KOMPAS.com - Vice President (VP) Public Relations PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Anne Purba mengatakan bahwa KAI sebagai operator transportasi publik terus berkomitmen untuk memastikan layanan public service obligation (PSO) dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat dengan tetap mengedepankan standar pelayanan minimum (SPM) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Dalam melaksanakan penugasan PSO, kata dia, KAI berpegang pada prinsip good corporate governance (GCG).
“Melalui layanan KA PSO, KAI ingin mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi publik, yang pada gilirannya dapat mengurangi kemacetan dan polusi,” imbuh Anne dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (21/11/2024).
Baca juga: Persiapan Nataru, Pelita Air Tambah Armada Baru
Ke depan, lanjut dia, KAI Group berencana untuk terus mengembangkan dan memperbarui armadanya, meningkatkan kualitas layanan, serta memperluas jaringan transportasi publik demi meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Untuk diketahui, PSO merupakan alokasi anggaran subsidi yang diberikan oleh pemerintah. KAI mengimplementasikan layanan ini sebagai wujud komitmennya dalam meningkatkan pelayanan transportasi publik.
Dalam upaya tersebut, KAI berfokus pada pengoperasian kereta api dengan tarif terjangkau bagi masyarakat, baik untuk angkutan penumpang dan barang pada momen tertentu.
Berdasarkan data terbaru, Anne menjelaskan bahwa KAI Group telah berhasil melayani 344.328.157 penumpang untuk kereta api PSO selama periode Januari hingga Oktober 2024.
Data tersebut terdiri dari 13.873.317 penumpang untuk kereta api jarak jauh (KA JJ), kereta api lokal, dan kereta api perintis yang dikelola oleh KAI, 309.694.220 penumpang untuk KAI Commuter, 16.858.617 penumpang untuk LRT Jabodebek, serta 3.902.003 penumpang yang dilayani oleh KAI Bandara.
“Tren positif terlihat pada penumpang KA JJ, di mana dari Januari hingga Oktober 2024, KA PSO Jarak Jauh berhasil melayani 9.219.617 penumpang atau meningkat 9,8 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023, yang tercatat sebanyak 8.394.494 penumpang,” jelas Anne.
Baca juga: Soal Kereta Otonom IKN, DJKA Kemenhub: Kita Tunggu Sampai Akhir Tahun
Selain itu, Anne menjelaskan bahwa Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bekerja sama dengan KAI dan KAI Logistik dalam menjalankan program Angkutan Motor Gratis (Motis) pada momen-momen tertentu.
Program tersebut mencakup KA Motis Nataru (Pasar Senen–Lempuyangan PP), Motis Lebaran jalur Selatan (Madiun–Jakarta Gudang PP), Motis Lebaran jalur Tengah (Kutoarjo–Jakarta Gudang PP), dan Motis Lebaran jalur Utara (Semarang Tawang–Cilegon PP).
Anne menambahkan bahwa penugasan PSO bukan hanya tentang menyediakan akses transportasi yang lebih terjangkau bagi masyarakat, tetapi juga bagian dari upaya untuk mengurangi biaya transportasi dan mendorong perubahan gaya bertransportasi menuju pilihan yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Baca juga: Manuver PLN Hadapi Tantangan Global lewat Penyediaan Energi Ramah Lingkungan
Berikut adalah daftar KA Antarkota yang mendapatkan penugasan PSO pada 2024, yaitu KA Kahuripan (Blitar–Kiaracondong PP), KA Bengawan (Purwosari–Pasar Senen PP), KA Sri Tanjung (Lempuyangan–Ketapang PP), KA Airlangga (Surabaya Pasar Turi–Pasar Senen PP), KA Pasundan (Surabaya Gubeng–Kiaracondong PP), dan KA Serayu (Purwokerto–Kroya–Pasar Senen PP).
KA Antarkota lainnya, yakni KA Kutojaya Selatan (Kutoarjo–Kiaracondong PP), KA Tawang Alun (Ketapang–Bangil–Malang Kota Lama PP), KA Bukit Serelo (Kertapati–Lubuklinggau PP), KA Ekspres Rajabasa (Kertapati–Tanjungkarang PP), KA Putri Deli (Tanjungbalai–Medan PP), KA Probowangi (Ketapang–Probolinggo–Surabaya Gubeng PP), KA Kuala Stabas (Baturaja–Tanjungkarang PP), serta KA Cikuray (Garut–Pasar Senen PP).
Baca juga: KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura
Selain itu, terdapat juga Kereta Api Perkotaan yang mendapatkan penugasan PSO pada 2024, yaitu KA Pandanwangi (Ketapang–Jember PP), KA Siantar Ekspres (Siantar–Medan PP), KA Pariaman Ekspres (Naras–Pariaman–Pauh Lima PP), KA Sri Lelawangsa (Medan–Kualanamu PP dan Medan–Binjai PP), KA Siliwangi (Cipatat–Sukabumi PP), KA Datuk Belambangan (Lalang–Tebing Tinggi PP).
Kemudian, Commuter Line Walahar (Purwakarta–Cikarang PP), Commuter Line Jatiluhur (Cikarang–Cikampek PP), Commuter Line Garut (Purwakarta–Cibatu–Garut PP), Commuter Line Bandung Raya (Cicalengka–Purwakarta PP), KA Bandara (Bandara Internasional Yogyakarta, Minangkabau Ekspres, dan KA Bandara Kualanamu), Commuter Line lainnya seperti Tumapel, Supas, Merak, Jenggala, dan Prameks, serta LRT Jabodebek.