KOMPAS.com – Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik ( Bulog) dan PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) memulai 2025 dengan meresmikan kerja sama strategis untuk mendukung pengembangan jaringan Rumah Pangan Kita (RPK) dan toko kelontong yang tergabung dalam Sampoerna Retail Community (SRC), serta meningkatkan visibilitas produk Bulog di toko-toko SRC.
Kerja sama tersebut diresmikan melalui penandatanganan perjanjian antara kedua pihak di Kantor Wilayah Bulog Jawa Tengah (Jateng), Semarang, Selasa (7/1/2025). Acara ini dihadiri oleh Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita dan Direktur SRCIS Romulus Sutanto.
Febby Novita mengatakan bahwa program RPK bertujuan menyediakan kebutuhan pangan pokok dengan harga terjangkau bagi masyarakat, mulai dari beras hingga minyak goreng.
Baca juga: Harga Bahan Pokok Senin 6 Januari 2025, Harga Minyak Goreng Curah dan Ikan Tongkol Naik
Saat ini, kata dia, terdapat 21.000 outlet RPK yang tersebar hingga ke tingkat rukun tetangga (RT) di seluruh Indonesia. Dengan kerja sama ini, Bulog berharap dapat memperluas distribusi komoditi pangan melalui toko-toko kelontong SRC dan memperbesar skala bisnis RPK.
“Kolaborasi Bulog dan SRCIS mendukung pengembangan usaha RPK dan toko kelontong SRC dengan memberi kesempatan kepada toko-toko kelontong untuk menjadi outlet RPK. Kami percaya, kolaborasi ini akan memperluas distribusi produk-produk Bulog melalui toko kelontong SRC,” jelas Febby dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (8/1/2025).
Ia menambahkan bahwa kerja sama Bulog dan SRCIS akan dimulai dari Jateng, dengan kemungkinan perluasan ke daerah lain.
“Kami berharap produk pangan berkualitas ini dapat menjangkau masyarakat lebih luas dengan harga terjangkau. Hal ini sejalan dengan upaya mendukung program pemerintah untuk stabilisasi harga pangan nasional,” ucap Febby.
Baca juga: Mendagri Akui Terjadi Inflasi Harga Pangan Namun Daya Beli Masyarakat Masih Terjaga
Pada kesempatan yang sama, Direktur SRCIS Romulus Sutanto menyambut baik inisiatif Bulog tersebut.
Menurutnya, kerja sama kedua pihak sejalan dengan visi SRCIS untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penguatan usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM), terutama toko kelontong.
“Kolaborasi tersebut juga mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan nasional. Saya yakin bahwa hal ini akan memperkuat peran SRC sebagai pilar penting bagi perekonomian Indonesia,” imbuh Romulus.
Romulus menjelaskan bahwa selama lebih dari 16 tahun, SRCIS telah mendukung pengembangan UMKM toko kelontong melalui program SRC.
Baca juga: UMKM Diminta Dilibatkan Dalam Program Makan Bergizi Gratis di Jakarta
Kini, lebih dari 250.000 toko kelontong tergabung dalam 8.200 Paguyuban SRC, dan 6.300 toko grosir bermitra sebagai Mitra SRC.
Riset Kompas Gramedia pada 2023 menunjukkan bahwa omzet toko kelontong SRC mencapai Rp 236 triliun pada 2022, setara dengan 11,4 persen produk domestik bruto (PDB) ritel nasional.
“Program RPK dan visibilitas produk Bulog akan mendukung kontribusi toko kelontong SRC bagi masyarakat. Kedua program tersebut selaras dengan semangat Toko SRC sebagai Solusi Belanja Harian yang dekat dengan masyarakat,” ujar Romulus.
Ia berharap kolaborasi tersebut akan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan bahan pangan pokok.
Baca juga: Riset FEB Brawijaya Soroti Kolaborasi Hexahelix di Gresik Untungkan Hilirisasi
Romulus juga mengungkapkan kegembiraannya atas antusiasme para pemilik toko kelontong SRC di Jateng.
“Dengan semangat #JadiLebihBaik, kami optimis kerja sama dengan Bulog akan berdampak positif dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui akses pangan yang mudah dan terjangkau,” tuturnya.
Rumah Pangan Kita adalah outlet milik masyarakat yang dibina oleh Bulog untuk memotong rantai pasar dan menstabilkan harga bahan pokok. Program ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menjadi wirausaha di bidang ritel pangan.
Calon RPK harus memenuhi syarat seperti melakukan pembelian awal, menyertakan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), NIB: Nomor Induk Berusaha (NIB), serta memiliki tempat untuk outlet. Outlet bisa berupa garasi, teras, atau ruangan yang memadai untuk penyimpanan dan display produk Bulog.
Baca juga: Apple Mau Bangun Pabrik AirTag, Produk Apa Itu?
Selain marjin penjualan, anggota RPK akan mendapatkan pembinaan dari Bulog berupa workshop atau pelatihan terkait kewirausahaan, serta peluang untuk berpartisipasi dalam program berhadiah yang diselenggarakan oleh Bulog, seperti RPK Award, RPK Poin Berhadiah, dan program lainnya.
Selain itu, RPK juga akan menerima fasilitas promosi seperti spanduk, x-banner, kartu nama, dan sebagainya (dengan syarat dan ketentuan yang berlaku). Saat ini, aplikasi myRPK juga telah tersedia untuk memudahkan RPK dalam melakukan pembelian produk secara online.