Tingkatkan Keselamatan, KAI Kembangkan Inovasi Track-Mod dan Smart Rail

Kompas.com - 21/12/2024, 11:47 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia ( KAI) melalui Direktorat Keselamatan dan Keamanan meluncurkan dua inovasi terbaru dalam pemeliharaan prasarana kereta api, yakni Track-Mod dan Smart Rail.

Dua inovasi tersebut diserahterimakan kepada Direktorat Pengelolaan Prasarana KAI di Stasiun Bandung, Jawa Barat (Jabar), Jumat (20/12/2024). 

Adapun peluncuran kedua produk inovasi tersebut diawali dengan demonstrasi di Emplasemen Stasiun Bandung.

Direktur Keselamatan dan Keamanan KAI Dadan Rudiansyah mengatakan, inovasi tersebut dapat memberikan dampak positif terhadap keselamatan perjalanan kereta api dan keselamatan kerja. 

Baca juga: KAI Siapkan Layanan Kereta Direct Train untuk Nataru, Segini Harganya

"Kami berharap, inovasi ini dapat menjawab tantangan terkait kondisi prasarana serta memenuhi regulasi dan standar yang ada," ujar Dadan dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (21/12/2024).

Sementara itu, Direktur Pengelolaan Prasarana KAI Heru Kuswanto menambahkan, pemeliharaan prasarana, khususnya kondisi jalan rel, merupakan faktor krusial dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan perjalanan kereta api. 

"Inovasi tersebut bukan sekadar teknologi baru, tetapi solusi yang benar-benar berdampak pada peningkatan keselamatan operasional kereta api," jelasnya.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) melalui Direktorat Keselamatan dan Keamanan meluncurkan dua inovasi terbaru dalam pemeliharaan prasarana kereta api, yakni Track-Mod dan Smart Rail. Dua inovasi tersebut diserahterimakan kepada Direktorat Pengelolaan Prasarana KAI di Stasiun Bandung, Jawa Barat (Jabar), Jumat (20/12/2024). PT Kereta Api Indonesia (KAI) melalui Direktorat Keselamatan dan Keamanan meluncurkan dua inovasi terbaru dalam pemeliharaan prasarana kereta api, yakni Track-Mod dan Smart Rail. Dua inovasi tersebut diserahterimakan kepada Direktorat Pengelolaan Prasarana KAI di Stasiun Bandung, Jawa Barat (Jabar), Jumat (20/12/2024). Dok. KAI PT Kereta Api Indonesia (KAI) melalui Direktorat Keselamatan dan Keamanan meluncurkan dua inovasi terbaru dalam pemeliharaan prasarana kereta api, yakni Track-Mod dan Smart Rail. Dua inovasi tersebut diserahterimakan kepada Direktorat Pengelolaan Prasarana KAI di Stasiun Bandung, Jawa Barat (Jabar), Jumat (20/12/2024). PT Kereta Api Indonesia (KAI) melalui Direktorat Keselamatan dan Keamanan meluncurkan dua inovasi terbaru dalam pemeliharaan prasarana kereta api, yakni Track-Mod dan Smart Rail. Dua inovasi tersebut diserahterimakan kepada Direktorat Pengelolaan Prasarana KAI di Stasiun Bandung, Jawa Barat (Jabar), Jumat (20/12/2024).

Hasil karya pegawai KAI

Untuk diketahui, Track-Mod dan Smart Rail merupakan hasil karya pegawai KAI yang telah dikembangkan sejak awal 2024. Tujuannya, untuk memperkuat digitalisasi dan meningkatkan keselamatan di sektor prasarana kereta api.

Baca juga: KAI Kembali Operasikan Direct Train hingga 5 Januari 2025, Ini Rute dan Jadwalnya

Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, Track-Mod merupakan alat ukur geometri jalur yang mampu mengumpulkan data secara real-time dengan validitas tinggi dalam pemeriksaan. 

“Alat tersebut dirancang khusus untuk memantau dan mengukur parameter geometri jalur kereta api 1.067 mm dengan presisi tinggi," ujar Anne.

Lebih lanjut, Anne menjelaskan, keunggulan Track-Mod meliputi efisiensi, presisi, hemat biaya, pemeliharaan optimal, serta kemampuan mendeteksi kerusakan secara dini. 

Dengan kemampuan deteksi kerusakan secara dini dan memberikan data yang lebih akurat, Track-Mod dan Smart Rail membantu memastikan kondisi prasarana tetap terjaga dengan baik. Dok. KAI Dengan kemampuan deteksi kerusakan secara dini dan memberikan data yang lebih akurat, Track-Mod dan Smart Rail membantu memastikan kondisi prasarana tetap terjaga dengan baik.

Alat tersebut dapat dioperasikan oleh Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ) atau diintegrasikan dengan Lori Kendaraan Pemeriksa Jalur (KPJ).

Baca juga: Sambut Nataru, KAI Tambah Beragam Fasilitas di Sejumlah Stasiun

Adapun Smart Rail merupakan alat ukur portabel yang dirancang untuk mengukur kondisi jalan rel kereta api berdasarkan parameter goyangan keras. 

"Smart Rail menggunakan sensor pengukuran deteksi tiga sumbu yang terintegrasi dengan aplikasi smartphone Android, sehingga memberikan data yang lebih objektif dan efisien dalam pemeliharaan serta deteksi anomali," tambahnya. 

Sebelum diimplementasikan, kedua inovasi itu telah melalui serangkaian riset dan uji coba ketat untuk memastikan kualitas dan kehandalannya dalam memenuhi kebutuhan prasarana kereta api.

Inovasi tersebut tidak hanya berfokus pada efisiensi operasional dan penghematan biaya, tetapi juga pada peningkatan keselamatan perjalanan kereta api. 

Baca juga: Hari Pertama Nataru, KAI Antarkan 101.427 Penumpang di Jawa dan Sumatera

“Dengan kemampuan deteksi kerusakan secara dini dan memberikan data yang lebih akurat, Track-Mod dan Smart Rail membantu memastikan kondisi prasarana tetap terjaga dengan baik sehingga mitigasi risiko terhadap gangguan perjalanan kereta api dapat diminimalisir," kata Anne.

Terkini Lainnya
Komitmen Lawan Korupsi di Hakordia 2025, KAI: Tanggung Jawab Moral dari Kepercayaan Jutaan Pelanggan

Komitmen Lawan Korupsi di Hakordia 2025, KAI: Tanggung Jawab Moral dari Kepercayaan Jutaan Pelanggan

Kereta Api Indonesia
Berkat Transformasi Digital, KAI Raih Penghargaan Penyedia Transportasi Nasional Luar Biasa

Berkat Transformasi Digital, KAI Raih Penghargaan Penyedia Transportasi Nasional Luar Biasa

Kereta Api Indonesia
Peduli Pelanggan, Dirut KAI Kunjungi Penumpang KA Purwojaya yang Anjlok Sabtu Lalu

Peduli Pelanggan, Dirut KAI Kunjungi Penumpang KA Purwojaya yang Anjlok Sabtu Lalu

Kereta Api Indonesia
Antisipasi Banjir, KAI Operasikan Lokomotif Diesel Hidrolik di Jalur Semarang Tawang–Alastua

Antisipasi Banjir, KAI Operasikan Lokomotif Diesel Hidrolik di Jalur Semarang Tawang–Alastua

Kereta Api Indonesia
Operasional Kembali Normal, KAI Pastikan Perjalanan dari Jakarta Aman dan Tepat Waktu

Operasional Kembali Normal, KAI Pastikan Perjalanan dari Jakarta Aman dan Tepat Waktu

Kereta Api Indonesia
Terima Kunjungan Dubes Inggris, KAI Dorong Pengembangan Berkelanjutan di Kawasan Stasiun Tawang

Terima Kunjungan Dubes Inggris, KAI Dorong Pengembangan Berkelanjutan di Kawasan Stasiun Tawang

Kereta Api Indonesia
513 SDM KAI Siap Ambil Alih Operasional Whoosh, Wujud Kedaulatan Teknologi Indonesia

513 SDM KAI Siap Ambil Alih Operasional Whoosh, Wujud Kedaulatan Teknologi Indonesia

Kereta Api Indonesia
Dukung Target NZE 2060, KAI dan PLN Sepakat Elektrifikasi Jalur Kereta Nasional

Dukung Target NZE 2060, KAI dan PLN Sepakat Elektrifikasi Jalur Kereta Nasional

Kereta Api Indonesia
Cegah Pencucian Uang, KAI dan PPATK Teken MoU Pengawasan Keuangan

Cegah Pencucian Uang, KAI dan PPATK Teken MoU Pengawasan Keuangan

Kereta Api Indonesia
Malam Puncak HUT Ke-80 KAI, 8 Dekade Jadi Simbol Kematangan, Ketahanan dan Komitmen

Malam Puncak HUT Ke-80 KAI, 8 Dekade Jadi Simbol Kematangan, Ketahanan dan Komitmen

Kereta Api Indonesia
Rayakan HUT Ke-80, KAI Luncurkan E-Sport Center Pertama di Stasiun Gambir

Rayakan HUT Ke-80, KAI Luncurkan E-Sport Center Pertama di Stasiun Gambir

Kereta Api Indonesia
Rayakan HUT ke-80, KAI Tegaskan Modernisasi dan Catat Rekor MURI

Rayakan HUT ke-80, KAI Tegaskan Modernisasi dan Catat Rekor MURI

Kereta Api Indonesia
HUT Ke-80 KAI, Dirut Bobby Rasyidin: Semakin Melayani untuk Bangsa

HUT Ke-80 KAI, Dirut Bobby Rasyidin: Semakin Melayani untuk Bangsa

Kereta Api Indonesia
HUT Ke-80 KAI: Jejak Transformasi dari Masa Sulit hingga Jadi Moda Transportasi Andalan

HUT Ke-80 KAI: Jejak Transformasi dari Masa Sulit hingga Jadi Moda Transportasi Andalan

Kereta Api Indonesia
Gelar Malam Jejak Abadi, KAI Beri Penghormatan dan Apresiasi 422 Karyawan Purna Tugas

Gelar Malam Jejak Abadi, KAI Beri Penghormatan dan Apresiasi 422 Karyawan Purna Tugas

Kereta Api Indonesia
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com