api.
Baca juga: KAI Kembali Operasikan Direct Train hingga 5 Januari 2025, Ini Rute dan Jadwalnya
Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, Track-Mod merupakan alat ukur geometri jalur yang mampu mengumpulkan data secara real-time dengan validitas tinggi dalam pemeriksaan.
“Alat tersebut dirancang khusus untuk memantau dan mengukur parameter geometri jalur kereta api 1.067 mm dengan presisi tinggi," ujar Anne.
Lebih lanjut, Anne menjelaskan, keunggulan Track-Mod meliputi efisiensi, presisi, hemat biaya, pemeliharaan optimal, serta kemampuan mendeteksi kerusakan secara dini.
Alat tersebut dapat dioperasikan oleh Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ) atau diintegrasikan dengan Lori Kendaraan Pemeriksa Jalur (KPJ).
Baca juga: Sambut Nataru, KAI Tambah Beragam Fasilitas di Sejumlah Stasiun
Adapun Smart Rail merupakan alat ukur portabel yang dirancang untuk mengukur kondisi jalan rel kereta api berdasarkan parameter goyangan keras.
"Smart Rail menggunakan sensor pengukuran deteksi tiga sumbu yang terintegrasi dengan aplikasi smartphone Android, sehingga memberikan data yang lebih objektif dan efisien dalam pemeliharaan serta deteksi anomali," tambahnya.
Sebelum diimplementasikan, kedua inovasi itu telah melalui serangkaian riset dan uji coba ketat untuk memastikan kualitas dan kehandalannya dalam memenuhi kebutuhan prasarana kereta api.
Inovasi tersebut tidak hanya berfokus pada efisiensi operasional dan penghematan biaya, tetapi juga pada peningkatan keselamatan perjalanan kereta api.
Baca juga: Hari Pertama Nataru, KAI Antarkan 101.427 Penumpang di Jawa dan Sumatera
“Dengan kemampuan deteksi kerusakan secara dini dan memberikan data yang lebih akurat, Track-Mod dan Smart Rail membantu memastikan kondisi prasarana tetap terjaga dengan baik sehingga mitigasi risiko terhadap gangguan perjalanan kereta api dapat diminimalisir," kata Anne.